truth or dare (pt. 1)

1.3K 94 4
                                    

natal segera tiba. beberapa murid ada yang memilih tinggal di Hogwarts, sementara murid yang lain pulang ke rumah masing masing.

harry, Ron, Hermione, neville, luna, blaise, pansy, dan draco adalah beberapa murid tahun ke 6 yang lebih memilih untuk tinggal di Hogwarts.

tidak biasanya draco lebih memilih liburan di Hogwarts, katanya sih bosan di rumah, yang ada Lucius hanya akan memarahi nya saja. padahal tidak, ia tahu kalau harry tidak akan pulang ke dunia muggle, itu sebab nya draco memilih diam di Hogwarts.

"bagaimana kalau kita bermain truth or dare??" celetuk ron yang masih mengunyah ayam gorengnya.

hermione berdecak melihatnya, ia menyenggol lengan ron. "telan dulu sebelum bicara"

"bagaimana kalau kita mengajak para slytherin itu? sepi sekali keliatannya, mereka hanya diam diaman" ucapan
Luna membuat ke 4 orang di meja gryffindor itu menoleh kaget kepadanya.

"t-tapi aku takut d-dengan malfoy" luna hanya terkekeh pelan dan menepuk pundak neville.

"yang mengganggu mu kan cuman crabbe dan goyle saja, dilihat lihat malfoy tidak pernah ikut mengganggu, lagian kan kapan lagi kita seperti ini?" jelas luna yang jarang sekali berbicara panjang lebar.

neville terlihat sedang berfikir lalu ia mengangguk pelan "yah, boleh juga"

"kamu yakin, neville?" tanya harry khawatir, pasalnya ia dan draco kan... tidak begitu baik hubungannya. harry tidak tahu saja draco memiliki perasaan padanya, karena itu draco sering mengejek harry.

neville mengangguk cepat.
"kalau dia macam macam, aku sudah siap dengan kutukan sectum sempra "

"sebaiknya jangan" ujar hermione sambil menurunkan tongkat sihir neville.

"aku setuju dengan neville, aku panggil mereka dulu ya" ron membersihkan tangannya lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah meja slytherin.

beberapa langkah lagi ia sampai di meja slytherin sebelum diberhentikan oleh suara blaise.

"apa mau mu, weasley?"

bagaimana ia tahu aku bisa ada dibelakangnya? pikir ron.

ia melanjutkan langkahnya dan menduduki dirinya tidak jauh di sebelah draco yang terlihat fokus membaca buku.

"mengajak kalian bermain, malfoy ini kesempatan emas. kapan lagi bermain bersama dengan harry" cengir ron.

ketiga orang tersebut mendadak diam, pansy merebut buku draco sedangkan blaise menutup mulutnya.

pansy mengalihkan pandangannya ke pada ron yang saat ini masih cengar cengir.

"maksudmu?"

ron hanya melambaikan tangannya meremehkan, lalu ia mendekati draco.
ia terlihat sedang membisiki draco.

"aku tahu kamu menyukai nya, malfoy" ucapnya tidak seperti berbisik sehingga blaise dan pansy dapat mendengarnya.

"bagaimana kamu bisa tahu?" akhirnya draco berbicara sambil menolehkan kepalanya kepada ron.

ron menjauhkan tubuhnya dari draco dan tertawa pelan. "kelihatan sekali dari gerak gerikmu, semua tahu kecuali harry yang tidak peka. bahkan professor dumbledore mendukung kalian" ia menepuk pundak draco.

draco menatap ron tidak percaya "bohong." ia merebut kembali bukunya dari tangan pansy.

tapi ia diberhentikan oleh seruan yang sangat ia suka dan itu adalah suara harry.

"cepatlah kalian lama sekali!" seru harry dari meja gryffindor.

ron mengisyaratkan mereka bertiga ke arah meja gryffindor dengan kepalanya, lalu ia menepuk pundak draco lagi.

| DRARRY ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang