bab 1

262 4 1
                                    

Suasana kampus hening tak ada suara yang terdengar. Hanya ketukan bolpoin dari seorang dosen yang cantik namun killer, itu julukan yang diberikan semua mahasiswa buat dosen cantik itu. Suara jarum jam membuat suasana semakin tegang. Ujian kali ini cukup susah untuk sebagian mahasiswa, tapi tidak buat Luqy pria blesteran asal eropa yang terdampar dan meneruskan kuliah nya di Universitas di kota Athena.

"Sar...Caesar, bagi jawaban nomor 10." bisik seseorang dari arah belakang bangkunya.

"Gila, mana bisa saya kasih jawaban, liat tatapan Bu Carlota tajam. " jawab Caesar berbisik

"Bentar aja ngintip sedikit cepet. " desak nya lagi.

"Yang belakang jangan ribut atau saya ambil lebar jawaban kalian. " ucap Bu Carlota sambil menatap kearah Caesar.

Caesar pun kembali duduk seperti semula tanpa berani bergerak. Tak lama kemudian bel tanda jam berakhirnya mata kuliah berbunyi nyari, mau tak mau semua segera menyerahkan lembar jawaban mereka dan segera keluar dari kelar Bu Carlota. Begitu juga dengan Caesar dan seorang temannya yang mengikuti di belakangnya.

"Gila sulit banget tadi soalnya, kurang 4 soal lagi. " gerutu teman disamping nya.

Caesar tersenyum manis menatap temannya yang satu itu.

"Lu enak selesai semua, mana gak mau bagi bagi jawaban. " sungut nya lagi.

"Mana bisa saya bagi jawabannya ke kamu, ngelirik aja gak bisa. Makanya belajar yang bener Marcos. " ucap Caesar sambil duduk di bangku kantin di ikuti  oleh Marcos sahabat nya.

Caesar Chrysander Ghantara, seorang pemuda tampan sekaligus cantik mungkin itu yang ada di benak semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Caesar Chrysander Ghantara, seorang pemuda tampan sekaligus cantik mungkin itu yang ada di benak semuanya. Tapi memang benar  Caesar mempunyai 2 paras sekaligus, tampan dan juga cantik. Garis rahangnya yang tegas, bentuk wajahnya yang oval dengan pipi yang tirus serta kulit yang putih membuatnya terlihat tampan. Tak hanya itu, bulu matanya yang lentik dan panjang, bola matanya yang biru bak laut yang luas, siapapun yang memandang seakan-akan terbuai dan tenggelam kedasar samudera, bibirnya yang terpahat cantik dengan warna merah ceri membuatnya tampak cantik, di tambah lagi rambutnya yang sedikit bergelombang dan hitam legam membuatnya semakin sempurna. Selain parasnya yang bisa di bilang sangat sempurna di dukung dengan postur tubuhnya yang ramping tapi tak terlalu kurus, tinggi tapi tak terlalu menjulang hingga cukup pas baik saat bersama pria ataupun wanita. Sungguh sebuah mahakarya ilahi yang sempurna dimata hawa maupun adam.

Caesar tinggal bersama kedua orang tuanya yang merupakan orang terpandang. Tak hanya terpandang dalam hal bisnis, keluarga Caesar masih memiliki garis keturunan seorang bangsawan. Bisa dikatakan keluarga Caesar masih mempunyai silsilah keluarga kerajaan.

"Habis ini lu mau ngapai  ? " tanya Marcos sambil menikmati menu yang dia pesan.

"Haaa... Entah lah. Malas pulang saya. " jawab Caesar pendek.

"Ya sudah ayo kita nongkrong di kafe seperti biasa. " ajak Marcos mencoba menghibur.

"Entahlah males banget rasanya. Pengen banget tenggelam di laut seperti nya nyaman banget disana. " ucap Caesar putus asa.

"Ya elah Caesar. Nikmati lah hidup masih banyak yang belum lu nikmati, banyak cewek cewek cantik diluar sana sekali lu lirik mereka bakal datang buat jadi penghangat ranjang lu, gak mau cewek ada juga tuh cowok cowok macho yang lirik lu. Lu bales mereka pasti langsung tancap gas. " hibur Marcos.

"Dasar otak mesum kamu. Otak kamu kalo gak kearah sana pasti gak bisa. " sungut Caesar sambil memukul pelan kepala sahabat nya itu.

Marcos hanya bisa tertawa dan tersenyum melihat sahabat sudah mulai bisa tertawa walau sedikit jengkel. Marcos tahu benar seperti apa kehidupan Caesar. Walau Caesar termasuk orang kelas atas atau elite tapi kehidupan nya penuh dengan drama dan pertengkaran. Kehidupan dengan sosial tinggi tak menjamin seseorang akan bahagia, banyak perselisihan di kehidupan Caesar.

"Haaa... Kamu gak tau sih hampir tiap hari mereka berantem, kalo gak cek cok mulut ya barang barang beterbangan kemana mana kok gak sekalian saja mereka bakar rumah itu. Rumah yang sudah seperti neraka tingkat jahanam. " ucap Caesar sambil tersenyum miris.

"Terus lu mau nyerah gitu. Come on men, kita nikmati saja hidup ini, seperti yg gue bilang ayo kita bersenang-senang. " ucap marcos sambil menepuk pundak Caesar pelan.

HUMAN LOVE LINE WITH MERMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang