7:10 AM
Ah, suasana cerah di hari Minggu, burung - burung berikcau, awan terlihat indah namun sayang.. udara di luar panas banget. Meski gue sudah terbiasa dengan hawa panas Surabaya yang lebih panas dari oven roti. Tapi panas dan lembabnya Jakarta tuh beda deh levelnya
Setiap langkah yang gue tempuh menuju gereja di deket kost, serasa kayak gue lagi dikerubungin sama Titan, panas banget! Ugh, padahal sih kalau di maps jarak dari kost ke gereja cuma 5 menit aja, tapi tetep aja dengan panasnya Jakarta serasa gue jalan hampir satu jam
Gue terus melihat jam tangan gue sembari berjalan cepat menuju gerbang gereja, dan begitu sampai rasanya seperti menemukan kota setelah berjalan jauh menyusuri hutan.
"Akhirnya, nyampe" sahut gue setibanya di depan gerbang gereja.
Tanpa basa - basi gue langsung masuk kedalam gereja demi menghindari panasnya udara di Jakarta yang makin panas menjelang siang.
Begitu masuk di dalam gereja, angin AC yang dingin menyambut gue yang kepanasan, langsung saja gue mencari tempat duduk yang dekat dengan pendingin yang diletakkan di sisi kiri tembok
Suasana khidmat pun mengiringi misa minggu, tapi kalau boleh jujur kalau nyokap nggak nelpon gue berkali-kali demi nyuruh ke gereja sih, rasanya gue masih ingin memeluk guling waifu kesayangan gue di kasur.
Dua jam misa serasa lama banget, dan begitu selesai gue langsung buru-buru keluar dari gereja sebelum gue tidur di sana. Begitu keluar gereja, langsung buka ponsel dan kirim chat ke nyokap sambil selfie sebagai bukti kalo gue udah selesai misa.
"Ma, aku udah selesai misa ya." tulis gue, dan tak lama nyokap langsung bales chat dengan stiker aneh yang dia dapet dari group chat warga. Lima menit kemudian orang-orang mulai keluar dari gereja, dan beberapa ibu-ibu ngeliat gue dengan tatapan sinis.
Tanpa basa-basi, langsung gue berjalan keluar dari gereja dan segera kembali ke kostan. Karena hari sudah makin siang, dan jam sudah menunjukkan hampir pukul 10 pagi plus hawa udara Jakarta yang semakin panas rasanya ingin langsung kembali ke kamar dan mendinginkan diri dibawah AC
"Makan siang ini enaknya bikin apa ya?" pikir gue, sembari berjalan memikirkan beberapa menu dari anime yang saat ini sedang di tonton yaitu Campfire Cooking in Another World.
"hmm, kaarage bosen, kalau menchi katsu ribet, hmm.. enaknya apa ya?" gumam gue dan nggak terasa gue menabrak seorang wanita yang sedang berdiri di dekat lampu lalu lintas. Sontak gue langsung menolong wanita tersebut dan saat pas melihat wajahnya ternyata dia ketua kelas gue
"Tia, ngapa lu di sini dah?" tanya gue, dan tia pun ngeliat gue dengan tatapan sinis
"hadeh, si aneh.. ya suka-suka gue dong. Tumben pakaian lu normal, emang lu normal ya?" balasnya
Tanpa basa basi gue langsung ngelengos meninggalkan dia sambil mengacungkan jari tengah gue.
"Hadeh, ketemu si jalang satu.. kacau amat minggu gue" batin gue, dan langkah kaki gue percepat sehingga gue bisa langsung sampai di kamar kostan
tak terasa gue sampai di pintu pagar kost dengan mood yang kacau. Langsung gue masuk kedalam dan menuju kamar. begitu tiba depan pintu kamar, tanpa basa basi gue buka pintu kamar, masuk kedalam dan menutup pintu. lalu melempar tas gue dan langsung loncat menuju kasur yang sudah menunnggu
"Haaa... Nyamannya" ucap gue sambil meraba2 kasur gue yang empuk ini. Tak lama, perut gue langsung bergerumung dan gue langsung berjalan menuju lemari penyimpanan makanan yang ada di dekat kasur gue.
"hmm.. ada sarden, kaleng kornet, sosis siap makan, mie, beras" ucap gue sembari melihat isi lemari dan memikirkan apa yang bisa gue masak dari makanan ini, dan gue baru teringat di meja gue masih ada ayam goreng karepci sisa semalam.
Gue pun langsung mengecek ayam tersebut untuk melihat apakah masih aman dimakan. Setelah dicium dan dicoba sedikit dagingnya ternyata ayamnya masih bisa dimakan, gue pun kembali ke lemari untuk melihat apakah ada saos yang bisa dipakai dan di ujung lemari ada botol berwarna cokelat muda yang belum dibuka
Gue ambil botol tersebut dan ternyata itu botol saus wijen yang ga sengaja gue beli pas ke supermarket. Melihat saus tersebut langsung terbesit satu resep yang ada di anime Campfire tersebut
"Ah iya, bisa nih dibuat salad" ucap gue, dan tak lama gue bergegas menuju dapur umum dan setibanya disana langsung gue buka kulkas membuka laci sayuran. Di dalam laci tersebut ada satu buah tomat dan dua buah timun, tanpa basa basi diambilah dua sayuran tersebut gue menutup kulkas dengan kaki dan kembali ke kamar
Langsung saja gue menuju meja belajar gue dan mempersiapkan peralatan untuk membuat salad bang-bang.
Siapkan panci berisi air, sekitar 200 ml ya intinya cukup sih buat ngerebus ayam, kemudian panaskan panci hingga mendidih. oh ya, gue pakai panci listrik kalau nggak ada sih bisa aja pakai rice cooker atau masak di kompor.
Kemudian pisahkan ayam dari tepungnya pastikan ayamnya sudah nggak ada sisa-sisa tepung gorengnya. Kalau sudah mendidih masukan ayam tadi kedalam panci dan rebus selama ya kira-kira 2-3 menit saja, kalau ayam mentah paling nggak sih 5-10 menit.
Selama direbus siapin sayurannya, cuci bersih tomat dan timun, kalau gue lebih suka timunnya dikupas kulitnya pakai peeler, kalau nggak juga gapapa sih.. setelah itu potong tomat sesuai selera, kalau gue lebih suka di dadu soalnya gue ga berapa suka tomat, sedangkan timunnya gue potong melintang setelah itu gue potong lagi jadi seukuran korek api.
Setelah ayam matang, kemudian siapkan mangkok dan masukkan sayur yang udah dipotong tadi, kemudian suwir ayam yang udah direbus dan masukkan kedalam mangkok yang berisi sayur.
Nah bagian gampang dan paling nikmat, yap tuang saus wijen tadi keatas mangkok dan aduk deh sampai tercampur rata dan jadi salad bang-bang ala Campfire Cooking in another world!
"Hmm.. baunya enak banget anjir" ucap gue, dan gue langsung ambil mangkok kecil dirak piring dan mengambil nasi hangat dari rice cooker. Aroma nasi panas membuat gue semakin lapar tanpa berlama-lama gue ambil nasi ke mangkok kecil, tutup rice cooker dan bergegas ke meja.
Ditaruhlah mangkok kecil di dekat mangkuk salad, gue ambil sumpit di dekat kotak pensil dan gue ambil sebagian salad tersebut dan ditaruh di mangkuk nasi. Melihatnya saja sudah bikin ngiler, dan ketika gue menyuap salad dan nasi tersebut...
"MAKANAN ISEKAI ENAK BANGET ANJIR!!!" Sahut gue dengan makanan yang masih ada di dalam mulut tanpa banyak bicara gue habis dua porsi nasi untuk satu mangkuk salad.
KAMU SEDANG MEMBACA
[RWM] Diari Memasak Seno : Serena Artialis
Fiksi UmumNamanya adalah Seno Adi Wijaya, sehari - hari ia hanyalah seorang mahasiswa penyendiri yang selalu pulang ketika selesai kuliah Namun di luar sana, bagi sebagian orang ia dikenal sebagai CYRUS, si cosplayer yang terkenal dengan seribu wajahnya kare...