Part 14

68 10 1
                                    


Happy reading

Mew berada di kantornya saat ini, sedang melakukan meeting dengan Singto dan Joss membicarakan proyek yang akan dilakukan. Tak lama Krist masuk untuk mengantarkan minuman ke ruang rapat. Dia melihat Joss, mengamati sebentar, dia pikir dia pernah melihatnya, namun dia lupa dimana.

"Ada apa Krist?"tanya Singto yang melihat Krist sedikit terpaku pada Joss.

"Eum? Tidak ada boss, saya permisi,"ucap Krist segera keluar dari ruang meeting.

"Aku seperti pernah melihatnya,"ucap Krist ketika sudah berada diluar ruangan meeting, namun dia tidak menghiraukannya, dan kembali bekerja.

"Sepertinya anda sedang sibuk,"ucap Joss karena melihat Mew hanya fokus pada ponselnya.

"Oh ini, aku sedang memantau seseorang,"jawab Mew.

"Jika begitu, kita akhiri rapat ini, kurasa anda tidak akan bisa fokus,"ucap Joss dengan nada dingin dan mengintimidasi, membuat Singto menendang kaki Mew pelan dibawah meja.

"Oh tidak perlu, mari kita lanjutkan,"ucap Mew lalu mematikan ponselnya dan menaruhnya di sakunya.

Sore ini Kana membantu New untuk pindahan ke apartemen Tay, karena Tay ingin mereka tinggal bersama. Maka New meminta bantuan Kana dan Tay mengijinkannya. Apalagi ini adalah keinginan kekasihnya.

"Apartemen bos sangat besar, berhati-hatilah phi jika tinggal bersamanya,"bisik Kana membuat Tay melirikkan mata ke arahnya.

"Jangan membunuhku bos,"goda Kana dan mendapat senyuman dari New.

"Jangan berbicara yang tidak tidak Gulf,"ucap Tay sambil melempar bantal sofa kearah Kana.

"Eum Na, aku tidak tau kenapa Tay memanggilmu Gulf, sementara tuan dan nyonya besar memanggilmu Kana,"tanya New pada Kana.

"Oh namaku Gulf Kanawut phi, waktu kecil aku dipanggil Kana oleh orang tua dan keluarga angkatku, namun saat dewasa, orang-orang mulai memanggilku Gulf,"jelas Kana.

"Keluarga angkatmu itu? Tuan dan nyonya besar?"tanya New lagi.

"Iya phi, mereka keluarga angkatku, aku sangat menyayangi mereka,"jawab Kana.

"Kau sendiri, lebih suka dipanggil Gulf atau Kana?"tanya Tay kemudian.

"Aku tidak masalah siapapun, keduanya namaku juga,"jawab Kana lembut, lalu meminum yang diberikan Tay padanya.

"Baiklah aku akan kembali bekerja,"pamit Kana pada kedua sejoli.

"Aku akan mengantarmu turun,"tawar New.

"Baiklah, boss aku pamit,"pamit Kana pada Tay.

Lalu mereka berdua turun ke lobby, Kana memesan taksi dan dia berpamitan dengan New, tak lupa pelukan adik dan kakak, lalu Kana menaiki taksi dan pergi kembali ke bengkel.

Cekrek! Cekrek!

Sore hari Kana sudah kembali ke apartemennya, dan sedang bersiap karena Mew mengajaknya untuk keluar malam ini. Baru kali ini dia sangat bingung dengan pakaian yang akan digunakannya. Sebenarnya style Kana tidak pernah gagal, bahkan hanya dengan kaos dan celana jeans saja nampak cocok untuknya, jangan lupakan dia dulu sering ikut lomba fashion saat masih remaja. Namun berbeda dengan malam ini, dia bertingkah seperti gadis yang akan berkencan, dan tidak bisa memutuskan pakaian apa yang dikenakannya.

Kamar Kana sungguh berantakan dengan pakaian yang dia punya, sampai Krist masuk kekamarnya dan melihat ulah Kana.

"Oih kenapa dengan kamarmu? Kau seperti habis kerampokan,"ucap Krist yang berada didepan pintu.

RESTARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang