Sekarang pukul 06.15. Apakah aku sesemangat ini ke sekolah? Biasanya aku paling malas datang terlalu pagi karena embun masih membasuhi daun daun hingga udaranya dingin. Tapi udara sedinginpun tak ku hiraukan saja. Pagi yang ceria.
Akupun sudah didalam kelas. Ku tengok Fifi sudah duduk manis di bangkunya yang penuh hiasan EXO itu. Iya dia memang kpop addict banget terutama EXO. Akupun menghampiri Fifi tapi dia duluan menarik tanganku.
"Kemarin lo pasti pulang bareng Dimas kan? Pasti lo gak langsung pulang kan? Kemana aja lo sama dia?" tanyanya dengan wajah yang penuh dengan tanya. Ada apa dengan dia? Apa dia salah makan sabun? Eh sarapan maksudnya. Hehehe
"Kok lo tau se detail itu sih? Lo buntutin gue ya?" aku heran didepannya. Bagaimana bisa dia tahu kalau aku tidak langsung pulang. Apakah dia dukun beranak yang aku cari untuk melahirkan anak kucingku? Hahaha
"Gue denger dari mulut anak kelas 2. Dia semua pada gosipin lo. So, Dimas kan cowok paling cool di angkatan mereka." jawabnya dengan nada yang angkuh ku dengar
"Lah terus? Urusan mereka mau gosipin aku gini gitu mah ngapain gue mau pusing. Macem gue terlilit utang aja yang banyak pusingnya. Bodo amat mereka ngeledek atau mengsuport terserah mereka. Toh mereka punya mulut. Ada tuhan yang nanti menyeka mulut mereka." jawabku dengan penuh lirih kata kata yang bijak. Aku aja bingung kok bisa ya aku ngomong seperti om Mario Teguh gini? Abis minum susu apa gue?
"Yaudah terserah lo deh Nom! Gue mau.lanjut kerja tugas" nadanya dengan kesal.
Bel jam istirahatpun di bunyikan. Akupun bergegas memasukkan perlatan tempurku ke tas. Saat ku balikkan tatapanku ke pintu, kulihat sosok lelaki tak asik bagiku. Ia yang selalu membuatku tersenyum ceria.
"Hi kak! Mau ke kantin bareng aku kak?" dia pun menuju kearah meja ku dan menarik bangku yang ada disamping dan menaruh depanku sambil menatapku dengan tangan menyandar di dagu dan siku mendarat di meja.
"Hah! Gak deh dek. Aku bawa bekal dari rumah. Ini tadi di masakin mama hehehe"
"Kakak bawa bekal apaan? Bagi dong. Aku mau" diapun mengerucutkan bibirnya seraya ingin di suap layaknya anak kecil
"Ini mama abis masak nasi goreng sama telur ceplok terus dengan jus jambu" sambil menaikkan bekalku ini dihadapan Dimas.
"Aku mau kak. Aku cicipun yah"
Akupun mengambil sendok yang ada disebelah kiriku. Secara bersamaan, Dimas pun ingin mengambil sendok itu tapu tanganku duluan mendarat dan....... Tangan kami bersentuhan. Kami terpaku oleh pandangan itu. Tangan kami bersentuhan. Hatiky berkoar koar tidak jelas. Mataku lalu berpaling ke mata Dimas. Begitupun Dimas. Menatapku dan kembali ke genggamannya. Aku pun duluan melepas genggaman itu.
"Eh maaf. Kamu kan mau makan. Untung aku bawa 2 sendok. Karena setahu ku Fifi juga pasti mau tapi dia udah ke kantin duluan" akupun mengeluarkan sendok lainnya ke atas meja.
"Kak Naomi cantik banget ya" tanyanya dengan wajah yang dekat dengan wajahku. Spontan pipiku merona.
"Kak pipi kakak merona tuh. Atau abis pake merah pipi emang?" dia pun menujuk pipiku. Akupun hanya diam karena tak tahu apa yang harus aku katakan. Lidah ku saat ini sudah kaku karena dia memujiku tadi. Sungguh membuat jantungku Dag Dig Dug..
"Kak aku udah kenyang. Makasih yah bekalnya. Besok aku akan masak deh buat kak Naomi." katanya dengan mencubit hidungku yang mancung ini.
"Janji ya? Aku jadi gak sabar pengen coba masakan kamu hehehe"
Kita pun terdiam dan ku dapati Dimas menatapku diam diam saat aku membereskan bekal ku.
"Kamu kenapa liatin aku kayak gitu?" tanyaku dengan nada kesal karena dikiranya nanti aku maniaknya. Iya maniak di hatinya. Eeeaaa
"Kak, jatuh cinta itu rasanya gimana sih?" sambil menatap langit langit kelasku. Spontan akupun terkaget dengan pertanyaannya yang membuat hatiku semakin bersegup kencang.
"Kalau menurutku, jatuh cinta itu alasan dia yang selalu membuatmu tersenyum tidak jelas. Kau selalu saja terfikir olehnya. Yang membuatmu gemas sendiri padanya" jawabku sambil menatap papan tulis didepan ku.
"Hmmm gitu ya kak? Sepertinya aku ngerasain hal itu deh kak" jawabnya dengan nada yang polos. Ya tuhan adek kelasku yang satu ini selalu saja membuat jantungku berdegub tidak karuan.
"Oh ya? Sama siapa dek? Cerita dong sama aku" aku menjawabnya sambil bersandar di tanganku.
"Sama orang yang dihadapanku ini kak" dengan jawaban yang penuh ketulusan. Ya tuhan? Ini gak mimpi kan. Rasanya pengen kelangit ketujuh lagi.
"Hahahaha kamu kenapa dek abis makan bekal aku kamu jadi sarap gini?" akupun mencubit lengannya.
"Yaudah kalau gak percaya. Yang penting aku udah jujur kak. Yaudah aku balik kelas dulu yah. Daah" lalu ia pun keluar dari kelasku tanpa berbalik melihatku lagi.
Akupun sontak berfikir. Ingin lompat tapi nanti jatuh. Ya tuhan. Aku sedang jatuh cinta
Hai gimana lanjutannya? Seru gak? Nanti part setelahnya akan lbh seru lagi. Jgn lupa vote juga yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Berondong
Teen FictionKetika cinta pada pandangan pertama mengubah segalanya. Yang tadinya aku seorang wanita tak tahu soal cinta, ketika pandangan pertama merombak hatiku dan selalu menganggu tidurku. Iya. Dia adalah adik kelasku sendiri. Cinta pertamaku. Yang selalu me...