"aku bertemu dengannya lagi,dengan cara yang sama seperti kita pertama kali dulu bertemu"
RUMAH SINGGAH | PARK JISUNG
Masih dengan ke adaan basah kuyup jilan berjalan dengan lemah dan masih memegang lengan kirinya yang terasa sangat sakit sepertinya membiru jika di lihat nanti,dia berjalan dengan di lihati banyak siswa dan siswi
Air mata tak dapat menetes lagi,sudah cukup hanya karna hal kecil seperti ini dia tak boleh menangis itu namanya cengeng kata ayah,di pukul aja udah nangis mental anak lelaki harus kuat kata ayah
Dia pun berjalan ke arah lokernya dan membukanya namun banyak kertas di dalam loker hingga keluar dan jatuh tepat di depan kaki Jilan,dia menghela nafas dan segera memungut kertas yang pasti berisi cacian dan hinaan baginya
membuangnya ke tempat sampah dan mengambil baju olahraga yang ada di loker dan menuju ke toilet untuk membersihkan rambut dan mengganti baju,Jilan berjalan dengan menunduk dan masuk ke dalam toilet
selesai membersihkan diri dia melihat lengan kirnya ke arah cermn,benar saja sedikit keunguan dan cukup sakit karna di pukul dengan nampan begitu keras,Jilan menggeledah tas yang dia bawah dan mengoleskan salep
dia pun menurunkan lengan panjangnya untuk menutupi luka itu dan keluar dari toilet namun saat berjalan di koridor dia bersenggolan dengan siswa lain
"Ah maaf"Ujar reno tak sengaja menabrak siswa yang memakai baju olahraga
Siswa itu mengangguk cepat dan terus menunduk lalu berjalan meninggalkan reno,ohh bukannya itu seperti siswa yang di bully tadi? reno jadi ingin menghampiri namun panggilan Uta membuat reno tak jadi mengejar siswa tadi
Sepulang sekolah Jilan memilih untuk naik bis dari pada pulang bersama A Haikal, jilan takut jika a haikal tau kalau dia di bully semoga saja Aa nya itu tak tau masalah ini sampai kapanpun itu
Saat naik Bis Jilan hanya diam sembari membaca buku yang habis dia pinjam dari perpustakaan sampai di halte berikutnya jilan memilih jalan kaki dari pada nai taxi membuang duit saja baginya
saat di jalan dia malah bertemu dengan Bang Nathan,Nathan yang melihat jilan jalan kaki pun berhenti di samping anak itu
"Ngapain jalan kaki?"
Jilan sedikit kaget dan melihat ternyata itu adalah Bang Nathan,namun hanya gelengan yang jilan begikan
"Lo gk bareng sama haikal?"tanya Nathan sekali lagi
Jilan lagi mau naik bis sama jalan kaki bang Na
"Udah buruan naik,pulang bareng abang"
Raut muka Jilan nampak bingung,tumben nih abang satu mau pulang bareng dia biasanya mah bakal gk sudi kalau pulang bareng apalagi deket deket
"Ck,buruan masuk"
Jilan segera masuk ke mobil Nathan dan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang dan memasuki halaman rumah mewah nan luas itu,lalu Jilan pun turun dan berterima kasih kepada Nathan
Nathan hanya berdehem sebagai jawaban dan meninggalkan Jilan begitu saja masuk ke rumah,Jilan tersenyum kecil dan masuk namun di dalam malah kena marah A Haikal
"Jilan,kamu ini darimana Aa udah cariin bikin khawatir aja kamu,kamu pulangnya naik aapa emang"sembut Haikal cepat
"Dia pulang bareng gue"
"Hah bareng elo? tumben banget lo nebengin Jilan na"
"Pakek abang ngapa,gue lebih tua dari elo ya kal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah | Park Jisung
Hayran KurguAku butuh rumah untuk diriku bersinggah ketika lelah,namun mau bagaimana lagi rumahku bukan tempat untuk diriku pulang,aku harus apa sekarang? apakah aku salah jika menjadi anak yang tuli dan tidak sempurna?