Part 2

114 25 3
                                    

Happy reading 


Siang itu Kana bekerja membagikan brosur seperti biasa. Bahkan tidak dia rasakan sakit pada lukanya kemaren. Sampai Kana melihat mama Mew menghampirinya, dan seketika Kana menghentikan kegiatannya.

"Kana, saya ingin bicara dengan kamu,"ucap mama Mew dan diangguki oleh Kana, lalu mereka duduk di kedai dekat lokasi Kana.

"Kamu pasti terkejut dengan kedatangan saya, jangan takut. Saya kesini ingin mengajak kamu tinggal dengan saya dan Mew,"ucap mama Mew.

"Apa? Tapi tante, saya punya keluarga dan rumah sendiri,"ucap Kana yang kaget mendengar ucapan mama Mew.

"Ibu kamu sudah menjual rumah kalian, dan sudah pergi,"jelas mama Mew.

"Apa? Tidak mungkin tante,"ucap Kana tidak percaya, lalu Kana berlari pulang untuk memastikan, diikuti mama Mew.

Sesampainnya dirumah Kana, ada tulisan dipintu rumah jika pemiliknya menjual rumah mereka, artinya benar kata mama Mew, bahwa ibunya sudah menjual rumah dan pergi meninggalkannya.

DUK

DUK

DUK

"Ibuuuu buka pintunya bu, ini Kana bu,"teriak Kana yang menggedor pintu rumahnya.

Mama Mew hanya merasa sedih melihat nasib Kana, dimana dia ditinggalkan ibu yang selama ini disayangnya. Mama Mew mendekati Kana dan memeluk tubuh kecil itu.

"Kana, dengarkan saya, tinggallah dengan saya,"pinta mama Mew sambil memeluk Kana dan ikut menangis bersama Kana.

"Kana ingin ikut ibu tante,"tangis Kana pecah dipelukan mama Mew, dan mama Mew hanya berusaha menenangkannya.

Setelah satu jam menangis, Kana akhirnya mau ikut dengan mama Mew. Mulai sekarang Kana akan tinggal dengan Mew dan keluarganya.

Sesampainya dirumah, Kana segera menempati kamar disebelah kamar Mew, bahkan mama Mew sudah menyiapkan baju dan perlengkapan Kana, tadi saat Kana menangis, mama Mew minta seseorang untuk menyiapkan kebutuhan Kana.

"Kana sekarang tinggal disini, ini kamar Kana, disebelah adalah kamar Mew, jika butuh apa-apa bisa ke saya, Mew atau maid disini, jangan sungkan ya?"jelas mama Mew pada Kana, dan diangguki oleh Kana, lalu keluar dari kamar Kana.

Sejujurnya Kana masih sedih karena ditinggal pergi oleh ibunya, namun dia tidak bisa berbuat apapun, kenyataan ibunya meninggalkannya adalah yang terberat untuknya. Kana duduk di kasurnya dan menekuk kakinya, membenamkan kepala diantara kedua lututnya dan menangis dalam diam.

"Ibu—hiks ,"tangis Kana sesenggukan, tak lama diapun tertidur karena lelah menangis.

Malam hari, Mew akan turun untuk makan malam, begitu dia melewati kamar sebelahnya dia mendengar suara tangisan lirih. Mew mendekatkan telinganya ke daun pintu untuk memastikan pendengarannya, setaunya tidak ada siapapun dikamar itu.

Mew tak berani untuk membukanya, lalu dia berlari kebawah untuk menemui orang tuanya. Terlihat mama Mew sedang menyiapkan makan malam, dan papa nya sudah duduk di kursi miliknya.

"Pa ma, Mew mendengar ada yang aneh dari kamar sebelah,"ucap Mew sambil sesekali melihat kepintu kamar itu, dan duduk dikursi nya.

"Aneh bagaimana Mew?"tanya mama Mew sambil senyum senyum melihat tingkah putranya.

"Seperti ada orang menangis ma, mama tadi sewaktu memanggil Mew mendengarnya tidak?"tanya Mew masih penasaran.

"Memangnya Mew tidak melihat kedalam kamar ada apa?"tanya papa Mew ikut jahil.

RESTARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang