• faithful •

1K 120 15
                                    

Rupanya Yoongi membawa Taehyung pulang ke rumah mama Min. Mama sudah menyambut kedatangan anak dan menantunya itu di depan teras dengan senyum merekah di wajahnya.

Taehyung turun lebih dulu, berlari menghampiri Mama lantas memeluknya erat sekali. "Mama," sapa Taehyung. Yoongi menggeleng kecil di belakang.

"Kirain kamu nggak jadi dateng sama Yoongi. Mama sampe harus telponin Yoongi terus biar kalian bisa mampir ke rumah." Mama menggiring Taehyung masuk ke dalam rumah, tangan Mama memeluk erat bahu Taehyung.

"Oh, ya? Pak Dosennya sibuk tuh, Mah. Di rumah juga seringnya natap laporan daripada ngajak Taehyung ngobrol," adu Taehyung. Mama langsung melirik Yoongi galak. Yoongi pasrah saja di belakang. Memang kesalahannya kok tidak memanjakan Taehyung dengan benar. Ya, itu kan karena Yoongi belum menyadari perasaannya saat itu.

"Mama masak makanan kesukaan Taehyung, loh. Yuk cobain," ajak Mama yang disambut antusias oleh Taehyung.

"Yoongi mandi dulu, ya, Ma." Yoongi melangkahkan kakinya naik ke lantai dua di mana kamarnya berada. Yoongi membuka pintu kamarnya dan melihat semua yang ada di dalam kamar tidak pernah berubah. Letak kasur, meja belajar, bahkan lemari berisi figuran action yang Yoongi koleksi sejak SMA masih tertata rapi di sana.

Yoongi melangkah menuju balkon kamar miliknya dan teringat akan kisah lamanya. Tangannya menarik tirai, memperlihatkan pemandangan seberang rumah. Lama Yoongi berdiri sambil memandang hingga derit pintu dan suara Taehyung mengaburkan ingatan masa lalunya. Yoongi buru-buru kembali menutup tirai jendelanya melewatkan seseorang yang kini membuka tirai jendela dan memandangi balkon kamar Yoongi dengan tatapan sedih.

"Mas, mandinya aku duluan boleh?" tanya Taehyung. Ia sudah kegerahan. "Sekalian minjem baju ganti. Kan aku nggak bawa," imbuh Taehyung dengan cengiran khasnya. Yoongi terkekeh lalu usak rambut Taehyung, sebelum senyum itu berubah menjadi senyuman jahil.

"Gih sana, aku siapin bajunya." Tanpa rasa curiga Taehyung bergegas pergi ke kamar mandi tanpa mengunci pintu. Yoongi dengan segera mencari baju ganti untuk Taehyung dan menyiapkannya di atas ranjang. Ia melirik ke arah pintu kamar mandi begitu terdengar suara gemericik air dalam. Senyum jahil terulas dari bibir Yoongi, ia melangkah menuju arah pintu kamar mandi sembari membuka satu persatu kancing kemejanya dan menanggalkannya tepat di depan pintu, sebelum akhirnya masuk ke dalam.

Taehyung terkejut saat sepasang tangan meraih pinggangnya. "M-Mas?" Yoongi menggumam dengan bibirnya yang mengecup lincah bahu telanjang milik Taehyung. Sensasi aneh menggelitik yang mampu membuat Taehyung merinding. Keduanya masih dalam posisi sama di bawah guyuran shower air dingin yang membasahi tubuh telanjang keduanya.

Tangan Yoongi tak berhenti di situ. Ia meraba seluruh permukaan kulit Taehyung hingga berhenti tepat di pucuk puting Taehyung yang kini mencuat karena gairah.

"Engghhhm ...." Taehyung melenguh kala jemari itu memilin putingnya, sementara lidah Yoongi menyapu bahu Taehyung dari ujung kanan ke ujung bahu kiri dan berakir menggigit daun telinga Taehyung. "M-Masshh ...."

Dua bongkahan sintal millik Taehyung tak luput dari tangan nakal Yoongi. Taehyung mengerang kala satu jari tengah milik Yoongi menyusup masuk ke dalam lubang analnya.

"Ngghhhh ...." Taehyung melenguh dengan badannya yang menari memutar mengikuti irama jari tengah Yoongi di dalamnya.

"Enak?" bisik Yoongi sembari mengecup daun telinga Taehyung. Taehyung mengangguk, kakinya lemas bukan main.

Yoongi mengeluarkan jarinya dan membalik tubuh Taehyung untuk mempertemukan ciuman keduanya. Kecupan panas penuh bergairah saling membelit lidah. Taehyung masih sanggup mengimbanginya, namun ketika tangan nakal milik suaminya itu mulai menyentuh penisnya dan mengurut konstan naik turun, Taehyung tak kuasa menahan gairah yang meledak-ledak.

"Ngghhh... aahh... ahhh ... M-Masshh ... Nghhhh."

"Iya, baby. Kamu mau apa?" bisik Yoongi lalu meraup bibir Taehyung kembali.

"Hmmmpph ...."

...

Mama mendecak kala melihat sepasang suami-suami itu turun dari lantai dua ke meja makan. Taehyung senyum malu-malu kala Mama mendengus geli.

"Bisa-bisanya makanan Mama di anggurin sampe dua jam lamanya," gerutu Mama. Mama menaruh lauk-pauk yang baru saja dihangatkannya. Yoongi sih bersikap santai seolah tidak terjadi apa-apa dan mulai memyiapkan makanannya. Tapi jelas hal lain terlihat pada Taehyung, meski sudah disembunyikan dengan alas bedak, Mama masih bisa melihat bintik kemerahan di belakang telinga dan juga leher Taehyung. "Emang dasar, ya, hormon pengantin baru masih menggebu-gebu," sindir Mama yang timbulkan batuk tiba-tiba.

"Mama, Taehyung jadi keselek karena Mama ledekin," ucap Yoongi sambil meraih gelas dan memberikannya pada Taehyung.

"Makasih, Mas," ucap Taehyung. Mama memperhatikan keduanya dalam diam. Ia merasa bersyukur karena Yoongi kini mulai memperhatikan Taehyung dan terlihat sangat mencintainya.

"Kapan kalian mau bulan madu? Bulan depan, ya? Mama udah siapin tiket ke Paris," celetuk Mama.

"Hah?"

"Ma, aku masih sibuk nyusun laporan akhir ujian anak-anak. Nggak bisa," ujar Yoongi.

"Manjain Taehyung kapan, Yoongi?" tanya Mama gregetan.

"Paris tuh jauh, Ma. Lagian Tae juga bulan depan ada ujian, 'kan?" tanya Yoongi menatap ke arah Taehyung. Taehyung mengangguk.

Mama mendengus. "Ya, udah Jeju aja gimana?" tanya Mama memaksa, "deket loh, Gi. Nggak usah lama-lama. Seminggu aja gimana?"

"Mama kok ngebet banget?" tanya Yoongi curiga. Mama merengut lalu menatap anak dan menantunya itu bergantian.

"Mama pengen cucu, hihi."

"Uhuk! Uhuk!" Kali ini Taehyung dan Yoongi kompak tersedak.





^^

Mas DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang