BAGIAN 8 : BANTUAN GHANI

55 11 4
                                    

After DREAMINGdreams don't work unless you do

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

After DREAMING
dreams don't work unless you do

🔮

Hari demi hari berlalu. Kini, kalender di ponsel Morgan sudah menunjukkan bulan ke tujuh, bulan dimana Joanna akan pergi dari rumahnya. Bersama Ara yang memang akan pindah untuk tinggal bersama sang anak. Juga Anna yang akan mendaftar kuliah di Royyane International Collage bulan ini.

"Kamu hati-hati di sana ya, jangan lupa telfon ayah kalau udah sampai"

"Anna tau yah" gadis itu memeluk ayahnya penuh kasih sayang. "Ayah juga jangan lupa jaga kesehatan. Makan engga boleh telat, kerja engga boleh keras-keras, dan jangan begadang kalau engga ada keperluan. Anna engga mau ayah sakit, sementara Anna ada di RIC"

Morgan mencubit kedua pipi putrinya. "Anak ayah ini cerewet banget sih. Udah sana masuk mobil, nanti ditinggal tante Ara lagi"

"Iya-iya. Anna berangkat dulu, yah. Daah~"

Dari pendengarannya, Joanna menerka jika gadis Wijaya baru saja masuk ke dalam mobil mereka. Mungkin dia duduk di samping Ara yang akan menyetir sendirian.

"Udah siap?"

"Udah tan"

"Oke, ayo kita berangkat"

Joanna tersenyum singkat. Perjalanan menuju kota tidaklah panjang. Sekitar tiga jam, mereka sudah sampai di depan rumah yang sengaja Ara sewa untuk sang anak semata wayang.

"Kak Ghani!!" Anna melambai kearah seorang laki-laki di teras

"Holla bestie~ ciiee yang ikut daftar kuliah di sini. Lo pasti engga bisa jauh-jauh dari gue kan, cil?" Ghani mengusak rambut Anna sampai berantakan

"Ish! Udah dibilang jangan manggil Anna bocil. Anna kuliah di RIC bukan karena kak Ghani tau"

"Aah! Masa sih"

"Iihh Bundaa~ lihat nih kak Ghani. Masa rambut Anna diberantakin, padahal kan udah rapi" Anna mengadu

"Ghani. Daripada kamu jahilin Anna, mending kamu tolongin bunda nih, bawa koper-koper di bagasi mobil ke dalem rumah" titah Ara

"Iya bunda"

"Oh ya satu lagi, jangan lupa kunci mobilnya. Ayo sayang" sambil menggandeng Joanna, Ara menggiring gadis Wijaya untuk masuk ke rumah

"Wlee~"

Ghani memasang wajah menjengkelkan ketika Anna meledeknya. "Dasar bocil" laki-laki itu menggerutu sembari melakukan apa yang sang ibu suruh

"Nah! Sementara, ini kamar kamu sama Joanna, sayang" Ara mendudukkan tubuh Joanna disebuah kasur berukuran king size. "Kalian istirahat dulu ya. Tante mau nyiapin makan siang"

FROM DREAM SHOW #2 - After DREAMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang