🥀14🥀

187 4 0
                                    

Hidung mancung seperti perosotan, alis tebal, buku mata panjang dan lentik, rahang tegas terlihat sangat kuat, serta bulu-bulu tipis di sekitar rahangnya. Evelyn sudah bangun dari tidur sedari tadi dan dia sekarang sedang mengamati wajah suaminya yang bak dewa, sangat tampan.

"Sudah puas memandangiku sayang?"

Evelyn terkejut karena sosok yang sedari tadi di amati membuka kedua matanya menatap Evelyn dengan tatapan lembut dan cinta. Evelyn gelagapan dia ingin bangun dari tidurnya tetapi tangan kekar Fero merengkuh pinggang kecilnya dan mendekapnya begitu erat.

"Lepas Fero aku ingin mandi dan menyiapkan makanan" ucap Evelyn berusaha melepaskan pelukan Fero

"Tidak usah biar para maid saja yang menyiapkan nya" ucap Fero dengan mata terpejam serta wajah yang di tenggelamkan ke ceruk leher Evelyn

"Bangun apakah kau tidak bekerja? Aku akan menyiapkan semua keperluan mu " ucap Evelyn berusaha merayu Fero. Dia masih begitu canggung apalagi dengan posisi yang seintim ini

"Sebentar lagi aku masih ingin memelukmu"

Evelyn menurut saja. Untuk Verin sendiri dia pasti sudah di urus oleh pengasuhnya dan mungkin balita itu sedang sarapan jadi Evelyn tidak perlu khawatir.

"Hmm Fero..." Fero menjawabnya dengan deheman

"Bagaimana kabar Sandrina? Apakah kau sudah tidak berhubungan lagi dengannya?. Hmm... Maksudku sekedar bertukar kabar? Tanya Evelyn hati-hati. Fero masih diam seperkian detik

"Aku tidak tau mengenai kabarnya karena setelah aku memutuskannya kita sudah tidak berkomunikasi lagi. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"T-tidak hanya ingin tahu saja" balas Evelyn sedikit gugup

"Apakah kamu khawatir aku masih berhubungan dengannya? Tenang saja semenjak kita menikah aku sudah berjanji untuk tidak berhubungan lagi dengan masa lalu dan menata masa depan denganmu. Kau tidak perlu khawatir aku menghianati pernikahan kita karena aku mencintaimu "

Evelyn terkejut mendengar pernyataan cinta dari Fero dia tidak menyangka secepat itu lah Fero mencintainya?. Akhh tidak peduli ada rasa senang mendengar pernyataan cinta itu.

"Sudahlah cepat kau mandi aku akan menyiapkan pakaianmu" dengan cepat dia melepaskan pelukan Fero lalu berjalan cepat turun dari kasur. Fero hanya tertawa melihat tingkah Evelyn sangat menggemaskan di matanya.

Ya Fero berhasil membuka hatinya untuk Evelyn sosok Evelyn bagi dia adalah seorang wanita tangguh, baik hati, lemah lembut dan dengan sabarnya mengurus dia walau tanpa cinta yang terpenting Evelyn adalah menantu kesayangan keluarganya jadi tidak mungkin dia berani menyakitinya itu sama saja dia menyakiti hati neneknya yang sudah menganggap Evelyn cucu.

Pernikahan mereka sudah berjalan 3 bulan lebih dan selama itu juga dia sudah melupakan Sandrina, entah lah semudah itu dia melupakan Sandrina atau mungkin karena dari awal dia tidak mencintainya?

********

"Ngapain kamu ada disini" tanya seorang cowok kepada cewek yang hanya menunduk dan meremas tangan gugup

"Ikut bibik, dia ingin ke sini untuk menjenguk anaknya dan melepas rindu ya sudah aku ikut, sekalian jalan-jalan "

Mereka adalah Elina dan Vicky.

Mereka dulunya adalah sepasang kekasih mungkin dari waktu umur Elina 16 tahun an dan Vicky 17 tahun. Mereka saling kenal karena Elina yang sering ikut bibik (pembantu di keluarga Fernando) ke kampung halaman beliau dan yah itu tempat tinggal Vicky mereka mulai menjalani hubungan LDR ketika Elina pulang ke Jakarta, mungkin hubungan mereka baru berjalan 6 bulan. Dan mengapa mereka putus? Karena ibu Vicky mengetahui hubungan mereka dia tidak merestui lantaran perbedaan ekonomi dan kedudukan antara mereka bagaimanapun Vicky hanyalah pemuda kampung yang hidup serba pas-pasan sedangkan Elina anak konglomerat kaya raya. Itulah sebabnya dia menentang keras hubungan Elina dan Vicky.

"Aku tau bukan hanya itu saja alasanmu" ucap Vicky setelah beberapa saat diam

"Ya alasan lainnya itu karena aku rindu denganmu" ucap Elina menunduk, Vicky menghela nafas kasar

"Elina sudah berapa kali aku bilang lupakan saja hubungan kita percuma kita tidak akan bisa bersatu apalagi sekarang kita sudah menjadi saudara kak Evelyn dan bang Fero sudah menikah tidak sepatutnya kita melanjutkan hubungan ini" ucap Vicky berusaha memberikan pengertian kepada Elina

Awalnya mereka kaget dan tak menyangka akan dipertemukan kembali di pernikahan kakak mereka. Dulu setelah mereka putus Elina masih suka mengajak Vicky bertemu jika dia sedang ikut bibik pulang kampung dan selalu membujuk cowok itu untuk balikan tetapi dengan keras Vicky menolak dan sekarang setelah kakak mereka menikah dan mereka menjadi saudara itu membuat Elina sedih karena kesempatan untuk bersatu sangat kecil bahkan tidak mungkin. Vicky sangat mencintai Elina begitupun Elina tetapi dia sadar sampai kapanpun mereka tidak akan bisa bersatu dan Vicky harus membuat Elina melupakan nya.

"Aku tidak bisa Vicky! Aku begitu mencintaimu sulit bagiku melupakanmu. B-bagaimana jika kita backstreet saja ya itu jauh lebih baik" ucap Elina linglung dan menangis

"Elina jangan gila hanya karena cinta, kamu harus menerima takdir mu dari awal hubungan kita tidak direstui ibuku dan sekarang kita sudah menjadi saudara apakah kamu masih belum bisa membuka matamu? jelas-jelas tuhan pun tidak merestui hubungan kita mau seberapa keras kita melawan itu tidak akan bisa " Elina menangis benar yang dikatakan Vicky semesta saja tidak merestui mereka lantas untuk apa dia memohon-mohon kepada Vicky bukan kah hanya membuang-buang waktu saja?

"Pulanglah dan lupakan aku dan aku akan dengan mudah melupakan mu juga, berbahagialah kamu akan mendapatkan lelaki yang lebih baik dari ku" setelah mengatakan itu Vicky pergi meninggalkan Elina yang merenungi semua ucapan Vicky.

******

Dia manusia berbeda jenis yang sedang berpelukan di dalam satu selimut sedang mengatur nafas yang tersengal-sengal karena baru saja melakukan hubungan seks yang begitu hebat.

"Terimakasih sayang kau sangat nikmat permainan sungguh hebat" ucap sang lelaki dengan merebahkan tubuhnya yang dipenuhi keringat lalu mencium kening seng wanita.

"Kita sama-sama menikmati" balas nya sang lelaki menghadap ke arah sang wanita yang telentang di atas kasur

"Aku sedari tadi ingin bertanya, ada apa dengan pipimu mengapa merah seperti di tampar" tanya nya

"Iya tapi tidak apa-apa ini juga sudah jauh lebih baik" jawabnya

"Apakah kau tidak mau bercerita?" Sang wanita menggeleng

"Baiklah aku tidak akan memaksa. Kau mau disini atau mau ku antarkan ke apartemen mu karena aku masih ada urusan maaf tidak bisa menemani mu"

"Aku ingin disini saja badanku leleh "

"Okee, tidurlah aku ingin bersih-bersih nanti akan ku transfer tenang itu sebagai ucapan terimakasih karena telah menemaniku malam ini"

Sang wanita hanya berdehem dan lanjut tidur lelaki itu hanya tersenyum dan mencium kening nya.

🥀🥀🥀

Awww

Halloo semua, selamat membaca semoga suka ya dan ga bosen dengan alur ceritanya....

Oh ya untuk adegan dewasa 2 manusia di atas akan aku up di ka*yakarsa, sekaligus agar kalian tau siapa mereka dan tidak menebak-nebak. Yang ga baca di sana ga akan tahu alur selanjutnya bagaimana.
Akan ku beritahu ketika aku sudah up di sana

Ku tunggu notif vote dan komen dari kalian semua, see you di bab selanjutnya

(17 Juni 2024)
Anggunntanvta

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang