Bel jam pulang pun berbunyi. Akupun bergegas membersihkan meja ku.
"Hmmm Nom! Maaf yah aku duluan pulang. Mamaku lagi sakit. Gak ada yang jagain. Bye!" melambaikan tangannya padaku dan tidak terlihat lagi. Akupun merasa malas karena dia meninggalkanku. Lalu aku pulang sama siapa? Aku kan biasa pulang bersamanya.
Akupun sudah ada tepat didepan gerbang sekolah. Tiba tiba ada sebuah mobil Honda Brio hitam yang mendekatiku. Kulihat seksama, lalu ia membuka pintu mobilnya. Betapa kagetnya aku melihat Dimas memakai kacamata hitamnya. Dia semakin keren. Membuat jantungku tidak karuan. Aku terbang ke langit ketujuh saja lah kalau begini terus."Kak, pulang naik apa?" tanyanya yang sudah ada disampingku.
"Ah..anu ini tadinya sama Fifi tapi dia udah duluan karena mamanya sakit" jawabku dengan polos. Lalu iya senyum padaku.
"Kakak mau pulang bareng aku?" tanyanya dengan penuh harapan.
"Hmm kamu mau anterin aku pulang?" akupun melting setengah mati. Senyum yang membuat mataku tunduk malu.
"Kakaknya mau gak aku anterin pulang?" diapun senyum melting juga padaku. Ya tuhan sontak membuatku hampir jatuh pingsan melihat senyumannya itu.
Akupun mengangguk saja dan diapun membukakan pintu mobilnya bak aku seorang Cinderella dimatanya.
Diperjalanan diapun membuka percakapan kita.
"Kak, kakak gak lapar gak? Kita singgah makan atau ngopi aja dulu?" tanyanya sambil sesekali melihatku karena sedang menyetir.
"Hmmm kita ngopi aja deh. Aku udah kenyang soalnya" dalam hatiku berkata, kenyang liat senyumanmu. Aaaeerr
"Yaudah kak kita ke Coffe Toffee aja didepan udah nyampe." katanya sambil membanting stir kearah kanan.
Sesampainya di cafe. Diapun mempersilahkan aku duduk. Dan dia menuju barista untuk memesan minuman. Akupun dari tadi melting gak karuan karenanya. Kita jalan berdua tanpa mengadakan rencana. Ini pertemuan pertama kita dengan langsungnya dia mengajakku jalan jalan. Rasanya aku berada diatas langit ketujuh dan tidak ingin turun lagi ke bumi. Fix! Aku kali ini lafi JATUH CINTA! Hahahahaha
Diapun datang kearahku membawa nampan minuman dan menaruhnya di meja."Kak, gimana harinya? Disekolah tadi gak bete atau suntuk gitu karena tugas?" tanyanya sambil menikmati minuman yang sudah iya teguk.
"Lumayan sih. Yah ga hancurlah hari ini hehehe" kataku sambil terkekeh tidak jelas.
"Oh gitu hehehe. Kak boleh nanya sesuatu gak?" ia pun bertanya padaku membuat jantungku cukup berdegup kencang. Makasih banget ya dek.
"Iya apa dim? Tanya aja gak usah sungkan" jawabku dengan agak santai supaya tidak kelihatan kalau aku gugup karenanya.
"Hmmmm..... Aku boleh minta pin BBnya kakak? Hehehe hanya itu yang aku ingin tanyakan kak" katanya sambil menggaruk kepala belakangnya. Yaa meskipun sepertinya tidak gatal tapi dia seperti ragu ingin bertanya padaku.
"Hanya itu saja? Pake izin segala cuman pengen minta pin BB aja. Hahahaha" akupun tertawa karenanya.
"Yah takutnya pacar kakak nanti marah kalau ada kontak bbm cowok di hp kakak" katanya dengan mimik wajah yang gelisah.
"Hahahahahahaha. Modus banget kamu dek. Aku gak punya pacar. Jatuh cinta pun kayaknya baru ngerasain sekarang" akupun kaget dengan yang kukatakan. Dengan cepat aku menutup mulutku karena seenaknya ceplos dan membuatnya tertawa.
"Hahahaha masa sih? Kakak jatuh cinta sekarang? Sama siapa kak?" tanyanya dengan memajukan wajahnya ke wajahku. Wajahku pun memerah.
"Ih apaan haha gak tadi cuman iseng. Supaya kamu banyak tanyanya gitu. Hahahaha" akupun terpaksa tertawa agar dia tidak curiga padaku. Akupun membelokkan cerita
"Btw udah agak sorean nih. Balik aja yuk dim kayaknya mama aku udah nyariin" akupun meminta pulang karena takut mama khawatir dirumah.
"Gak mau kak!" sambil tangannya ditaruh di dagunya.
"Lah kenapa gak mau pulang sih? Yaudah aku balik sendiri" akupun berdiri dari tempat dudukku lalu dengan cepat dia menarik tanganku.
"Kak... Mana pin BB kakak? Dari tadi loh aku mintanya" dengan wajah memelas seolah olah mengemis cinta padaku. Aamiin... Moga moga aja yah hahahaha
"Hahaha astaga Dimas kamu buat aku tertawa lepas deh. Sini hp mu biar aku langsung invite aja pin ku biar nantibaki accept" kataku sambil mengulurkan tanganku meminta hpnya.
"Hp kakak juga sini. Aku aja yang meng-acceptnya. Takutnya kakak nanti lupa." jawabnya lalu berdiri dan mengeluarkan hp dan meminta hpku.
"Yaudah nih. Udah kan? Yuk balik mamaku kayaknya sudah cemas padaku." akupun menariknya keluar cafe dan menuju ke mobil.
Sudah tibalah kita didepan rumahku. Akupun mengambil tasku di jok belakang. Akupun turun dari mobilnya dan diapun pamit pulang. Aku masih berdiri depan pagar sampai mobilnya tak nampak lagi.
Huuft! Hari yang penuh dengan warna. Berasaa fly.. Far awaa. Fly in the sky. HihiHi readers. Di vote yaa. Barangkali ada yang sama dengan kisah kalian. Hihihi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Berondong
Fiksi RemajaKetika cinta pada pandangan pertama mengubah segalanya. Yang tadinya aku seorang wanita tak tahu soal cinta, ketika pandangan pertama merombak hatiku dan selalu menganggu tidurku. Iya. Dia adalah adik kelasku sendiri. Cinta pertamaku. Yang selalu me...