Part 7

93 21 1
                                    


Happy reading :)


Saat ini Krist sudah mendapat pekerjaan, lalu dia memutuskan untuk pulang ke apartemen kecil miliknya dan Gulf yang mereka sewa, namun saat Krist sampai, dia tidak menemukan Gulf, lalu memutuskan untuk menghubunginya.

"Halo Gulf, kau dimana?"tanya Krist.

"Hallo, aku sedang dibawah mobil, aku sedang melakukan pekerjaan ku, tunggu aku pulang ya, aku akan ceritakan padamu,"ucap Gulf, dan mematikan sambungan telfonnya.

Gulf saat ini sedang berusaha memperbaiki mobil seorang pembalap, dia tadi sudah mencobanya di sirkuit untuk mencari tau dimana letak kerusakannya. Dan setelah di analisa, dia mencoba memperbaikinya, sejujurnya tes ini lah yang menentukan dia diterima bekerja di bengkel itu atau tidak.

"Bagaimana Gulf? Kamu sudah menemukan kerusakannya?"tanya sang manager yang bernama Tay.

"Eum sebentar lagi Phi,"jawab Gulf dari bawah mobil. Dia perlu fokus memperbaiki.

Tak lama dia keluar dan mengatakan jika sudah selesai memperbaiki, lalu tak lupa di test drive untuk merasakan adakah kerusakan dimobil itu, setibanya di garis start Gulf keluar dari mobil dan menghampiri Tay.

"Sudah phi, phi bisa mencobanya,"ucap Gulf sambil memberikan kuncinya pada Tay.

"Bukan aku yang akan mencobanya, kamu bisa pulang dulu, aku akan segera mengabarimu, jika pemiliknya bilang OK, maka kamu diterima bekerja disini,"ucap Tay lalu dia menepuk bahu Gulf, Gulf langsung menghindar dari sentuhan Tay dan mundur dua langkah, membuat Tay agak heran.

"Eum maaf, baiklah kau bisa pulang sekarang,"ucap Tay lalu Gulf segera berlari meninggalkan Tay yang merasa aneh dengan sikap Gulf.

Gulf lalu pulang menuju apartemen sewaannya, dia pulang dengan menaiki bis yang ada. Dia duduk dibangku paling belakang, dan melihat kearah luar melalui jendela. Dia berusaha tetap tersenyum ditengah kesusahan hidupnya.

Ditempat lain, Mew sudah sampai ditempat orang tuanya, dia langsung menuju kamar mamanya. Mew pelan pelan memasuki kamar mamanya, dan yang dia lihat mamanya duduk dikursi roda dengan menghadap jendela kamarnya.

Mew mendekatinya lalu bersimpuh dipaha mamanya, mama Mew yang merasakan seseorang dipahanya segera mengusap kepalanya, dan sedikit bersenandung pelan. Mew merasakan kasih sayang mamanya lagi.

"Kana? Kamu pulang sayang?"panggil mama Mew, membuat Mew meneteskan air matanya begitu mendengar nama Kana lah yang disebut mamanya.

"Ma? Ini Mew ma,"ucap Mew pelan lalu melihat mamanya, dan membuat mamanya mengalihkan pandangan kearah luar kamarnya lagi, namun masih mengusap kepala anaknya itu.

Mew merasa sedih dengan keadaan mamanya, sebulan setelah kejadian kecelakaan 10 tahun lalu, mama Mew mendadak amnesia dan hanya Kana yang dia ingat, setahun Mew merawatnya namun papanya mengusulkan untuk merawat mama Mew di sebuah pedesaan supaya dapat pulih dengan cepat, namun bahkan sudah 10 tahun tidak ada yang berubah.

Dokter mengatakan itu adalah bentuk penyesalan yang tidak bisa diterima mama Mew atas hilangnya Kana. Depresi membuat mamanya lebih memilih diam, terkadang dia akan berteriak histeris untuk bertemu Kana, semakin lama Mew mulai membenci Kana, karena Kana kabur meninggalkan keluarganya. Seandainya Kana mau menemuinya setelah kecelakaan itu, Mew pasti memaafkannya, namun Kana memilih kabur, itulah yang ada dipikiran Mew.

"Mama hiks ini Mew ma, "ucap Mew sambil memeluk mamanya dari samping, dia sangat menyayangi mamanya, bertahun-tahun mamanya berada disituasi ini.

Mew akan membantu merawat mamanya seminggu ini, bahkan urusan pekerjaan, dia serahkan pada Singto dan Baifren. Ditempat ini tidak akan ada yang menyebut Kana, bahkan pada maid dan papa Mew, kecuali mama Mew tiap histeris. Tidak ada foto Kana sama sekali dirumah ini, itu semua atas perintah Mew tentu saja. Mew membenci Kana karena kabur dari tanggung jawabnya.

RESTARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang