RUMAH SINGGAH : Di mulai

418 50 3
                                    


 "ternyata itu hanyalah kepuraan semata yang membuatmu berharap terlalu besar"


RUMAH SINGGAH | PARK JISUNG


Sepulang sekolah Jilan menunggu di parkiran bukan di parkiran lebih tepatnya tapi di luar sekolah dekat halte bus,dia duduk di halte bus sambil menunduk oh ayolah kenapa dia terpikir perkataan siswa yang hampir membully dia

apakah dia akan menerima pembullyan besok? hah tapi sudah biasa oleh Jilan jika pembulyan terjadi yang di alami,tak lama sebuah motor berhenti di depannya

Jilan tersenyum rekah dan memakai helm yang di kasih oleh Haikal dan duduk di bagian belakang lalu motorpun melaju dengan kecepatan sedang

"gimana tadi sekolahnya?"tanya Haikal sedikit keras

Haikal melihat ke arah kaca sepion dan jilan diam saja terlihat berfikir dengan bingung sambil memainkan tangannya di pundak Haikal yang sedang pegangan

"kok gk si jawab dek?"

Jilan menggerakkan tangannya dan haikal melihat dari arah kaca sepion

Biasa aja A

"beneran? kamu gk boong kan dek?"

Jilan menggeleng ribut jangan sampai Aa nya ini tau tentang ancaman yang ia terima juga peringatan,soalnya selama ini a haikal tuh gk tau kalau Jilan suka di bully gtu,haikal mengangguk dan melajukan motornya sedikit cepat

lalu masuk ke perkarangan rumah dan turun dari motor masuk bersama namun saat masuk yang mereka lihat adalah pemandangan tak mengenakkan

"Kamu kenapa selalu bikin masalah Jen!!"marah Andra

Terlihat muka jen yang sudah babak belur dan baju yang sudah berantakan,wah sepertinya kak Jen habis  kelahi lahi,dan di sampingnya juga ada Bang Nathan yang sama babak belurnya

"Kamu juga nathan ngapain ikut-ikutan hah!"kedua anak kembar itu diam tak bisa menjawab apa

Jilan yang hanya lewat terkena omongan jen yang menusuk hati jilan paling dalam,hinaan itu kembali lagi dia tertegun dan menatap ke arah dua kembar itu

"Ini semua karna Jilan!! "bela Jen

"Temen jen semua pada ngatain kalau jen punya adik tuli sama bisu!! jen gk suka yah! jen udah muak sama omongan mereka! kenapa jilan harus jadi adik kita hah!!"

Mata Jilan berkaca-kaca hatinya sakit,sehina itukah dirinya

"Jen Malu punya saudara tuli kek jilan!! jen malu punya adek bisu kayak Jilan!!"

"Jaga omongan lo jen!!"marah haikal menarik kerah jen,menatap nyalang Haikal tak peduli jika jen lebih tua darinya dia tak terima jika jilan di rendahkan seperti ini

"apa? kenyataan kan kalau jilan itu tuli! jilan juga bisu!!"

Bugh

Jen tersungkur ke lantai dengan cukup keras akibat pukulan Yang haikal layangkan dengan penuh emosi ,nafasny mengebu-ngebu

"JILAN GK BISU!!"Tolak Haikal sambil teriak

"Haikal! kamu ini kenapa! sana pergi!"sergah andra

"awas aja lo jen!"peringat Haikal lalu menarik tangan jilan untuk segera pergi dari sana menuju kamar jilan,menutup pintu agak kasar dan duduk di kasurnya dengan marah,kesal sekali dia

Aa seharusnya jangan kek gtu,Kak jen itu lebih tua dari Aa loh

"Aa gk peduli Dek! emang kamu juga terima kalau ada yang ngejelekin Aa?"

Rumah Singgah | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang