BAGIAN 3 : FIRASAT

36 9 0
                                    

After DREAMINGdreams don't work unless you do

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

After DREAMING
dreams don't work unless you do

🔮

ROYYANE INTERNATIONAL COLLAGE
Cafetaria Kampus

"Ini Ren, data anggaran yang pak Dani minta revisi kemarin. Syukur sih engga terlalu banyak yang harus diganti tapi beberapa perubahan bakal ada dititik anggaran yang kursial. Misal dibiaya konsumsi dosen, panitia, dan maba selama tiga hari acara. Menurut beliau dana yang kita ajuin sekarang terlalu minim, padahal sie konsumsi udah jelasin hasil survei mereka ke pihak katering kemarin. Tapi kata pak Dani, kalau bisa kita harus lebih aware ke sana daripada ke bagian sekretariat atau hiburan. Belajar dari pengalaman panitia sebelumnya waktu kita jadi maba, mereka sampe tombok hampir 1 juta buat konsumsi tambahan, karena terlalu banyak alokasi dana ke sekretariat dan hiburan"

Rendy menerima dua lembar kertas yang Arini ulurkan. "Lo udah kasih tau ke semua koordinator soal revisinya?"

"Udah. Kertas yang paling bawah itu hasil reng-rengan baru tim konsumsi. Coba lo lihat aja, terus bandingin. Gue sama Ayana juga udah ngurangin biaya kesekretariatan yang engga perlu dianggarin"

"Berarti tinggal dari gue selaku koord. sie acara ya?"

Arini mengangguk sembari membuka laptopnya. "Electone dua artis dengan durasi 2 jam kira-kira bisa dikurangin engga biayanya? Di bawah 1,5 juta"

"Bisa, taruh aja akumulasi harga 1 juta. Nanti biar Haikal dari sie perlengkapan nyesuain anggaran yang ada, kapan lagi kita mau rapat panitia?"

"Besok Senin, kata kak Bisma" gadis Dirgantara kembali mengetik jumlah biaya pada proposal

"Oke"

Keduanya larut dalam kegiatan masing-masing, Rendy dengan kertas dan Arini dengan laptopnya. Mereka terlalu serius sampai lupa menyadari jika ada satu orang lain yang sudah bersama mereka sedari tadi dan dicueki.

"Hm, teman-teman? I am going to buy some drink. Do you gals want some?"

Felicia. Gadis ayu tersebut mengalihkan atensi kearah Arini dan Rendy yang masih asik dengan dunia organisasi mereka. Padahal ini di Cafetaria. Tempat yang bisa dibilang kurang cocok untuk melakukan kegiatan serius, kan? Apalagi ada Felicia yang tidak tau apa-apa. Dia merasa salah menerima ajakan Arini untuk makan bersama.

"Oh! I want a still water, please. Tapi jangan yang dingin" sahut Arini

"Kalau lo mau nitip apa, Ren?"

"Samain aja kaya Arini. Makasih Feli"

Si gadis menunjukkan jempolnya sebelum beranjak pergi. Ia membeli tiga botol minuman disalah satu vending machine cafetaria, kemudian kembali ke meja mereka.

FROM DREAM SHOW #2 - After DREAMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang