Bab 11

143 5 0
                                    

(Back to Caesar)

Caesar keluar dari gua dengan pelan dan dengan perasaan bingung, antara percaya dan tidak percaya. Caesar tak percaya kalau manusia duyung itu ada, tapi Dia baru saja bertemu, menyentuh dan berbicara dengan salah satunya.

"Makhluk itu benar benar ada, benar benar nyata. " ucap Caesar lirih sambil menatap matanya.

"Dia juga sangat tampan. " lanjut sambil tersenyum penuh arti.

Dengan setengah berlari Caesar meninggalkan area gua menuju ke arah dimana Dia meninggalkan motor nya. Angin malam begitu menusuk Caesar merasa kedinginan.

"Hiihhh.... Dingin banget, bajuku juga masih basah rupanya. " ucapnya sambil melakukan motor nya.

Sesampainya dirumah suasana tampak sepi. Tentu saja jam masih menunjukkan waktu tengah malam. Dengan pelan Caesar masuk kedalam rumah, hanya Marta yang tahu kalau Caesar baru saja pulang dengan tubuh basah kuyup, karena hanya Marta yang berjaga dan menunggu Caesar untung pulang.

"Bi.. Bibi... Bikin kaget saja. " ucap Caesar terkejut saat melihat Marta berdiri dari duduknya di sofa.

"Tuan muda kenapa baju Tuan basah kuyup seperti ini. " ucap Marta khawatir.

"Tuan Muda lebih baik cepat ke kamar mandi air hangat dan ganti baju. Bibi buatkan minuman hangat untuk Tuan Muda " lanjut nya.

"Iya Bi, jangan cemas oke. " jawab Caesar lembut.

Caesar segera berlari ke kamar. Sesampainya di dalam kamar Caesar ke kamar mandi dan berendam di bathtub dengan air hangat. Sejenak Caesar merebahkan badannya sambil bersandar di kepala bathtub dengan berbantal handuk kecil agar tak terlalu sakit kepalanya.

"Sean.... " ucap nya lirih.

"Tampan, tapi kenapa harus seekor duyung. Apa bisa manusia berteman dengan duyung. " lanjutnya berbicara sendiri.

"Tapi dia seperti nya baik. Kulit nya putih puncat, rambutnya biru seperti laut indah banget, pasti halus. " menatap tangannya sendiri.

"Warna ekornya indah perak berkilau, halus lembut. Bola matanya senada dengan saya. " lanjutnya sambil tersenyum manis.

"Aahhh.... Tampan sekali. " semburat rona merah menghiasi wajah Caesar saat membayangkan wajah Sean.

"Besok saya kesana lagi. Ahhh.... Kenapa jantung ini tidak mau berhenti bergemuruh. " ucap Caesar sambil meraba dadanya.

Tak lama kemudian Caesar mengakhiri berendam nya, kalau tidak Marta akan masuk dan melihat dirinya dengan raut wajah yang aneh. Yang di khawatir kan Caesar terjadi juga, saat Caesar selesai berganti baju Marta masuk dan menatap heran Caesar yang tersenyum sendiri.

"Tuan Muda apa terjadi sesuatu yang membuat Tuan Muda terlihat bahagia?. " ucap Marta penasaran sambil meletakkan segelas lemon tea hangat di meja baca Caesar.

"Ehh....emmm tidak terjadi apa apa bibi. Bibi terlalu curiga. " jawab Caesar sambil tersenyum malu.

"Ya sudah, yang penting itu membuat Tuan Muda yang bibi rawat dari bayi bahagia bibi turut bahagia juga. " ucapnya lembut sambil mengusap pucuk rambut nya pelan.

"Habiskan minumnya selagi masih hangat, setelah itu Tuan Muda istirahat. " lanjut nya lagi.

"Bibi juga. Ini sudah larut sekali. " jawab Caesar.

Marta keluar dengan perasaan tenang. Caesar menuruti permintaan Marta, setelah menghabiskan minuman nya segera Caesar berbaring dan tertidur dengan senyum manis menghias wajahnya.

Pagi menjelang, sinar mentari mulai menyeruak masuk ke sela sela jendela balkon kamar Caesar. Lagi lagi tidur Caesar terganggu oleh suara berisik korden yang terbuka.

"Pagi Tuan Muda yang pemalas. " ucap suara yang selalu membangunkan tidur Caesar.

"Ahh... Bibi Marta ini kan hari minggu, biarkan lah pangeran tampan ini tidur dan bermimpi indah lagi. " keluh Caesar dengan suara khas bangun tidur nya.

"Yang Mulia Pangeran yang Tampan dari pada hari minggu di gunakan untuk tidur saja seharian bukankah lebih baik di pakai untuk jalan jalan menikmati hari libur. " ucapnya lembut.

"Haaa.... Baik baik pengasuh saya yang cantik, pangeran ini segera bangun, mandi kemudian sarapan lalu emmm.....apa lagi ya. " ucap Caesar sambil duduk.

"Sudah sudah selanjutnya nanti saja setelah Tuan Muda selesai mandi dan juga sarapan. " potong Marta.

"Iya bibi ku yang cantik. " jawab Caesar sambil beranjak dan segera kekamar mandi.

Marta sendiri setelah melihat Caesar masuk kamar mandi segera membereskan tempat tidurnya yang berantakan. Kemudian segera keluar kamar dan menyiapkan sarapan buat semua majikannya. Marta sendiri sedikit heran yang biasanya kedua majikan nya selalu tidak ada dirumah saat akhir pekan tapi hari ini masih ada di rumah.

"Pagi Bi, apa Caesar sudah bangun? " tanya Clarisa dan duduk di meja makan.

"Sudah Nyonya, Tuan Muda sedang mandi saat ini. " jawab Marta sambil menyimpan semua hidangan di atas meja.

Tak lama kemudian Anderson datang dan langsung duduk di samping istrinya.

"Selama pagi Tuan Besar. " sapa Marta.

"Hemmm.. " jawab Anderson singkat.

Tak lama kemudian Caesar turun dan berjalan ke arah ruang makan. Alisnya mengkerut dan merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya, bukannya senang tapi Caesar merasa curiga dengan kehadiran kedua orang tuanya di meja makan. Karena tak biasanya mereka berdua ada dirumah saat akhir pekan.

"Pagi semua. " sapa Caesar yang kemudian duduk didepan kedua orang tuanya.

"Tumben, Papa sama Mama masih dirumah saat akhir pekan? Biasanya kalian berdua sudah pergi sejak semalam? " tanya Caesar sambil mengambil beberapa roti tawar dan memberikan selai yang tersedia di meja makan.

"Kenapa? Apa tidak boleh Mama ingin menikmati sarapan bersama putra tunggal Mama. " jawab Clarisa sambil tersenyum.

Caesar mengangkat kedua bahunya dan sedikit merasa heran saja.

"Bagus sih dengan begitu Saya tidak lagi sarapan sendiri. " ucap Caesar sambil melirik ke arah Papanya.

"Caesar, malam ini ikut Papa sama Mama makan malam diluar. " ucap Anderson tanpa basa basi sambil menikmati sarapan didepan nya.

"Haaa.....Apa tak ada pembahasan lainnya Pa? " ucap Caesar mulai lelah.

"Sayang, ikut saja ya. Hanya makan malam saja." bujuk Clarisa.

"Baik lah, saya ikut. " ucap Caesar yang mulai kehilangan nafsu makannya.

"Saya sudah selesai. " ucap Caesar sambil beranjak dari duduknya.

Usai sarapan Caesar kembali masuk ke kamar hari ini tak ada niatan untuk keluar kamar, rasa malas dan juga lebih ingin menyendiri di dalam kamar. Caesar tahu kalau pantai akan ramai saat diakhir pekan. Caesar lebih memilih menghabiskan waktunya didepan laptop sambil duduk di beranda balkon kamarnya. Tak terasa malam menjelang, matahari turun ke peraduan dan berganti semburat senja yang menghiasi langit. Caesar yang sedari tadi duduk di sofa malas segera beranjak dari sofa nya dan berjalan ke kamar mandi. Usai menyelesaikan segala rutinitas mandi Caesar bergantu dengan baju formal yang sudah di persiapkan Clarisa disaat Caesar ada di dalam kamar mandi. Dengan enggan Caesar turun ke bawah di lihat nya kedua orang tuanya sudah menunggunya di bawah.

"Haaa..... " keluh Caesar tak bersemangat.

Dan menghampiri keduanya.

"Putra tampan mama. " ucap Clarisa sambil merapikan jas yang di kenakan Caesar.

"Jangan khawatir, gadis yang akan kami perkenalkan sangat cantik, lembut dan baik. Kamu pasti suka dengan nya. " lanjut Clarisa.

Caesar hanya diam seribu bahasa, mengikuti semua yang di minta kedua nya. Setelah semua siap mereka pun pergi ketempat dimana pertemuan berlangsung.

HUMAN LOVE LINE WITH MERMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang