Part 19

58 6 1
                                    


Happy reading :)


"Akh akh ahh,"desah Kana dengan posisi tangan yang terikat diatas kepalanya.

"Bukankah ini nikmat?"tanya Mew sambil terus memompa anal Kana dengan cepat.

"Eunghh to..long hentikan akh ahh,"pinta Kana sambil tangannya mengepal.

Badan Kana terbaring telungkup dengan tangan terikat diatas kepalanya, dan Mew yang menyetubuhinya dengan brutal, sudah 3 jam mereka melakukannya, bahkan Kana sudah merasa analnya semakin nyeri, hanya bisa pasrah menghadapi Mew.

"Hentikan? Bukankah ini yang dilakukan pelacur sepertimu?"hina Mew sambil terus menghujamkan penisnya.

"Aku.. aku minta ma...af ahh maafkan aku..hentikan,"ucap Kana sambil memejamkan matanya, begitu banyak kissmark ditubuhnya, bahkan ada bekas gigitan di lehernya dan bahunya.

Mew benar-benar menyiksa batin dan raganya. Bahkan cairan Mew sudah memenuhi punggung Kana, ada beberapa yang sudah mengering. Kana sudah tidak bisa cum lagi karena tubuhnya sudah lelah.

"Jawab aku jalang! Nikmat bukan?"tanya Mew lagi sambil menjambak rambut Kana membuatnya mendongak karena tarikannya Mew yang sangat kuat.

Kana sudah memejamkan matanya, dia sudah lelah dengan pemerkosaan yang dilakukan Mew. Mew semakin mempercepat gerakannya menyetubuhi Kana, hingga akhirnya dia mengeluarkan sperma nya untuk kesekian kalinya di tubuh Kana yang sudah tidak bisa bergerak lagi.

"Cih lemah,"ucap Mew sambil melemparkan kepala Kana ke bantal dan mencabut penisnya. Dia mengamati kondisi Kana, dengan tangan terikat, kepala menghadap samping mata yang terpejam, sperma di punggungnya dan pahanya, serta kakinya yang mulus juga tidak luput ada bekas kemerahan bekas cambukan. Tergambar jelas bagaimana penyiksaan yang dialaminya sebelum mereka melakukan hal ini.

Seketika Mew merasa menyesal dengan apa yang sudah dilakukannya. Setelah teman-temannya pergi kemaren, dia meminta pengacaranya untuk melepaskan Kana dari penjara dengan tebusan dan jaminan, lalu dia meminta seseorang untuk membawanya kemari.

"Mew? Kau yang membebaskanku?"tanya Kana saat pertama kali sampai kerumah Mew.

"Yah, aku ingin mengetahui apa yang terjadi dengan orang tuaku,"ucap Mew dengan nada dingin.

"Aku yang sudah menembak kedua orang tua mu, maafkan aku Mew,"ucap Kana sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi benar kaulah pelakunya?"tanya Mew lagi.

"Kenapa kau melakukannya? Apa salah mereka padamu? Kenapa kau membunuh mereka!"teriak Mew dihadapan Kana.

"Aku.. aku tidak sengaja melakukannya, maafkan aku Mew,"pinta Kana.

"Maaf? Apa dengan itu orang tua ku akan kembali?"teriak Mew lagi, lalu menjambak rambut Kana dan melemparkannya ke ranjang.

"Mew? Sakit!Apa yang mau kau lakukan?"tanya Kana panik karena mendapat perlakuan kasar dari Mew.

"Aku akan mengingatkanmu mengenai dirimu dulu, kau pikir aku tidak tau? Kalau dulu kau adalah seorang pelacur yang rela tidur dengan siapapun?"ucap Mew lalu mengambil dasi dari meja nakasnya dan mengikat tangan Kana, tak segan dia merobek kemeja dan celana Kana.

"Kau?"ucap Kana sedikit kaget.

"Yeah, aku melihat foto-foto itu, rupanya aku mencintai jalang murahan sepertimu!"ucap Mew dengan kemarahan lalu menyetubuhi Kana dengan kasar.

"Apa yang sudah kulakukan?"monolog Mew, lalu dia melepas ikatan tangan Kana, lalu dia duduk disebelah ranjang Kana, dan menjambak rambutnya, seperti yang dia lakukan pada Kana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESTARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang