PART 4

5 2 0
                                    

Rafa dan keempat temannya duduk di salah satu meja yang masih kosong. Mereka sudah menitipkan pesanan mereka pada temannya yang lain.

"Ngomong – ngomong nih ya, tadi kita ketemu sama murid baru. Beuh cakep bener," ucap Egar mengawali pergosipan ini.

"Heh apaan! Itu gebetan gue gausah diembat juga ya," seru Rafi tak terima.

"Dih, orang baru kenalan juga udah main gebet aja," ucap Egar.

"Iri lo sama gue?" tanya Rafi dengan nada sinis.

"Kok gue ngga tau? Lo tau Bim?" tanya Rafa menyela adu mulut antara Egar dan Rafi.

Bima hanya menggelengkan kepalanya lalu memainkan game di ponselnya.

"Lupa kali Raf, tadi aja gue ketemu dia kebingungan nyari kelas," celetuk Nathan.

"Ya udah nih, karena gue baik hati nan tampan. Gue kasih tau lo biar lo tau," Rafi menjeda kalimatnya karena pesanan mereka sampai.

"Thanks yo. Dia cewe, namanya Aletta pindahan dari Surabaya," sambung Rafi.

Rafa yang sedang meminum minumannya sontak memyemburkan sedikit minumannya keluar, "Aletta?!"

"Weh bangke ya lo Raf? Muncrat nih ke makanan gue," sembur Nathan tak terima.

Rafa tidak menampilkan reaksi apapun bahkan setelah membuat makanan Nathan terkena sedikit air dari dalam mulutnya.

"Kenapa?" tanya Bima setelah menyelesaikan game di ponselnya.

"Ini nih si Rafa maen sembur – sembur minuman aja," seru Nathan pada Bima.

"Kenapa?" tanya Bima lagi.

Nathan mengelus dadanya, "Sabar gue menghadapi makhluk OSIS,"

"Maksud Bima tuh kenapa Rafa nyembur minumannya. Si Rafa juga diem aja anjir," ucap Egar.

"Oh ngomong yang jelas dong. Rafa kek gitu gara – gara Rafi bilang anak baru, aneh emang gitu aja kaget," sambung Nathan.

"Siapa?" tanya Bima pada Rafa.

"Aletta," sahut Rafa singkat.

Bima pun sama terkejutnya, namun ia berusaha menyembunyikan ekspresi wajahnya.

"Nama lengkapnya?" tanya Bima kepada Rafi.

"Bisa ngga kalo nanya yang lengkap? Kita ngga tau nama lengkapnya siapa. Kalo penasaran sama orangnya cek aja di 11 IPS 3," ucap Rafi.

"Kalian kenapa sih? Tumben banget kaya gini. Apalagi si kulkas noh bawel nanya mulu," sahut Egar yang ditujukan untuk Bima.

Rafa dan Bima hanya mengedikkan bahunya acuh namun tidak dengan isi pikiran mereka masing – masing.

***

Sekolah dibubarkan pada pukul 2 siang. Kini Aletta sudah merebahkan dirinya dikasur kesayangannya itu tanpa melepas seragam yang masih melekat di tubuhnya.

Pikirannya melayang saat kejadian di kantin tadi siang. Beruntung ia masih bisa menghindar dari pria yang ingin dihindarinya walaupun jauh didalam hati ingin sekali menemui pria itu.

Setelah beberapa saat sibuk dengan pikirannya itu, Aletta beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Ia memilih pakaian santai dan memutuskan untuk keluar rumah sejenak.

 Ia memilih pakaian santai dan memutuskan untuk keluar rumah sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LURUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang