infinite regrets

5 3 0
                                    

Hujan tak deras mengguyur kota patria hari itu. di bangkunya Dalu terduduk manis  sembari memikirkan apa langkah yang harus ia buat agar bisa mendekati  Kanaya. ia tak ingin hubungannya hanya sebatas ini saja. keluar kelas Dalu melihat Iqi dan Naya membeli cilot bersama di samping halte,sesak namun its okaay. jam ke 8,hampir menuju pulang sekolah dan gerimis halus masih berlangsung. 
"Duh"
"Gini amat sih urip? ARGHH!" Dalu mengacak-acak rambutnya, kesal, ia mondar-mandir kesana kemari.
"Sakjane aku  Iki demen opo gak sihh??? Kog gak ada effort banget?!"

"Dalu?" Latul menampakkan diri,
"E-eh Latul, ada apa? " Tanyanya.
"Eroh Iqi? Oh! " Segera setelah Iqi dan Naya datang, latul langsung menagih cilot titipannya.
"Nih kubelikan, cilot doang gak pakek tahu. Sama-sama Lu, " ujar Iqi memberi dalu sebungkus cilot.
Dalam hati Dalu memaafkan perbuatan Iqi bersama naya karena cilot nya.
Namun dalu juga menyadari ada yang salah dengan raut wajah Iqi, biasanya dia cengegesan atau sangat ceria tapi wajahnya mendadak teduh, kalem, tenang seperti bukan Iqi yang biasanya.
Dalam benaknya Iqi terbalut dalam pertanyaan atas apa yang sudah ia dengar dari naya tadi.
Iqi :"Jadi antara aku sama dalu kamu pilih yang mana? "
Naya:"Hem.. Susah sih, tapi enggak kalian berdua kok"
Iqi semakin penasaran,
Iqi:"bilang aja, aku nggak akan nyebarin ke siapapun kok"
Naya:"Rahma, aku.. Yah.. Mengaguminya.. Kalau suka.. Enggak sebegitunya deh..  Kamu nggak apa-apa kan? "
Naya melihat Iqi termenung sambil memegangi cilot titipan latul,
Iqi: tenang aja aku ada la-
Seketika Iqi terdiam, apakah ia hanya akan menjadikan latul sebagai yang kedua? Bukankah itu menyesakkan?

Dan semenjak ia merenung langit juga mulai menggelap, panggilan dari latul sejenak menyadarkannya, tapi ia kembali termenung.
"Lu, ada yang pengen ku omongin"
Dalu terheran-heran ada apa dengan bocah satu ini, ia berniat mengatakan tidak tapi, "Ini soal Naya" Seketika raut wajahnya menjadi serius.

Akhirnya beberapa saat sebelum pulang mereka izin ke toilet(yang padahal itu hanya alasan(mohon jangan ditiru) berjalan sembari berbicara.
"Jadi? Kenapa Naya? "
"Dia udah ada crush"
"Ohoho, itu pas-"
"Itu bukan salah satu dari kita" Ucapan Iqi menghentikan langkah Dalu.
"Opo? We lek arep guyon ora lucu Qi"

Beberapa menit kemudian mereka kembali ke kelas dan bel pulang pun berdering saat itu juga gerimis datang, Dalu menunggu di gerbang sekolah,melamun,
"Udan.."
Lalu latul datang meminjami nya payung.

UTBK Mencintaimu (Uh Tau Begitu Kagak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang