Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Jing Yuan sangat sibuk. Sibuk bermalas - malasan maksudnya. Ia hanya merebahkan diri di lantai yang terbaluti karpet berkain sutra dengan bantal besar nan empuk berbentuk bangku bersama singa putih kesayangannya dan juga burung kecil yang bersarang di rambut.
Sedangkan [Name] adiknya, sibuk mengcek ulang dokumen yang dikerjakan oleh kakaknya tadi. Memastikan tidak ada yang tertinggal atau ada kesalahan. Ada juga beberapa dokumen yang harus [Name] isi sendiri.
“Belakangan ini kau lebih sering menghabiskan waktu dengan Yanqing.”
Tentu saja pernyataan itu untuk [Name]. “Aku hanya tidak ingin hubungan kami renggang. Yanqing jadi lebih canggung denganku semenjak beranjak remaja. Wajar saja, toh aku ini perempuan.”
Jing Yuan menggeleng kecil, senyum tipis terpari diwajahnya yang tampan, senyum dengan sejuta makna. “[Name] pernah merasakan asrama tidak? Seperti perut berbunga bunga.”
“Maksud Gēge asmara? Kau ingin membahasnya tapi menyebutnya saja sudah salah, dasar. Aku terlalu sibuk hingga tidak ada waktu untuk memikirkan masalah asmara.”
Uhh, Jing Yuan sedikit merasa bersalah, mungkin ia harus sedikit mengurangi kebiasaan bermalasannya. Ia berdiri, mendekati meja kerja yang tengah di tempati sang adik lalu mengambil kertas dokumen dari tangannya. “Bagaimana jika hari ini, mèimei pergi menikmati waktu libur dadakan.”
Keningnya mengkerut bingung, rasanya sedikit mencurigakan jika Jing Yuan secara sukarela mengajukan diri untuk mengerjakan dokumen. “Gēge sudah lama tidak memanjakan mèimei, tapi karena dokumen terlalu menumpuk yang bisa ku lakukan hanyalah memberimu waktu untuk memanjakan diri.”
Yah, terdengar meyakinkan dan juga raut wajah Jing Yuan terlihat tidak aneh. “Hmph, sudah seharusnya Gēge memanjakan ku tau,” [Name] membenahi meja kerja sang kakak begitu pula dengan penampilannya. “Pastikan semua dokumen selesai dan tertata dengan rapih, lalu taruh di tempatnya dan susun dokumen yang harus dikirim besok. Mengerti?”
