JOANNA : DECISION

38 9 0
                                    

After DREAMINGdreams don't work unless you do

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

After DREAMING
dreams don't work unless you do

🔮

Dena menutup penlight nya setelah selesai memeriksa mata Joanna. "Lukanya tidak terlalu panjang. Kepala kamu masih pusing, Na?"

"H-hm sedikit"

"Sejak kapan bermimpi buruk seperti ini?"

"I-itu.. h-hampir setiap hari, dibeberapa bulan terakhir"

"Dan kamu tetap menyembunyikannya, sendiri? Tidak mencoba bicara dengan om Morgan supaya diperiksa hm?"

Joanna memeras selimutnya cukup kuat. "Maaf, a-aku cuma engga mau nambah beban om Morgan"

Si dokter muda menghela nafas. "Tetap saja. Kalau keadaan kamu sampai begini, om Morgan pasti lebih khawatir. Lain kali jangan menyimpan rasa sakit sendiri, Na. Luka karena sakit kepala kamu bisa berbahaya jika tidak ditangani secepatnya"

"M-maaf"

Dena terdiam. Ia bisa mendengar suara Joanna mulai bergetar. Jujur, Dena juga tidak tega bicara seperti itu tapi mau bagaimana lagi? Ini demi kebaikan si gadis.

"Dena" suara Ara, yang baru diizinkan masuk ke dalam ruangan, mengalihkan atensi mereka. "Gimana keadaan Joanna?"

"Masih dalam pemeriksaan, tan. Joanna, boleh saya ajukan beberapa pertanyaan lain?"

"H-hm" kepala Joanna terangguk kecil

"Apa warna baju yang saya pakai?"

Mata bulat Joanna menyipit. "K-kuning?"

"Kalau warna benda yang saya pegang?"

"Hitam"

"Kamu bisa tau benda apa yang ada di atas meja?" Dena menunjuk kearah vas bunga di sebrang

"Gelas? Um.. lampu? S-saya kurang tau"

Gadis berjas dokter itu mengangguk. "Engga apa-apa. Jangan terlalu dipaksa kalau memang belum bisa"

"Kenapa? Apa non Joanna bisa melihat lagi, dok?" tanya bi Yeti

"Belum bi. Otot mata Joanna hanya mengalami penegangan sementara karena kerjadian barusan. Seperti yang Dena bilang, dia punya trauma pasca kecelakaan. Trauma yang bisa menyebabkannya bermimpi buruk ketika stress atau tidak tenang. Akibat dari itu, pandangan mata Joanna mengabur, dan karena sifatnya sementara maka nanti pun kondisi mata Joanna akan kembali seperti semula" Dena melihat Joanna menunduk sembari menutup mata

"Tapi keadaan bisa berubah menjadi buruk, kalau perkataan Joanna benar tentang rasa sakitnya" sambung Dena

"Maksud kamu?"

Dena membawa Ara sedikit menjauh. "Joanna bilang, dia hampir setiap hari mengalami mimpi buruk. Ini bukan kejadian pertama buat Joanna, tan. Artinya selama beberapa bulan, saraf penglihatan Joanna terus mengalami penegangaan dan pengenduran secara tidak teratur. Kalau dibiarkan, Joanna bisa saja mengalami kebutaan secara total"

FROM DREAM SHOW #2 - After DREAMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang