MDG-05

155 7 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم


Sesampainya di rumah, Firman bergegas mandi, namun saat berjalan menuju kamarnya ia melihat di ruang keluarga banyak sekali bingkisan.

"Assalamu'alaikum umah" Salam Firman lalu mengalami umahnya. Lalu di balas oleh umah Syifa.

'Waalaikumsalam, nak"

"Umah, ini banyak sekali bingkisannya" Ucap Firman.

"Iya nak, kan untuk calon menantu umah" Jawab umah Syifa dengan girang.

"Yasudah Umah, Firman mau mandi dulu" Ucap Firman.

"Iya nak" Jawab umah Syifa.

Sesampainya dikamar Firman menaruh tasnya dan melepas jasnya, lalu mengambil handuk beserta sarung.

Seusai mandi, Firman berdiri di depan cermin. Saat ini ia hanya menggunakan sarung tanpa menggunakan baju. Uhh kebayang tu roti sobeknya.

Memiliki postur badan yang tinggi, putih, dan kekar. Tak heran jika perempuan-perempuan yang berada di kantornya menyukainya. Tak sedikit perempuan yang mengutarakan cintanya. Namun Firman tak menggubrisnya. Baginya hanya angin lewat.

*****


Malam hari pun tiba....
Saat ini ada seorang gadis yang tengah berdiri di depan cermin. Gadis tersebut tak henti-hentinya memuji diri nya. Gamis yang berwarna pink itu terbalut di tubuhnya.

Setelah puas bercermin, gadis itu duduk di tepi ranjang nya. Umi nya belum memperbolehkan nya untuk keluar sebelum di panggil.

Dirinya jenuh, akhirnya ia mengaktifkan ponselnya lalu membuka aplikasi tik tok karna saking gabutnya.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil. Aca yang rasa ingin tahu. Ia mengintip dari jendela kamar nya. Karna jendela kamarnya langsung berhadapan dengan halaman depan.

Ia terkejut setelah melihat siapa yang datang. Tangannya mulain dingin. Badannya gemetar. Karna Ia tak menyangka Ia akan dijodohkan dengan orang tersebut.

"Ini beneran nggak siii" Ujar Aca sambil memukul pipinya.

Sedangkan di ruang tamu.....

"Kamu sudah tahu kan? Maksud kedatangan saya kesini? " Tanya abah Umar.

"Iyaa, saya tahu. Akan tetapi saya serahkan pada putri saya. Karna Ia yang akan menjalankan, bukan saya" Jawab abi Ali.

"Bang, minta tolong panggilkan adek mu yaa... " Pinta abi Ali.

"Baik abi" Ujar bang kenzo. Lalu kenzo beranjak dari sana.

Sesampainya di depan kamar sang adik, Ia mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok... Tok.... Tok...

"Dek buka pintunya, ayok turun ke bawah" Ujar Bang kenzo.

Ceklek.... Anggap suara pintu kebuka yaaa...

"Iyaa, bang ayok"

Lalu Aca jalan terlebih dahulu menuruni tangga.

Menikah Dengan GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang