Mate? part 2

16K 1K 12
                                    

Sisy POV

"Jadi dia mate mu?" Tanya Galang masuk me kamarku dan duduk di sofa.

"Sepertinya begitu. Tapi semoga saja tidak." Kataku lesu. Aku memang mencari mate ku tapi aku tak menyangka kalau mate ku seorang vampir. Ini tidak mungkin terjadi. Aku tidak bisa.

"Kenapa kau bicara begitu?" Tanyanya sambil mengerutkan dahi.

"Kalau dia mate ku, berarti Prilly tak akan punya mate. Hanya aku yang punya mate, dan aku tak mau itu."

"Tapi pack ini butuh penerus."

"Aku bisa mencari unmate untuk menjadi suamiku." Galang menatapku dengan tatapan tak suka.

"Bagaimana kalau unmate mu itu bertemu dengan matenya saat menjadi suamimu? Itu justru akan lebih menyakitkan. Bukan hanya untukmu tapi juga untuk Prilly." Dia berjalan mendekatiku dan duduk di ranjang di sebelahku.

"Apa jika unmate yang ku pilih itu kau, kau juga akan meninggalkanku saat kau bertemu mate mu?" Tanyaku ragu. Dia tampak syok. Ya sudah pasti dia syok karena pertanyaanku sangat tak masuk akal. Dia sudah seperti kakak ku. Memang dia seumuran dengan kakak ku yang telah meninggal dalam pertempuran.

"Aku melihatmu saat menyelamatkannya dari keroyokan rouge tadi. Kau bisa semarah itu saat para rouge itu menyerangnya. Kau bahkan menyebutnya mate mu. Dan mata merah itu. Aku baru melihatnya kembali setelah kejadian 5 tahun lalu." Galang mendekat padaku dan mengusap pipiku.
"Aku menyayangimu Sy. Aku mau saja menjadi unmate mu tapi aku tak bisa. Aku tak ingin melukai perasaanmu nantinya. Grey juga tak akan mau melukai perasaan Prilly. Dia mate mu, terimalah itu." Katanya yang lalu membawaku ke pelukannya.

Pelukan Galang selalu membuatku nyaman. Apa perasaanku ini bukan cinta? Aku selalu merasa kalau aku mencintai Galang. Dia yang selalu bisa mengerti dengan semua keadaanku. Dia yang selalu ada untukku. Dia orang yang pertama yang selalu mendukungku. Aku menyayanginya.

"Aku menyayangimu." Kataku memeluknya makin erat. Entah karena lelah atau nyamannya pelukan Galang, aku tak sadar kalau aku sudah tertidur.

_______Lady's Alpha_______

Digo POV

Aku begitu gelisah malam ini. Aku tak sabar menanti esok hari untuk bertemu gadisku. Aku selalu terngiang-ngiang dengan apa yang dia teriakkan saat dia menolongku sore tadi. Mate? Dia mengatakan kalau aku mate'nya. Dalam bangsa werewolf mate adalah pasangan. Apa benar aku akan jadi pasangannya? Tapi kami berbeda. Ini pasti akan sangat sulit mengingat bangsa kami saling membenci.

"Tristan.... Tristan.... " Teriakku sambil mengetok pintu kamarnya. Oh aku mendengar lenguhan Nayla. Sepertinya mereka sedang sibuk. Aku tak peduli itu dan tetap berteriak dan menggedor pintunya.

"Sialan kau Digo! Tidak bisa menunggu sampai besok?!" Omelnya saat pintu rerbuka. Dia hanya memakai boxer. Aku menariknya dan mendudukkannya di sofa depan tv.

"Katakan apa yang kau baca dari pikiran gadis itu tadi." Pintaku memaksa.

"Gadis? Si Alpha?" Tanyanya dan aku hanya mengangguk.

"Aku tidak bisa membaca pikirannya." Kata Tristan membuatku membelalakkan mata. Bagaimana bisa begitu?

"Sepertinya dia membentengi tubuhnya dengan kekuatan yang begitu besar. Aku juga bingung tapi memang itu yang terjadi." Katanya setelah tau pertanyaan yang ada di pikiranku tentunya.

"Apa dia sekuat itu?"

"Digo, apa kau tidak tau ceritanya? Cerita itu sangat populer di antara bangsa serigala." Kata Tristan makin membuatku bingung. Cerita apa? Tentang masa lalu gadisnya?

Lady's AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang