Bab 13

326 40 3
                                    

"Gimana kalau pelanggan atas nama Kevin kita kasih dia bonus tropy sebagai pelanggan teroyal," usul Nadya dengan suara toanya sambil merekap transaksi pembelian online hari ini.

Wina merekap transaksi menggunakan aplikasi yang bisa memunculkan riwayat pesanan para pelanggan sehingga bisa mengelompokkan pelanggan berdasarkan jumlah transaksi.

Nama Kevin dengan alamat pengiriman yang sama, muncul di urutan nomor satu sebagai pelanggan yang paling sering memesan nasi bakar. Sejak Wina kembali berjualan, Kevin selalu memesan setiap hari tanpa absen sampai hari ini.

"Boleh juga idemu. Kita buat tropy pelanggan teroyal. Biar si Kevin ini merasa dihargai walaupun tropy ini nggak ada nilai uangnya, tapi bisa memikat pelanggan secara emosional," balas Wina dengan antusias.

Ruli menepuk tangan dengan senyuman lebar. "Pintar banget, sih, Win. Aku nggak kepikiran loh pemberian tropy ke pelanggan bisa bermakna sedalam itu. Kayak gini diselingkuhi Owen dan dicampakan Lyon. Emang kurang ajar tuh cowok berdua."

Wina melempar pena yang ada ditangannya pada Ruli. "Jangan sebut-sebut mereka lagi dong. Udah masa lalu juga."

Ruli terkekeh seraya mengatupkan kedua tangan di depan dada. "Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Baginda Wina. Hamba tidak peka membahas kembali masa lalu Baginda... tapi beneran kamu dan Lyon udah nggak ada harapan balikan?"

Wina mencebik. "Nggak ada, kita udah punya jalan masing-masing. Dia udah punya pacar. Lagian dia bilang sendiri akan menetap di Singapore. Nggak akan ada kesempatan bertemu lagi."

Nadya menghentikan pekerjaannya, tertarik ikut terlibat pembahasan ini. "Kamu masih keingat dia nggak?"

"Nggak!" Wina melanggang keluar dari dapur. Pura-pura memanggil Caleb.

Ruli dan Nadya saling berpandangan lalu terkikih geli. Mereka tak yakin dengan sanggahan temannya. Jelas sekali mereka sering menangkap Wina masih antusias mendengar mami Owen bercerita tentang prestasi anaknya yang sering memenangkan lomba internasional, atau menghadiri kongkres mahasiswa antar negara yang mewakili kampus.

Kalau Ruli atau Nadya membahas tentang Lyon seperti tadi, Wina akan marah, tetapi matanya menunjukkan binar yang berbeda, serta bibirnya yang berusaha agar tak tersenyum.

Makanya kedua gadis yakin kalau teman mereka yang satu itu masih menyimpan rasa. Mereka hanya berharap, semoga ada kesempatan Lyon dan Wina bertemu dan jika masih memiliki perasaan yang sama, semoga bisa bersatu kembali.

Rencana untuk memberikan tropy sebagai Kevin, pelanggan teroyal direalisasikan satu minggu kemudian. Wina ingin secara langsung menyerahkan tropy itu. Namun, sayangnya saat menemui di tempat kerja yang menjadi alamat pengiriman, pelanggan itu sedang tak ada di tempat.

Pelanggan Kevin

Mbak Maaf, saya sedang bertemu klien di luar.

Padahal saya ingin bertemu Mbak yang membuat saya ketagihan beli nasi bakar setiap hari.

Wina

Nggak apa-apa. Saya yang salah, rencana buat

kejutan malah saya dikejutkan.

Pelanggan Kevin

Gimana kalau besok kita lunch bareng, sekalian ngasih tropy langsung ke saya.

Wina menyetujui usulan Kevin, mungkin dengan cara ini bisa menambah relasi karena Kevin adalah seorang arsitek. Wina belum memiliki kenalan dari profesi tersebut. Ia juga yakin Kevin adalah laki-laki baik yang tak mungkin punya niat jahat terhadapnya.

Menolak Move On (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang