Lan Meiyin adalah murid perempuan yang lebih tua setahun daripada Lan Xichen, dia seangkatan dengan pria itu.
Wajahnya seputih giok dan selembut kapas. Indah bagaikan arti namanya 'keindahan'. Diumur semuda itu dia telah menjadi pemimpin murid perempuan, sangat berprestasi bukan?
"Apakah kamu mengerti Tuan Muda Wei?"
Tutur katanya mempesona, selembut awan dan terdengar seperti angin yang lembut di sore hari. Membayangkannya saja membuat Wei Wuxian serasa terbang di langit.
Puk!
Sebuah buku tipis dipukul ke kepalanya, dari Lan Wangji yang memegang buku catatan di meja kerja Lan Meiyin.
"Wangji, keluar saja aku akan mengurusnya sesuai yang dikatakan Xichen."
Mendengar nama alpha Jiang Cheng, telinga Wei Wuxian berkedut. Begitu patuhnya Lan Wangji dengan perempuan ini, bahkan dia langsung pergi tanpa tatapan tidak terima atau protes.
"Jadi apa salahnya dengan aku menyapa para murid perempuan Nona Lan?" Dagu Wei Wuxian bertumpu ditangannya, memandang ke arah perempuan cantik di depannya.
Memang sungguh cantik, dia serasa melihat bidadari.
"Para murid merasa risih dengan itu, jadi jangan mengulanginya lagi. Kali ini hanya peringatan."
Wei Wuxian memberikan senyum lebarnya. "Baiklah, tapi aku tidak janji!"
Setelahnya Wei Wuxian kabur dari ruangan Lan Meiyin, karna kebetulan ruangan itu berada dekat dengan asrama murid perempuan maka tentu saja saat ini matanya jelalatan melihat perempuan cantik berlalu-lalang.
Perkataan Lan Meiyin seolah dibuat angin olehnya, masuk telinga kanan keluar telinga kiri atau mungkin tidak masuk sama sekali.
"Jaga pandanganmu." Suara dingin Lan Wangji mengejutkannya.
Wei Wuxian mengelus dadanya yang berdetak kencang karna terkejut, "Astaga Wangji-xiong kau mengejutkanku!"
"Bagaimana Lan Meiyin?"
"Wangji-Xiong... Jangan potong-potong kalimatmu, aku tidak mengerti."
"Omega seperti apa Lan Meiyin menurutmu?"
Tentu Wei Wuxian terkejut dengan pertanyaan Lan Wangji, apalagi wajahnya yang sudha terlihat menang. Apa dia menyukai Lan Meiyin? Lagipula cukup aneh kalau pemuda seperti Lan Wangji bertanya soal perempuan.
"Dia omega yang baik, hampir sempurna! Aku menyukainya!"
"Jaga kata-katamu."
Lan Wangji disini benar-benar menguras kesabarannya, Wei Wuxian selalu memutuskan beberapa senti dari panjangnya kesabarannya. Hanya karna menghadapi Lan Wangji yang cukup menyebalkan.
Entah dia bicara sedikit-sedikit karna dipotong, atau tidak jelas sama sekali.
"Jiang Wanyin tidak sebanding dengan Lan Meiyin, dan Xiongzhang tidak cocok dengan omega seperti Jiang Wanyin."
"Kakakmu lah yang tidak cocok dengan Jiang Chengku! Kakakmu terlalu buruk untuk omega semurni A-Chengku, kau ingat itu!"
Lan Wangji hanya diam, menatapnya sinis.
Wei Wuxian tersenyum meremehkan, "Bahkan kakakmu tidak sebanding dengan Li Bingwen yang bodoh itu, karna dia tulus bukan seperti kakakmu."
Lan Wangji sangat marah diliat dari mata emasnya yang memancarkan kilat penuh amarah, dengusan kasar terdengar sebelum pemuda Lan itu pergi dengan meninggalkan aura gelap.
Merasa puas dengan adu mulut yang dimenangkan olehnya, maka Wei Wuxian merenggangkan tangannya. "Menghadapi para Lan sangat menyusahkan, lebih baik aku memisahkan Jiang Cheng dari bajingan Lan no satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
different destiny
FanfictionWei wuxian kembali hidup lagi di waktu dia masih remaja dulu, bertemu dengan dunia yang sama tapi keadaan yang berbeda. ABO