"IQI!" Rahma mempercepat langkahnya mengejar Iqi yang menuju gerombolan pemuda.
"Gelut ora iso marekne masalah su!"
Ucap Rahma mencegat Iqi yang sudah selangkah lagi akan menghajar mereka.
Tiba-tiba Iqi menatap Rahma tajam, "Iso meneng Ra we?" Kata itu yang bisa dibaca Rahma dari sorot mata kawan seperjuangannya.Mendadak,
BUGHH!!
Satu dari mereka jatuh karena pukulan Eko Dalu J.P.
"Asu.. Sifatmu ki ora bedo adoh kr segawon,asu." Dalu,berdiri dengan tangan mengepal erat disisi kanan kiri.
"Tros? Maksudmu njotos kancaku opo a?" Ucap salah satu bocah
"Lapo lek sifat ku koyo asu? Salah to? Aku lo enggak mengganggu dirimu" ucap salah satunya lagi
"Rasah Ita itu we,ngalih o ko Naya..." Ucap Dalu dingin.
"Naya? Oh namamu Naya? Wah.. Cah kutho jeneng e lumayan apik bakno,gud luking." Cowok itu memegang pipi Naya,yang seketika membuat Dalu dan Iqi naik pitam.
"Hebat.. Hebat..."
Suara tenang, pandangan yang teduh,senyum manis.
Di tambah tepukan tangan,membuat suasana jadi runyam."Saya kira ramai ramai ada apa.. ternyata ada yang mau memperkaos anak orang lagi ya?" Mas Okta tersenyum halus melihat dari jendela.
"M-Mas Okta..." Ucap Rahma gemetaran.
"Sebelum saya kesana dan marah marah..."
"...lebih baik kalian pergi dan tinggalkan perempuan itu,"ucapnya tersenyum.Kelas Okta terletak tak jauh dari kamar mandi pria,belum lagi ia yang memilih duduk di samping jendela melihat jelas banyak kejadian tercela yang terjadi disana. Namun mereka malah semakin menjadi,Arjuna juga malah ikut-ikutan gelut.
"J**,jang**** ane bocah"
Geram,Okta pun pergi mendatangi mereka.
Tanpa sepatah kata Okta langsung menghadiahkan mereka semua tinjuan,termasuk Iqi dan Dalu."Ma,gawanen cah wi ngalih..GEK NDANG!" Okta menatap Rahma.
"Inggih mas!"
Segera Rahma membawa Naya pergi,"Ayo Nay,kita pergi dulu!"
Setelah Rahma pergi Okta pun mulai memukuli mereka lagi.Tiga orang bocah laki-laki tadi tambah Iqi dan Dalu jadi 5 orang.
Solo vs squad."Iso ra to? Sedino ae gak usah gae masalah?" Okta menatap mereka berlima dengan tatapan serius.
"..Nganggu liyane lho..."
"..Kowe kabeh i utek e nangdi? Ra mikir to?.."
"KRUNGU RA?! CAH TELU WI?!" Bentak Okta.
"KI PISAN!Rasah reko reko dadi superhero ngono we,renek faedah e!"Beberapa saat kemudian....
"Teko Dino iki,nganti aku eruh enek bocah lanang wedok mlebu kene,nlakoni perkoro sing ora pener.. Tenan,tak titeni..Arep tak sunat mucuk! Mben cetuk bocah e tak isin isin...Omongono kancamu sing liyané.. risih aku eruh.."
"Timbang tak jotosi eneh lo.."
"Saiki,kabeh melu aku!"Mendengar semua perkataan Okta,lima anak tadi terdiam seribu bahasa.
Mereka pun mengikuti Okta,"Kulo nuwun,mbak PMR..""Oh iya mas?"
"I-itu kok bisa gitu,pripun mas?"
"Ya Allah! Masuk masuk!"Para anak-anak PMR yang tengah bertugas pun kaget,lima orang siswa babak belur,wajah mereka lebam,ungu.
Beberapa sudut di wajah terdapat darah mengucur deras."Maaf tadi saya nggak sengaja kelepasan dan ngehajar mereka,tolong di obati ya. Saya mau ke kelas dulu."
"Iya mas!" Ucap mereka serentak.
"Ngganteng-ngganteng arek e medeni Yo" Celetuk mereka membicarakan wajah tampan Okta."Mbak,lek rasan-rasan wonge ojok pas enek kancane to lah." Sahut Iqi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UTBK Mencintaimu (Uh Tau Begitu Kagak)
De Todo"NAYA!" "PILIH IQI ATAU AKU?!"(Dalu) "PILIH AKU AJA,JANGAN PILIH DALU!"(Iqi) "MENDING AKU!"(Arjuna server sebelah) Plak!! "Salah server goblok!!" . . Dua pemuda,yang sangat menyukai satu gadis yang sama,Naya. Gadis pindahan dari Jakarta. Membuat...