🥀08🥀

1K 98 5
                                    

Judul: Bahaya
Yang nyanyi: sendiri-sendiri👹

Bukankah semesta yang pertemukan kita?
Haruskah ku sampaikan pada bintang?
Mengapa bukan kamu
Yang memiliki aku?

Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka

Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu, ohhhh....
~~~~~~

____________________________________


Evelyn hari ini pulang agak telat yaitu pukul 17.34 wib sebab orang yang berganti shift dengannya telat datang jadilah dia sekarang disini dihalte duduk sendirian menunggu angkutan umum lewat. Jika dia ingin berjalan kaki Evelyn rasa tidak akan kuat karena kakinya begitu letih sebab tadi di restauran dia mondar-mandir kesana-kemari. 20 menit dia menunggu tetapi tidak ada angkutan yang lewat huhh yasudahlah kali ini dia akan mengeluarkan tenaga lagi untuk jalan kaki

Dia bangkit dari duduknya dan berjalan disepanjang trotoar dengan tatapan mengarah kebawah. Ternyata hidup di kota besar tidak mudah banyak rintangan ditambah dia harus mengasuh seorang bayi yang tidak pernah terlintas di benaknya. Tetapi dia bersyukur sebab akhir-akhir ini dia sering mendapatkan bonus dari tempat dia bekerja mungkin ini rezeki Evelyn dan Verin.

Evelyn pernah berfikir apakah dia mencari pekerjaan tambahan saja ya karena sebagian uang hasil bekerja di restauran dia kirim ke kampung menyebabkan hidupnya serba pas-pasan. Apalagi kemarin ibunya menelfon bahwa ayah Evelyn sakit dan membutuhkan uang tambahan jadi Evelyn kepikiran sampai sekarang dan dia akan bekerja sampingan apa?

Lamunan dia buyar ketika sebuah cahaya lampu dari mobil menyorot ke arah Evelyn membuatnya menutup mata dengan tangan karena silau tak lama seseorang keluar dari mobil itu dengan berpakaian formal jas yang dilehernya terikat sebuah dasi yang begitu rapi dan jangan lupakan sepatutnya yang mengkilap bersih orang itu berjalan kearah Evelyn, sepertinya dia tak asing dengan orang itu

"Ngapain kamu masih dijalanan dengan keadaan yang sudah magrib?" Tanya orang itu. Tunggu sepertinya aku kenal dengan suara ini batin Evelyn dia mendongak dengan mulut menganga

"Pak Fero" ucap Evelyn seperti bergumam

"Hm, kamu belum jawab pertanyaaku tadi"

"Ee-ehh i-itu anu saya baru pulang kerja pak karena menunggu angkot gak ada yang lewat jadi saya jalan kaki" jelas Evelyn dengan gugup

"Kamu gila!, sudah jam segini mana ada angkot yang lewat yang ada Kunti kali. Lagian harusnya kamu berganti shift dengan yang lain dan pulangnya sore"

Evelyn mendelik mendengar ucapan Fero membuat bulu kuduknya berdiri yang bener ada Kunti disini batin Evelyn dengan celingak-celinguk

"Heyyy hello, ngapain kamu" ucap Fero menjentikkan jarinya didepan wajah Evelyn. Evelyn yang kaget reflek mendekat dan menggandeng lengan Fero yang terasa kekar dan keras. Fero yang melihat reflek dari Evelyn merasa kaget sekaligus deg-degan

Evelyn tersadar atas apa yang dia lakukan pun melepaskan tangannya dari lengan Fero mereka sama-sama gugup. Fero berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya sedangkan Evelyn diam menunduk dengan memainkan tangannya yang bertautan.

"A-anu itu pak, orang yang berganti shift dengan saya terlambat datang jadi terpaksa saya melanjutkan pekerjaannya" jelas Evelyn masih dengan menunduk

DIA ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang