Part 16

63 10 2
                                    


Happy reading :)


1 bulan sudah berlalu, hubungan Krist dan Singto sudah ada peningkatan, terlebih meraka sudah tinggal dalam satu apartemen, yaitu milik Singto. Sementara Tay dan New sudah lebih dulu tinggal serumah di apartemen Tay tentu saja. Sementara Kana belum bersedia untuk tinggal bersama Mew, namun hubungan mereka sudah sangat dekat meskipun tidak ada status di antara keduanya.

Kana sudah tidak bekerja di bengkel lagi, tapi dia sekarang menjadi asisten pribadi Mew, tentu saja atas permintaan Mew. Mew ingin selalu dekat dengan Kana, maka dari itu dia menjadikan Kana sebagai asistennya.

Walau begitu, Krist dan Kana tidak lantas sering bertemu, pasalnya pekerjaan Mew yang sangat sibuk, membuat Kana juga ikut sibuk dan harus mengikuti kemanapun Mew pergi, sementara Krist lebih sering berada di kantor bersama Singto.

Mew selalu meminta Kana untuk banyak istirahat saja, namun Kana selalu ingin bekerja keras. Mew bahkan membuatkan kamar khusus untuk Kana di dalam ruangan kantornya. Jika Mew melakukan rapat dan Kana tidak harus hadir, dia selalu meminta Kana untuk tidur di kamar itu. Kana awalnya menolak, namun Mew terlalu gigih dalam memaksanya, alhasil Kana hanya bisa menurut.

"Kana, kau bisa istirahat dulu, setelah ini aku ada meeting mungkin akan sedikit lebih lama, kau bisa menunggu?"tanya Mew dan membawa Kana memasuki kamarnya.

"Baiklah, aku tidak punya pilihan lain bukan?"tanya Kana mengikuti arahan Mew.

"Kau bebas melakukan apapun, namun jangan keluar sebelum meeting ku selesai,"ucap Mew, dibalas anggukan oleh Kana.

Tak lama, Mew melakukan meeting dengan Joss ditemani Singto juga. Mereka membahas proyek yang sudah berjalan. Tak berapa lama asisten Joss keluar ruangan, dan menunggu diluar ruangan sampai rapat selesai.

Kana yang merasa bosan, akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar, bermaksud untuk membersihkan ruangan Mew. Dia menuju meja Mew, lalu membereskan beberapa dokumen Mew. Hingga matanya terfokus pada satu amplop coklat dengan tulisan yang sedikit aneh. Kana reflek mengambilnya dan membukanya.

Didalamnya terdapat beberapa foto. Kana melihatnya, baru dua lembar foto, Kana dibuat kaget dengan foto itu. Tak terasa tangannya gemetar, matanya mulai berkaca-kaca melihat foto-foto yang terpampang jelas ditangannya. Tangannya gemetar hebat, hingga foto-foto itu terjatuh begitu saja.

"Tidak mungkin,"lirihnya, sambil melihat foto-foto itu.

Nginggggg

"Tidak, lepaskan aku,"teriak Kana yang sedang diseret masuk kedalam sebuah ruangan.

"Kumohon lepaskan aku,"teriak Kana makin hebat, bahkan jambakan di rambutnya serasa akan merontokkan rambutnya.

Ngingggggg

Kana memegangi kepalanya, dengungan keras muncul di kepalanya, membangkitkan ingatan masa lalunya, kilasan memori sangat jelas terlihat dikepalanya. Semua foto-foto itu nyata, bahkan membuat kepalanya sangat sakit, kenangan yang selalu ingin dilupakannya, seketika muncul menghantuinya.

"Tidak,"lirihnya, kemudian Kana berjongkok untuk mengambil beberapa foto dirinya saat diculik oleh sekelompok orang, saat dia dijual oleh ibunya hanya untuk membayar hutang.

Air mata seketika merembes keluar, bahkan tangannya masih gemetar ketika memegang foto-foto ini.

Ngingggg

"Ampun tuan, ampuni saya,"isak Kana

"Tolong jangan lakukan ini, lepaskan saya tuan hiks,"pinta Kana semakin terisak,

RESTARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang