[RAMADHAN EDITION] Tarawih pertama (1)

42 4 3
                                    

Kriing...! Kriing...!

Suara alarm membangunkan seorang gadis yang masih berada di kasurnya. Gadis itu langsung mematikan alarm yang membangunkannya kemudian mengecek angka yang tertampang di jam alarm digital-nya. Pukul 6 pagi. "Kukira jam 7, aku salah pasang alarm..."

Gadis itu adalah Haruka, anak angkat dari Kiryu. Bangun dari kasurnya, Haruka merapikan tempat tidurnya. Kemudian ia pergi mengecek kalender yang dipajang di dinding kamarnya. "Tanggal 22 Maret ... Ah!"

"Besok udah puasa! Aku harus kasih tau Om Kaz!"

Haruka melangkah keluar dari kamarnya. Kedua kakinya membawa dirinya ke ruang makan. Disana ia bertemu dengan Kiryu yang rupanya sudah bangun dan sedang memasak sarapan. "Om Kaz!" panggil Haruka.

Kiryu menyadari Haruka sudah bangun. Ia pun menghentikan aktivitas memasaknya sejenak. "Udah bangun? Kenapa, Haruka?"

"Om Kaz, besok puasa loh!"

"Iya, aku tau," kata Kiryu sambil menganggukkan kepalanya. "Nanti sore ada TPA di masjid, kamu berangkat ngga?" tanya Kiryu.

Haruka mengangguk. "Oh iya Om, nanti yang jadi imam tarawih siapa?" tanya Haruka saat Kiryu sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

"Katanya sih Daigo, tapi bisa jadi entar aku yang disuruh jadi imamnya," jawab Kiryu.

 Haruka terkekeh, "Pak Daigo emang bener-bener percaya sama Om, ya?"

Kiryu pun tersenyum mendengar anak angkatnya tertawa. "Daigo sebenarnya lebih percaya sama Mine, tapi yah ... Mungkin Daigo percaya padaku."

Perbincangan mereka ditutup oleh Kiryu yang mengajak Haruka sarapan bersama. 

---

"KYOUDAI!!"

Suara teriakan Nishikiyama terdengar dari luar rumah Kiryu. Kiryu yang mengetahui itu adalah Nishikiyama langsung membukakan pintu depan rumahnya. "Oi," sapanya dengan singkat.

"Nanti bisa tarawih, kan?" tanya Nishikiyama. Kiryu pun mengangguk sebagai jawaban. "Tadi kata Daigo, lu yang jadi imam yah!" tambah Nishikiyama.

"Tuh kan..." desah Kiryu.

Nishikiyama pun tertawa, "Gapapa, kyoudai. Gue lebih suka kalau lu jadi imamnya." 

"Uwooh~ Kiryu-chan! Besok puasa, loh!" kata seorang pria dengan penutup mata sebelah kirinya. Entah darimana pria itu bisa masuk ke dalam halaman Kiryu, padahal pintunya gerbangnya sudah dikunci oleh Nishikiyama. "Oh, ada Nishikiyama juga." Nishikayama melambaikan tangannya. 

"Ya, Majima-san," jawab Kiryu singkat. 

"Oh ya, Kiryu-chan, Nishiki-kun, ada sesuatu yang harus gue kasih tau ke kalian." Mendengar itu dari Majima, Kiryu dan Nishiki mulai memasang telinga mereka baik-baik. "Nanti malam kan tarawih di masjid, kalian tahu ini pertanda apa?" 

Nishiki dengan cepat mulai paham, "Itu--"

"Benar, Nishiki-kun. Sudah waktunya bagi maling sandal kampung berkeliaran di masjid."

Kiryu sudah paham sekarang. Tahun lalu, sepasang sandal miliknya telah dicuri oleh pencuri sandal legendaris di kampungnya. "Taichi..." Kiryu menyebutkan nama anak yang telah mencuri sandalnya tahun lalu. Kiryu tahu Taichi adalah salah satu pencuri sandal legendaris di kampungnya. Dalam sebulan, ia bisa mencuri lebih dari 10 pasang sandal. Namun Taichi hanya beraksi ketika waktu tarawih dan shalat Jumat di masjid. Taichi membawa teman-temannya juga yaitu Koji dan Mitsuo.

"Taichi dan kawan-kawannya, mereka akan beraksi selama sebulan penuh," kata Majima. "Sebaiknya berhati-hati dengan sandal-sandal kalian," lanjut Majima.

Kiryu dan Nishikiyama terdiam. Mereka mulai menyiapkan rencana untuk menyelamatkan sandal mereka dari Taichi di kepala mereka. "Ya, semoga beruntung. Jaa na~" Majima pergi meninggalkan mereka melalui gerbang rumah Kiryu. Kiryu dan Nishiki hanya menatap Majima yang pergi begitu saja. 

"Hati-hati, Kiryu. Tahun lalu, empat sandalku dicuri sama bocah itu. Lu juga, 'kan? Bulan Ramadhan ini, kita harus bisa menyelamatkan setidaknya satu pasang..." ucap Nishiki.

"Ya, lu juga hati-hati. Jangan sampai lu bangkrut cuma gara-gara sandal lu ilang semua."


To be continued.

BEGO! || Yakuza/Ryu Ga Gotoku SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang