After DREAMING
dreams don't work unless you do🔮
RUMAH SAKIT
⏰️ 05.30 PM"Keluarga pasien atas nama Joanna" panggilan seorang suster yang baru keluar dari ruang pemeriksaan membuat Ara dan bi Yeti segera berdiri dari tempat duduk mereka
"Saya sus.. kami berdua walinya. Bagaimana keadaan Joanna? Apa dia baik-baik saja?" tanya Ara dengan cepat
"Ibu tenang ya, untuk sekarang kondisi pasien baik-baik saja. Kami sudah memberikan obat penenang dan akan melakukan pengecekan lebih lanjut ketika pasien sadar"
Kedua wanita di sana menarik nafas lega. "Syukurlah tapi sebenarnya apa yang sudah terjadi dengan Joanna, sus? Dia sakit apa?"
"Dari hasil pemeriksaan awal, rasa sakit di kepala pasien bisa disebabkan oleh luka yang dia dapat dua tahun silam. Mungkin ada sesuatu yang menganggu pikirannya sehingga memicu saraf otak pasien bekerja terlalu keras. Untuk informasi lebih lengkap, bisa ibu tanyakan langsung kepada dokter Dena. Mari saya antar"
"Baik sus. Ayo Yeti"
"Maaf bu, apa saya juga harus ikut? Saya mau di sini saja buat nungguin non Joanna" ujar bi Yeti sedikit gusar
"Yeti, saya tau kamu sedang khawatir. Perasaan saya juga sama. Tapi kamu harus ikut ke sana buat cerita gimana awal kondisi Joanna. Kamu salah satu orang yang sering bersama dia di rumah, kamu mau kan?"
Meski terlihat tak rela, akhirnya bi Yeti mengangguk dan mengikuti sang suster ke ujung lorong rumah sakit.
TOK.. TOK
"Permisi dokter, ada wali dari pasien atas nama Joanna Affandra"
"Suruh masuk ke dalam, sus"
Suster tersebut melebarkan pintu, membiarkan kedua wanita di sana untuk masuk.
"Dena" suara Ara mengalihkan atensi dokter muda di hadapannya
"Loh tante Ara? Aku pikir om Morgan yang datang" dokter cantik berusia 28 tahun itu menutup berkas pasien yang baru ia periksa
"Dia masih ada urusan di luar, sebentar lagi juga datang. Jadi gimana keadaan Joanna? Apa dia.. baik-baik saja?" kembali Ara mengulang pertanyaannya pada suster di depan ruang pemeriksaan
"Tidak. Tentu dia sedang tidak baik karena berada di rumah sakit, tan" Dena tersenyum kecil sembari mengambil berkas lain di atas meja
"Suster tadi pasti sudah menjelaskan sedikit soal kondisi Joanna. Dia gadis yang di tolong om Morgan dua tahun lalu kan?" lanjutnya
"Iya"
"Apa sebelum ini Joanna pernah mengeluh pusing atau sakit di bagian kepala belakang, bi?"
Ara menoleh kepada bi Yeti. Dena memang sudah kenal dekat dengan seluruh keluarganya dan Morgan, jadi tidak heran jika dokter muda itu bahkan mengetahui ART di rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM DREAM SHOW #2 - After DREAMING
Teen FictionLihat bagaimana panggung pertunjukan ini akan kembali berjalan. Setelah melewati dimensi penuh rintangan, perasaan benci, juga pembalasan dendam. Apa kalian pikir hidup sang pemain utama sudah berubah menjadi tenang? *** Javier hanya memegang satu j...