Part 1

218 23 2
                                    

Happy reading


BRUKK

"Aww,"rintih seorang anak setelah ditabrak anak lainnya.

"Maaf aku menabrakmu,"ucap sang anak yang menabrak, dan mengulurkan tangannya ke anak yang sudah terjatuh.

"Hati-hati jangan berlarian dikeramaian lagi,"ucap anak yang terjatuh dan menerima uluran tangan anak yang menabraknya.

"Baiklah, aku sedang buru-buru, apa ada yang terluka?"tanya anak yang menabrak.

"Aku baik-baik saja,"ucap anak yang satunya.

"Oh ya, siapa namamu?"tanya anak yang menabrak.

"Aku Kana, Gulf Kanawut,"ucap anak yang habis terjatuh itu.

"Aku Mew, senang berkenalan denganmu, sepertinya aku harus segera pergi"ucap anak yang menabrak.

"TUAN MUDA MEW! JANGAN LARI TUAN MUDA!"teriak seorang wanita yang mengejar Mew kecil, dan membuat Mew kaget dan segera berlari meninggalkan Kana. Kana heran dengan tingkah Mew, hingga wanita yang mengejar Mew melewatinya.

Kana melanjutkan perjalanannya untuk pulang, sambil menghitung uang yang dia dapatkan, dia akhirnya pulang kerumah. Melihat sekilas rumah Kana, itu nampak sangat sederhana. Bahkan hanya ada satu ruang tamu dan dua kamar. Kamar orang tua Kana dan kamar Kana yang tidak terlalu besar.

"Aku pulang,"ucap Kana memasuki rumahnya, lalu disambut oleh sang ibu.

"Kana sayang, kamu membawa uang?"tanya ibu Kana antusias tiap kali anaknya pulang.

"Ini bu, aku bawa uang, cukup untuk makan kita dua hari ini,"ucap Kana sambil memberikan uang yang dia dapat ke ibunya, dan sang ibu lalu menghitungnya dan segera membawanya kekamar.

"Bu, hari ini ibu masak apa?"tanya Kana yang sudah merasa lapar.

"Ibu hanya memasak telur, makan lah dulu Na,"ucap sang ibu dari dalam kamar.

Kana bersyukur keluarganya utuh dan dia merasa bahagia dengan kehidupannya, meskipun miskin, bahkan Kana selalu bekerja part time di usia yang harusnya masih bermain, namun dia bahkan tidak masalah jika tidak sekolah.

Keesokan harinya, Kana sedang membagikan brosur dipinggir jalan. Dengan semangat 45 Kana membagikan habis brosur makanan yang dibawanya. Hingga hari sudah menjelang siang, Kana duduk dipinggir jalan sambil memakan roti yang dibawanya dari rumah tadi pagi. Kana tidak ingin boros hanya untuk membeli makan siang saja.

Brukk!!

"Hei, bisa hati-hati tidak?"tegur Kana pada seorang anak laki-laki yang menabraknya sehingga roti yang dipegangnya terjatuh bahkan sudah bercampur pasir.

"Heh si miskin, berani sekali menegurku,"ucap anak lelaki itu, dia bahkan menginjak roti yang Kana yang sudah terjatuh.

"Jangan diinjak rotinya, nakal sekali sih kamu,"ucap Kana dengan lantang.

"Wahhh berani sekali anak miskin ini,"ucap anak laki-laki itu mendekati Kana, bahkan dia sudah mencengkeram kerah Kana, dan bersiap memukulnya. Kana sudah memejamkan matanya erat, namun dia tidak merasakan apapun setelahnya.

Bughh

"Aw shh, siapa kamu?"tanya anak laki-laki itu yang sudah tersungkur kena pukulan dari seseorang.

"Jangan pernah mengganggu Kana,"ucap anak yang baru datang, membuat Kana membuka matanya pelan untuk mengintip.

"Mew?"panggil Kana lirih.

RESTARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang