🥀09🥀

1K 94 5
                                    

       huhh akhirnya up lagi terhitung cepat ini loh biasanya 1 tahun sekali🤭

Gpp aku seneng banget soalnya mau mencapai 1k readers !!!! terimakasih banyak 🙏 ya buat kalian yang udah setia sama cerita ini

Because if it weren't for you i wouldn't be able to get to this moment. Once again thanks you very much 💚🦖

Beri aku kabar gembira yok malam Minggu ini dengan cara membawa cerita ini sampai 1k readers. Bagi kalian yang ngomong halah ngemis² biar sampai 1k cerita kagak jelas weeee.

Bagiku itu sangat berharga karena aku udah memberanikan diri untuk mengungkapkan haluanku dengan ketikan menjadi sebuah cerita jika kalian tidak suka jangan dilanjut gpp berhenti smpai disini aja 🤗🥰.

°
°
°
°
°
°

  Pagi hari pukul 05.33 wib tiga manusia berbeda umur dan jenis kelamin itu masih terlelap nyaman, tidur dalam satu selimut,saling memeluk satu sama lain. Yapsss mereka adalah Fero, Evelyn, dan baby Verin, Verin yang sudah bangun sendari tadi hanya diam memandang langit-langit kamar dengan mengemut jarinya membiarkan dua orang dewasa itu tertidur pulas. Rin menggulingkan badannya ke kanan dan tengkurap dengan tangan yang memukul-mukul dada Fero yang tidak tertutupi baju disertai ocehan khas bayi

"Papapa!! Hmmm huuu mmmmamam mimimi"

Fero yang merasa ada tangan kecil dan mungil memukul dadanya pun terbangun dan dilihatnya samping badan terdapat seorang bayi mungil cantik sedang tersenyum lucu kepadanya. Dia mengangkat Rin dan menidurkan di dadanya membuat bayi itu tertawa senang.

"Hmm... anak nakal masih pagi ini loh sayang kamu udah bangun aja" ucap Fero dengan mengelus punggung Rin. Entahlah dia suka jika Verin ada diatas dadanya memukul-mukul membuatnya dia tambah gemas dengan bayi itu

"Papapapa.....muhmumm"

Fero kaget dengan ocehan Verin apakah dia memanggil Fero dengan sebutan papa? Ada rasa senang yang dia rasakan. Fero menengok ke kiri melihat seorang wanita yang masih bergelut dengan selimut serta mimpinya memilih acuh dia bangun dari tidurnya dan meletakkan Verin di kasur samping Evelyn tidak lupa meletakkan guling disamping Verin akan tidak terjatuh. Mengambil mainan Verin dimeja samping kasur dan memberikan kepadanya supaya tidak menangis.

Setelah itu dia melangkah menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap salat subuh.

🥀🥀🥀

Selesai salat Fero memandikan Rin ketika dimandikan Verin tidak bisa diam selalu mengoceh dan memainkan air hingga tumpah-ruah kelantai untung saja Fero tidak basah terkena air. Oh iya untuk baju Fero sendiri dia tadi sebelum bersiap-siap salat sudah menelepon asisten pribadinya untuk mengantarkan baju biasa serta baju kerjanya tak lupa menyuruh membawa mobil Fero yang dari malam masih di depan gang mungkin nanti dia akan berangkat kerja agak siangan. Tenang ketika asisten Fero kesini kata dia suasana aman masih belum ada orang keluar rumah karena jika warga tau Fero masih disini Verin akan dihina habis-habisan.

"Kamu disini ya sayang, papa mau ke dapur membuat sarapan jangan rewel oke" ohhh shit ada apa dengan mulutmu Fero kenapa mudah sekali berbicara seperti itu rutuk Fero karena dengan mudahnya mengucapkan kata papa kepada Verin. Akhh bodo amat tidak buruk juga jika Verin memanggilnya dengan sebutan papa, malahan dia merasa senang. Entahlah dekat dengan bayi itu membuat sifat asli Fero hilang lenyap entah kemana.

DIA ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang