"Naya kamu mau kemana" Tanya fernon"Bukan urusan ayah"
"Naya yang sopan kamu sama orang tua" Ucap riani
"Heh ngaca dulu lu. Ngerebut suami dan nyawa orang, apakah itu sopan hah" Ucap naya menyindir raini ibu tirinya itu.
Raini marah dan ingin menampar naya. Bukannya takut naya malah memasang wajah santai.
"Berani kamu"cegah sang nenek. Naya pun tersenyum puas
" Apa apaan sih kamu raini. Naya kamu ga papa kan. Yang dibilang naya itu bener" Ucap fernon
"Loh mas ko kamu gitu sih"ucap raini
"Ya kalo kamu ga dateng waktu itu kita ga bakalan nikah, aku ga akan kehilangan dia (ibu naya)" Ucap fenon
"Ohh jadi kamu masih cinta sama istri nyusahin kamu itu"
"Walaupun dia sakit dia ga pernah ngerepotin aku, dia jua selalu ngertiin aku. Dan yang paling penting dia nga pernah morotin harta aku ga kaya kamu materialistis" Sindir fernon. Tampa ada yang menyadari naya tersenyum kemenangan.
"Naya pergi dulu"
"Mau kemana" Tanya fernon lembut
"Taman yah" Jawab naya sambil tersenyum
Fernon yang kembali bisa melihat senyum anaknya setelah beberapa tahun lalu menghilang, ia pun ikut tersenyum.
"Ayah ikut yah"
Naya hanya mengangguk. Dan fernon langsung mengambil kunci mobil sport milik nya.
" Ayo sayang " ucap fernon
"Iya yah"
"Heh gua tau ya niat busuk lu itu. Sebenarnya radit bukan anak ayah kan. Dan sebenarnya lu juga ga cinta sama ayah gua, lu bertahan selama ini cuma karna warisan aja kan ngaku lu" Reno yang orangnya ga banyak omongan tiba-tiba menyindir raini dengan fakta.
"Lu juga maksa ayah buat nyari di mana keberadaan naya cuma mau harta warisan doang kan. Karna kalo naya ga ada warisan buat anak lo juga ga ada. Lu pikir kami ini bodoh apa" ucap zidan
"Awas kalian" Ucap raini
"Bai Bai jalang"
Taman
"Yah kesitu yuk" Tunjuk naya pada salah satu kursi taman
"Ya udah yu"
"Kamu duduk dulu ya, ayah mau beli minuman"
"Iya yah"
Skip
"Hallo semuanya naya pulang" ucap naya dengan senyuman dibibirnya.
"Lah si dia bocah tu pada kemana ka" Tanya naya pada dua kakaknya yang berada di rumah tamu.
"Ga tau kaya nya pergi ama raini" Jawab zidan
"Ohh begitu"
"Kenapa emang"
"Gapapa"
"Ayah mana ya" Tanya reno
"Lagi ngangkat telfon" Jawab naya
"Oh"
"Nayaaa" Panggil fernon
"Naya di sofa yah" Jawab naya
"Oh. Lusa kamu udah bisa sekolah"
"Beneran nih yah"
"Bener dong masa ayah bohong sama anak kesayangan ayah ini" Ucap fernon sambil mencubit pipi naya
"Bukannya radit sama sakti ya anak kesayangan ayah" Tanya naya
"Siapa bilang, lagi pula mereka berdua bukan anak ayah. Dan seharusnya mereka tidak memiliki marga seperti kita" Ucap fernon
"Maksud ayah mereka bukan anak ayah apa"
"Mereka itu anak dari preman. Waktu ayah lagi baru keluar cafe raini dateng trus minta bantuan ayah, karna dia di kejar sama suami preman di itu. Ya banyak yang salah faham jadi ayah nikahin deh. Dan soal sakti raini masih berhubungan dengan suaminya dan sampai saat ini, karna warisan"jelas panjang lebar fernon.
"Oh gitu to"
'Maaf yah naya pura-pura nanya sama ayah. Naya sebenarnya udah tau, tapi naya diem karna naya pengen dia menderita dan tersiksa setelah itu dia harus mati sebelum keluar dari sini' ucap naya dalam hati.
"Ya udah ayah ke atas dulu ya"
"Iya yah" Jawab naya reno dan zidan.
"Ka nayaa" Teriak sakti
'Duh baru juga dateng udah ada aja dih dia curut' batin naya
"Hai kalian dari mana sih kaka nyariin kalian loh" Ucap naya sambil memeluk sakti.
"Hehehe sakti tadi abis jalan-jalan sama bunda ke taman bermain ka" Ucap sakti
"Ohh pantesan badan sakti bau mandi sana"
"Siap ka naya"
"Radit juga mandi ya" Ucap raini
"Iya ma" Jawab radit
"Apa lo liat-liat. Gua cantik ya" Ucap naya meledak raini tanpa melihat raini. Karena menyadari tatapan tajam raini.
"Ngapain kamu melotot liat anak saya" Ucap fernon dari arah tangga.
"Eh mas, kamu mau ke kantor ya"
"Buta mata kamu"
"Mas ko kamu gini sih"
"Terserah saya dong, inget ga usah ngatur-ngatur saya"
"Di kantor ada masalah yah" Tanya naya
"Iya sayang papa bakal usahain supaya cepet selesai. Papa pergi dulu ya" Ucap fernon lembut.
"Hahahahahaha" zidan dan Reno menertawakan raini
"Heh inget ya jalang itu ga pantes di sini, tapi karena gua pengen bully orang jadi gua bakal ngebully elu" Ucap zidan
"Bay-bay jalanggg" Ucap mereka kecuali raini.
KAMU SEDANG MEMBACA
balas dendam
Teen Fictioncerita seorang anak SMP yang menaruh dendam kepada ibu dan kedua adik tirinya karna sebuah alasan.