9

951 124 12
                                    

Jiang Cheng tidak pernah merasa sekesal ini kepada Wei Wuxian sebelumnya, dia memang menyebalkan tapi tidak semenyebalkan ini. Seperti sekarang mereka berjalan menuju kelas dan Wei Wuxian melambai-lambai sok akrab dengan murid perempuan disini.

Murid laki-laki pun menatap tajam ke arah mereka, berani sekali dia menggoda murid perempuan, seperti itulah pemikiran mereka.

Karna Wei Wuxian tidak peka juga tidak mau peka, tetap saja dia mengedipkan mata genit ke arah omega juga beta perempuan yang mereka lalui.

"Cukup Wuxian!"

"Shidi~ kau cemburu?" Wei Wuxian menaik-naikkan alisnya menggoda, dan Jiang Cheng semakin kesal dengannya.

"Aku tidak peduli." Jiang Cheng pergi berjalan lebih cepat mendahului Wei Wuxian.

Wei Wuxian hanya mengangkat bahunya, lalu kembali menggoda para murid perempuan itu lagi. Tapi yang membuatnya bingung adalah Jiang Cheng yang berdiri di depan ruang kelas. Bukankah mereka sudah sampai?

Wei Wuxian memegang bahu omega itu, "Ada apa A-Cheng?" Tapi pertanyaan itu terjawab dengan penglihatannya.

Disana ada Lan Xichen yang sedang berbincang dengan Lan Wangji, tanpa memperhatikan Jiang Cheng yang datang. Bahkan Jiang Cheng hanya dianggap angin lalu saja.

Bajingan Lan nomor satu dan dua ini sangat mengesalkan, Wei Wuxian mengepalkan tangannya saat melihat wajah Jiang Cheng yang terlihat tidak nyaman.

Lalu mata Wei Wuxian melihat seorang laki-laki yang mereka temui semalam, Li Bingwen sipemuja Jiang Cheng.

"HEI LI BINGWEN!" Teriak Wei Wuxian membuat kedua Lan itu menatap ke arah mereka.

Li Bingwen dengan semangat mendatangi mereka, bahkan menatap senang ke arah Jiang Cheng. "Ah Wei Gongzhi dan Jiang Gongzhi."

"Kau tidur nyenyak?" Dilihat dari matanya dan tubuhnya yang segar, Wei Wuxian tahu bahwa dia sedang dalam suasana hati yang baik.

"I-itu tentu saja."

Nada suara Wei Wuxian meninggi, mengganggu pembicaran dua Alpha Lan. "Kau pasti bermimpi indah bersama Jiang Cheng kan? Mengakulah!"

Li Bingwen gelagapan dengan Wei Wuxian yang bisa menebak kebenarannya, bagaimana dia yang bermimpi indah dengan Jiang Cheng omega pujaannya.

"Berhentilah Wei Wuxian." Nada suara Jiang Cheng terdengar memohon, bahkan matanya bergetar sambil kadang beralih ke arah Lan Xichen.

"Kau bermimpi menikah dengan Jiang Cheng? Adikku ini memang omega yang diidamkan ya, dia sangat cantik orang bodoh mana yang tidak suka dengannya?" Wei Wuxian tertawa garing, yang diikuti angguka oleh Li Bingwen yang polos.

Wajah Jiang Cheng semakin memucat, dan saat dia tatap Lan Xichen diujung sana. Alpha itu menatapnya dingin, matanya menatap tajam seolah menyuruhnya untuk masuk ke ruang kelas secepatnya.

Jiang Cheng langsung menarik tangan Wei Wuxian untuk masuk ke dalam. "Ah Jiang Cheng, jangan tarik aku! Sampai bertemu lagi nanti Li Bingwen!" Wei Wuxian melambaikan tangannya ke ara alpha itu.

Li Bingwen dengan wajah polosnya hanya membalas lambaian tangan dari Wei Wuxian, secara tiba-tiba dia merasa merinding. Dilihat-lihat ternyata ada dua alpha mengerikan yang menatapnya tajam.

"Saya permisi kalau begitu." Li Bingwen lari terbirit-birit memasuki kelas, meninggalkan kedua alpha Lan itu.

Mata emas Lan Wangji beralih ke arah pemuda berjubah hitam yang ada disamping omega tunangan kakaknya, wajahnya yang centil dan nakal itu menggambarkan bagaimana kepribadiannya.

different destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang