#Flashback#
Rasanya jantung Nara ingin copot. Bagaimana Nara bisa seceroboh ini?
'Ini hari pertama kamu sekolah Nar, Kenapa kamu bikin ulah?' Gerutu Nara pada diri nya.
Hari ini akan menjadi awal mula di mana hidup Nara tidak akan tenang.
Tadi setelah Nara sampai sekolah dan membayar ojek nya, Nara menyempatkan diri untuk ke kantin sekolah baru nya itu. Nara lapar dan tentu nya Nara butuh makan jadi Nara harus ke kantin untuk membeli sarapannya.
Nara sempat memergoki ada dua orang yang sedang melakukan hal yang tak sepantas nya. Sebetulnya Nara akan bodo amat saja tapi mereka seperti tidak tau tempat dan waktu. Sudah melakukan hal yang tidak baik di tambah melakukannya masih di area sekolah, wow.
Nara mengambil handphone nya lalu tanpa pikir panjang ia memotret mereka. Nara kaget, flash nya menyala. kedua orang itu menyadari keberadaan Nara. Tatapan dingin itu menatap Nara sengit.
'Nara bodoh! Bukannya mau membenarkan yang salah malah ia yang akan terkena masalah' Batin Nara.
Selangkah demi selangkah laki-laki itu terus mendekat ke arah Nara. Badan Nara kaku, otak nya menyuruh untuk lari tapi badan nya tak mau bekerjasama.
Dan tatapan dingin itu berhasil membuat jantung Nara semakin berpacu cepat, bukan karena terpesona dengan sosok tampan itu tapi Nara dapat melihat kebingasan dari orang di hadapannya yang mampu membuat jantung Nara berpacu cepat tak karuan.
Nara berusaha untuk menyembunyikan rasa takut nya.
Dia tersenyum, namun bukan senyuman yang Nara inginkan.
Dia menarik Nara, Nara yang tak siap langsung menghantam dada bidang nya. Pradana Malik, nama yang tertera pada baju bagian kanannya.
Aroma parfum, Aroma parfum yang Nara benci.
Entah dorongan dari mana, Nara berani menampar laki-laki ini.
Cekalan laki-laki itu lepas dari pundak Nara.
"Brengsek!" Ucap Nara sebelum ia berlari menjauh.
Badan Pras sedikit terhuyung ke belakang.
Gadis yang bersama Pras segera menghampiri nya namun Pras menolak dan segera pergi dari sana.
Apakah ini alasan Pras untuk mendorong bahkan membentak Nara?. Ingatlah Pras tak akan dendam hanya karena masalah sepele saja. Lalu apa alasan Pras? Entahlah biar Pras dan waktu yang menjawab.
Saat ini Nara tak tau ada di mana, Nara hanya bisa menangis dan mencoba untuk menguatkan diri nya.
"hey? Kenapa kamu nangis?"
Nara mendongak dan beberapa menit ia terpaku pada paras cantik gadis di hadapannya. Jas merah yang menjadi ciri khas Osis SMA Wismagama, Zevany Amerta nama yang tercetak jelas pada jas itu. Ini awal mula pertemuan Nara dengan Vany.
"hey? are you okay?" Tanya nya sekali lagi kepada Nara.
Lamunan Nara membuyar. Segera Nara menghapus sisa jejak air matanya.
"Eh, gapapa kok kak" Ucap Nara terkesan canggung.
"Kalau ada masalah bisa bilang aja ke gue, oh iya kenalin gue Vany wakil Osis SMA Wismagama." Ucap Vany memperkenalkan diri.
"umm, Aku Naraya. Panggil aku Nara aja kak" Nara mengulurkan tangannya dan di sambut hangat oleh Vany.
Vany tersenyum, Vany mampu membuat semua orang terpanah dengan nya. Nara pun terpanah akan kehangatan yang di pancarkan Vany.
Nara senang bisa bertemu kakak kelas yang baik seperti Vany. Semoga Nara bisa bersekolah dengan tenang, semoga...
Dari Nara yang berharap akan ketenangan untuk masa SMA nya, ada seseorang yang menyiapkan kejutan spesial untuk Nara.
'Gue akan buat masa SMA lo berkesan. Let's play a game, Sabiru Naraya!
Holaa, gimana kabar kalian? Semoga baik yaa!
Oh iya, aku mau tanya ke kalian. Kalian bingung sama alur cerita nya ga sih? atau kalian ada yang mau kasih komentar terkait cerita Naraya? Boleh bangett, Aku menerima komentar baik dari kalian. Jangan lupa Vote ya, karena Vote itu Gratiiiss!! tengkyu luv <3

KAMU SEDANG MEMBACA
Naraya
Novela JuvenilSabiru Naraya, Nara panggilannya. Nara hanya seorang gadis SMA biasa, gadis yang setiap senin sampai jumat harus bangun pagi, pergi sekolah dan pulang sampai sore. Tak ada hal yang spesial dan menarik dari Nara kecuali kisah hidup nya. Pradana Malik...