wish i were heather (pt. 1)

358 29 0
                                    


suara derap langkah kaki terdengar ke seluruh aula. seorang pemuda berkacamata hitam dan rambut berantakan terlihat sedang berlari terburu buru sambil membawa dua buah cup minuman di masing masing tangannya.

aksinya membuat semua pasang mata menatap ke arahnya, gemas, bingung ingin tahu, aneh, dan acuh.

langkah kakinya perlahan memelan dan akhirnya tidak bersuara lagi. bahunya yang tegak tiba tiba merosot, senyum di wajahnya luntur dan secara tidak sadar tangannya meremas kuat salah satu cup minuman sampai isinya tumpah kemana mana.

"draco..."

lirihnya sambil menghela nafasnya. tepat setelah ia membalikkan badannya, orang yang dia panggil draco memanggilnya.

"harry! ap- loh? kenapa minumannya tumpah? kamu gapapa?" tanyanya khawatir sambil mengambil cup minuman tersebut dan menatap harry bertanya tanya.

harry, ia tersenyum lemas sambil menggelengkan kepalanya. "maaf ya, jatoh. nanti aku gantiin, minum yang aku aja dulu" ucapnya sambil memberikan minuman yang masih utuh kepada draco.

grep!

"gapapa, ini buat aku aja. buat kak draco nanti biar aku beli sendiri" seorang wanita merebut minuman tersebut lalu meminumnya.

harry yang kesal langsung merampas kembali minuman itu yang menyebabkan minuman tersebut tumpah kepada seragam gadis tersebut.

"h-hey! harry, hati hati dong!" draco berseru khawatir dan merangkul gadis tersebut sambil menatap harry seolah olah mengatakan "itu tidak baik."

air mata mendadak memenuhi matanya yang bisa saja tumpah kalau harry tidak mengedipkan matanya. "aku minta maaf"

ia langsung berlari meninggalkan mereka berdua, karena dia sadar mereka menjadi bahan tontonan gratis di kantin sekolahnya.

bug!

seseorang menabrak bahu draco cukup keras sampai terdorong kedepan. draco tahu itu siapa jadi dia hanya bisa menghela nafasnya saat dilihat Ron, sahabat harry berlari mengejar harry.

"astoria, kamu bawa baju ganti?"

wanita itu tersenyum lalu menganggukkan kepalanya kepada draco.

"aku ganti baju dulu ya, mending kamu nyusul harry sekarang" ucapnya sambil mendorong kecil badan draco.

"yakin nih?" tanya draco sambil masih menatap nya khawatir.

"100% yakin! sudah ya" astoria langsung meninggalkan draco yang terdiam.

•••

"udah paling bener ga usah suka lagi sama dia, harry. harus berapa kali gua bilang??" ron menghela nafasnya kasar sambil masih mengusap punggung harry dengan lembut.

harry makin terisak dipelukan ron, bukannya menghiburnya malah membuat suasana hatinya semakin buruk.

"lagian dia juga udah punya pacar"

harry mengeratkan pelukannya dan semakin terisak, ron sedikit menyesali perbuatannya tetapi dia kan tidak salah.

"harry!"

seruan seseorang membuat usapan dipunggung harry berhenti, ron merangkul harry yang masih menangis lalu membawanya menjauh dari draco.

sebenarnya harry mendengar draco memanggil, tetapi untuk kali ini saja harry ingin menjauhi draco.

"harry! aku mau ngomong..." draco tidak menyerah dan dia sedikit menahan pundak ron dan melihat harry yang mukanya sudah memerah dan mata yang sembab.

"oh.. harry" draco menghapus jejak air mata dipipinya dan menatap harry khawatir.

"hey, jaga jarak dong. nanti pacarnya lihat, harry yang kena loh" ron memegang tangan draco dan sedikit meremasnya.

draco mendecak dan menghempaskan lengannya kasar. "pacar? siapa yang punya pacar gua tanya?"

ron dan harry menatap draco bingung, bingung heran kaget. kenapa draco tiba tiba lupa ingatan? bukannya dia dan astoria berpacaran? selama ini mereka berdua terus bahkan terlihat sekali romantis, semua orang menyukai mereka.

"kamu.. siapa lagi? masih muda sudah pelupa" harry berceletuk. draco tertawa gemas dan kembali mengelus pipi gembil harry.

"aku pacaran sama siapa coba?"

"astoria, siapa lagi?! udahlah, lo malah memperburuk suasana, pakai acara lupa segala" ron merangkul harry lagi lalu mencoba untuk melangkah maju tetali tertahan karena lengan harry yang ditahan draco.

"yaudah lo deluan aja, gua sama harry"

ron mendecak malas, "harry, kalo dia macem macem tonjok aja ya. jangan ragu ragu, tendang sekalian. gua pergi ya"

ron melambaikan tangannya pada harry dan memberikan draco tatapan tidak sukanya lalu segera pergi.

"mau denger cerita ga?"

harry mendesah malas lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, niatnya kan ingin menjauhi draco.

"oke aku cerita ya"

"aku ga minta!" harry berseru marah.

"ga peduli" draco menjulurkan lidahnya kepada harry.

harry mendecak dan melangkah maju meninggalkan draco. draco panik dan mengikutinya sampai ke kelas harry.

"kenapa ngikutin udah kaya bodyguard"

harry tau selama mereka berjalan, draco masih mengikuti nya dibelakang. itu membuat harry sedikit tidak nyaman.

"gapapa, biar ada yang jagain"

harry mendadak berhenti, tepat di depan pintu kelasnya 11 IPS 3 sedangkan draco kelas 12 MIPA 7.

ia sedikit mendongak menatap draco sedikit sedih karena teringat hal dikantin. tangannya merogoh saku celananya dan mengambil dompet kecilnya.

draco menahan tangan harry saat tahu apa yang akan dilakukannya, yaitu membayar minuman yang telah ia tumpahkan di kantin.

"engga usah, ga perlu. gantinya nanti pulang sama aku aja ya? nanti sebelum bel aku udah nungguin disini."

draco tersenyum sangat tampan membuat harry kembali merona. segera draco melangkah meninggalkan harry, tapi sebelumnya ia sudah mengusak lembut rambut harry.

harry kembali dibuat merona dan segera masuk ke kelasnya. ron sudah terlihat sedang duduk manis di kursi nya sambil menatap harry malas.

•••

tbc...





























Happy New Year, readers!
selamat tahun baru, semoga 2024 ini lebih baik dari tahun sebelumnya yaaa. dan maaf juga buat keterlambatan aku untuk update cerita baru disini dan terimakasih banyak soalnya udah banyak yang vote bikin aku semangat bikin cerita lagi. terimakasih banyak ya, have a great day! ❤️🫂

-jaemhyeog

| DRARRY ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang