Ketika bel berbunyi dan pelajaran pertama usai, para siswa mulai bersiap untuk jam istirahat yang dinanti-nantikan. Kegaduhan dari ribuan kaki yang berlarian menciptakan suasana yang ramai di koridor.
"Mau ke kantin?" tanya Agnisa
"Goww" seru Aloody bersemangat
"Kok lo pake sendal? Mana swallow lagi" tanya Agnisa heran ketika melihat kaki Aloody yang terbungkus kaos kaki namun dipadukan dengan sandal capit
"Kaki gue lagi sakit soalnya hehe" jawab Dy
"Kayak pernah liat... Lo ambil di Mushola ya?" tuduh Agnisa
"Ssttt.. Gue pinjam bentar, ayo cepet keburu penuh" jawab Dy sembari masuk ke dalam kantin meninggalkan Agnisa
"Kok lo tau kantin disini?" tanya Agnisa sembari menyusul Aloody
"Banyak tanya lo, udah sana cari tempat duduk gue mau pesen" ujar Aloody
"Gue ikuttt" pekik Agnisa
Kedua gadis itu akhirnya pergi ke stan bakso dan ikut mengantre. Ketika sedang asyik menunggu, Aloody dikejutkan dengan pekikan teman barunya.
"Nah.. Itu mereka, Ellza sama tunangannya" tunjuk Agnisa sembari menggoyangkan bahu Aloody membuat gadis itu refleks melihat ke arah pintu masuk
Deg
Brugh
"Aloodyyyyy" Pekik Agnisa terkejut ketika melihat temannya tiba-tiba pingsan
"Woyyy bantuin !!! Temen gue pingsan !!" Teriak Agnisa panik
***
Seorang gadis tengah terbaring tidak sadarkan diri semenjak 2 jam yang lalu di brankar UKS, tidak ada siapapun disana karena beberapa murid yang sempat menunggu tadi sudah kembali ke kelas karena kegiatan belajar sudah dimulai.
Enghhh
"Laparr" lirih Aloody yang baru sadarkan diri, dia mengubah posisinya menjadi duduk sembari mengusap perutnya yang keroncongan
"Tega bener gue ditinggal sendiri, ehh tadi gue digendong sama siapa ya" ujar Dy bertanya-tanya
"Ya Allah gusti... Itu tadi arwah atau apa, gue kan disini kenapa raga gue bisa hidup"
"Gimana gue gak pingsan coba lihat tubuh gue jalan sendiri"
"Pantesan mereka gak nyariin gue, ternyata tubuh gue ada yang ambil alih tapi siapa..."
"Jangan-jangan gue tukeran tubuh sama pemilik tubuh ini... Ya pasti kalo bukan pemilik tubuh ini siapa lagi coba" ujar Aloody penuh keyakinan
"Gue harus bicara, gue gak mau disini tapi gue takut ya kali ngomong sama diri sendiri. Ngeri bener gue lihat tubuh gue jalan-jalan gitu" gumamnya sembari menerawang jauh mengingat peristiwa tadi di kantin
Keheningan menyelimuti ruang kesehatan itu, hingga suara tirai dibuka mengalihkan perhatian Aloody.
"SETAN" Pekik Aloody kaget ketika dibalik tirai itu ada seseorang
"Berisik" ujar orang itu ketus, dia menatap tajam Aloody sebelum akhirnya beranjak keluar
"Ada orang yah?" tanya Aloody linglung
***
Seorang gadis tengah berbaring di lantai kamarnya, penampilannya sangat kacau bahkan seragam sekolah masih melekat ditubuhnya.
Dia begitu frustasi memikirkan jiwa siapa yang ada ditubuhnya dan bagaimana dia harus memberitahukan semua ini pada keluarganya. Aloody yakin jika seperti ini tidak akan ada satu orang pun yang percaya padanya.
"Gue belum sanggup kalo harus berhadapan langsung dengan tubuh gue sendiri, apa gue telepon aja ya" gumamnya tanpa berpikir lagi dia segera mengambil ponsel dan menelpon nomornya sewaktu masih di tubuh Ellza
"Halo" Sebuah suara yang tak asing menyapa indra pendengaran Aloody, suara miliknya. Panggilan itu diangkat berarti dia tidak mengganti nomor ponselnya
"Halo? Siapa ya? Kalo gak ada keperluan aku matiin!!" suara itu kembali menyahut diiringi sebuah ancaman.
'Aku? bukan Ellza banget' gumam Dy dalam hati
"Gajel"
"Lo siapa?" tanya Aloody cepat sebelum orang yang berada dalam tubuhnya mengakhiri panggilan
"Apaan sih gaje, situ yang nelepon duluan harusnya saya yang tanya!!" sahut diseberang sana dengan nada yang sedikit meninggi
"Mana Ellza?" tanya Dy dengan suara yang diberatkan, dia tidak mungkin menggunakan suara pemilik tubuh ini karena takut dikenali
"Gue Ellza!!"
'Aku, saya, gue. Labil' cibir Aloody dalam hati
"Jangan ngaku-ngaku, Lo bukan Ellza !!!" hardik Aloody
"Orang gila, gak jelas lo" sahut diseberang sana dengan nada menahan emosi
"LO SIAPA, KENAPA LO ADA DI TUBUH ELLZA? KELUAR LO DARI TUBUH G"
Tut tut tut
"ANJ dimatiin"
"Damn!! gue diblokir" umpat Dy ketika mencoba menghubungi lagi namun tak bisa, dia kemudian mengetikkan nomor lain
"Halo" kali ini suara lelaki menyapa pendengarannya, lelaki yang begitu ia rindukan.
"Haloo? Halooo??" mendengar suara itu membuat dia ingin berteriak memanggil abangnya namun lidahnya terasa kelu
"(Siapa bro?)" terdengar suara lain diseberang sana, sepertinya abangnya sedang bermain diluar
"Gak tau nih, diem aja. Orang iseng kayaknya" jawab abang Ellza
"B-ba-ng" lirih Aloody terbata
"Tolongin... El" suaranya semakin tercekat bahkan Aloody tak yakin ada orang yang bisa mendengarnya. Bulir bening yang sejak tadi ia tahan kini berderai, segera ia matikan panggilan itu sebelum abangnya mendengar tangisannya.
Aloody menelungkupkan kepalanya ke dalam lutut, menangis sejadinya, menumpahkan semua perasaan disana.
Aloody tak terlalu dekat dengan kedua orangtuanya, oleh sebab itu dia menelpon abangnya karena hanya lelaki itulah yang paham akan dirinya.
Kenapa tidak ada satu orang pun yang menyadari jika raganya diisi oleh orang asing? Bukankah sikap dirinya dan orang itu berbeda? Apa jiwa itu berpura-pura bersikap layaknya Ellza? Tetapi semirip apapun jiwa mereka berbeda tentu akan ada perbedaan diantara keduanya.
Namun ketika tadi melihat penampilannya sewaktu di kantin, memang benar sama persis dengan dirinya. Meskipun melihat sekilas tapi dia sempat melihat jam tangan yang ia letakkan di sebelah kanan, gelang coklat yang khusus dipakai dihari senin, baju dan rok yang sedikit longgar khusus dipakai saat upacara, rambut diikat kuncir kuda, semuanya persis seperti dirinya.
Padahal dikamarnya tidak ada catatan yang berisi penampilannya harus seperti apa di hari tertentu, tapi kenapa orang itu seperti tahu segalanya seolah dia telah mengenal cukup lama dirinya.
Aloody harus mengamati orang itu, jika penampilan masih memungkinkan sama namun sikap dan tutur kata sudah pasti ada perbedaannya kan?
Sekarang dia harus menyiapkan mental agar bisa kuat melihat tubuhnya menjalani aktivitas sendiri, terdengar konyol namun dengan ini dia akan mengetahui jiwa siapa yang berada ditubuhnya, setelah itu dia akan memikirkan cara supaya bisa kembali ke raganya.
____________________________________
~TBC~
28 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Alterasi Tri Atma
Ficção AdolescenteAdakah hal yang lebih menakutkan selain melihat ragamu berjalan sendiri? Bagaimana mungkin tubuhmu bisa melakukan aktivitas jika jiwanya saja terpisah dari raga ! Lantas apa yang kau tatap dengan mata itu tidak nyata? Apakah ini mimpi atau hanya ilu...