1-Gunung Sajen

292 22 2
                                    

Hai pren aku bawain kalian cerita baru nih, semoga kalian suka sama alur dan karakter cerita nya ya^^

Diharap untuk membaca DESKRIPSI CERITA!!!

Happy reading

•••••

"Sudah siap?" tanya seorang lelaki kepada 3 orang pendaki yang berada di hadapan nya, kini 3 pendaki itu akan menjadi tamu podcast disebuah channel YouTube.

Mereka ber-tiga mengangguk berbarengan. Lelaki pemilik akun YouTube itu segera menyalakan kamera-kamera nya.

"Halo gays, jadi di podcast kali ini kita kedatangan tamu istimewa. Mereka ber-tiga adalah pendaki yang selamat setelah mendaki sebuah Gunung ghaib. Penasaran cerita nya, kita langsung tanya-tanya aja ya." ujar lelaki itu kepada kamera nya.

"Jadi, itu awal nya gimana kenapa kalian bisa sampe mendaki ke gunung ghaib? Bisa kalian ceritain dari awal sampe kalian bisa selamat?" tanya lelaki itu dibalas anggukan oleh ke-ketiga nya.

"Bisa," ujar salah satu perempuan yang duduk paling kanan. Ke-tiga pendaki itu sudah berkeringat dingin, mengingat kejadian nya membuat mereka merasa trauma.

"Saya akan ceritakan dari sudut pandang kita ber-tiga yang udah di gabungin jadi satu alur."

"Oke, silahkan."

"Semua berawal saat...."

-

Drttt

Drttt

Suara ponsel berdering mengalihkan atensi seorang gadis yang sedang sibuk dengan laptop nya sembari mendengarkan sebuah lagu. Gadis itu segera mengambil handphone nya, lalu beralih menekan sebuah tombol di sound musik berukuran kecil yang berada di nakas, mematikan lagu yang sedang di dengar nya.

"Halo?" sapa nya kesebrang sana.

"Hai Ana, udah lama nih gak denger lo muncak. Muncak yuk?" ajak Zara teman mendaki Ana. Mesyana Putri Devana atau sering di panggil Ana, gadis itu sebenarnya malas, kali ini dia sedang sibuk menyelesaikan skripsi nya.

"Gue lagi ngerjain skripsi, emang nya kemana?" tanya Ana.

"Ke Gunung Sajen, temen online gue ngajakin ke sana nih, mau ikut gak? Bakal seru banget sih kalo lo ikut," ujar Zara masih berusaha mengajak Ana.

"Gunung Sajen?" Beo Ana, nama Gunung itu tampak asing baginya.

"Gak pernah denger tuh ada Gunung Sajen," lanjut Ana mulai merasa penasaran.

"Nah makanya, buat nambah-nambah pengalaman gak sih? Gue juga baru denger ada gunung yang namanya Gunung Sajen, jadi bikin penasaran deh. Lo mau ikut gak? Kalo gue sih pastinya ikut," ujar Zara membuat Ana mempertimbangkan lagi ajakan Zara.

"Yaudah deh gue ikut, kapan berangkat nya?" tanya Ana, Zara tersenyum senang sembari berteriak tidak sabar akan mendaki bersama Ana.

"Besok," jawab Zara membuat Ana melongo dibuat nya.

"Kok mendadak banget?" tanya Ana tidak terima, disaat hari yang sudah larut malam ini, bagaimana dia membeli bekal untuk mendaki besok?

Gunung SajenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang