"Hidup itu di buat santai aja,jangan di bikin rumit nanti tambah puyeng ndasmu"-Mang DiNO
*RUMAH SINGGAH | PARK JISUNG*
Malam sudah berlalu dan berganti pagi,suasana rumah Andra tak jauh berbeda,BangMahen sudah siap untuk berangkat kulaih dan menuruni tangga dengan sedikit semangat,namun senyumnya luntur ketika melihat Haikal yang tertidur di depan pintu gudang
Benar dugaan dia jika Haikal akan menunggu di stu sampai kapanpun demi menemani si tuli yang sendirian di kunci di gudang,begitulah haikal selalu membela si tuli
Mahen menghela nafas dan menghampiri Haikal menepuk pundak haikal pelan memabngunkan sang adik
"Ikal bangun,udah pagi"
Haikal pun terusik dan membuka matanya lalu menguceknya sebenatr dan dia melihat ke arah Bang mahen yang berdiri di hadapannya
"Oh abang"
"Kamu gk sekolah kal?"
"Nggak bang besok ikal baru sekolah soalnya kemarin habis persiapan"
"Yaudah sana mandi gih"
"Gk deh Haikal mau di sini aja nunggu ayah kasih kunci gudangnya"
"Mau sampek kapan peduli sama tuli itu? jelas jelas yang llain gk suka malah kamu selalu bantuin dia"
"Jangan gtu bang,Jilan tuh adek kita kita sebagai abang sama Aa nya harus ngejaga dia"jelas haikal tersenyum manis
"Bodo amat gua"
Mahen acuh dan berlalu lalang meninggalkan Haikal yang mendengus kesal,kapan sih semua orang sadar kalau jilan tuh gk salah,jilan tuh anak sempurna dia istimewa,matanya orang pada kemana sih kesel juga atuh haikal mah
Andra menuruni tangga dengan pakaian jas khas kantor karna akan mengurus perusahaan dia yang semakin maju namun langkahnya di hentikan oleh haikal
"Yah,mana kunci gudangnya?"
"Buat apa?"
"Kasian Jilan udah dari semalem di kurung,badannya pasti sakit semua "
"Ngapain kamu selalu peduli sama anak bisu itu hah?"
'jilan gk bisu asal ayah tahu"
Andra diam,skakmat memang,jilan memang tak bisu sedari dulu,Andra menghela nafas dan melihat ke kaki haikal yang sepertinya anaknya menahan rasa sakit di pagian pergelangan kaki,ah andra ingat kemarin sudah mendorong anaknya ini
"Kaki kamu masih sakit kal?"
"Gk usah ngalihin pembicaraan yah,mana kuncinya buruan atuh"
"Ck,di laci meja kerja ayah"
"Oke makasih ya"
andra tersenyum senang melihat haikal tersenyum begitu manis,ahh senyumannya mirip dengan mendiang sang istri yang sudah tiada,andra meliirik ke arah pintu dan sekelebat suara jilan menghantui dirinya sejak kemarin malam
"Hikal anak ayah kan?"
Andra menggelengkan kepalanya kasar,ck kenapa dia jadi memikirkan anak sialan itu dia menghela nafas panjang dan segera menuju ke kantornya untuk bekerja,haikal dengan semangat membuka pintu gudang
Saat pintu di buka,di dalam ada Jilan yang meringkuk kedinginan,mata haikal berkaca-kaca hatinya sakit melihat ke adaan sang adik yang cukup parah itu,dia menghampiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Singgah | Park Jisung
FanfictionAku butuh rumah untuk diriku bersinggah ketika lelah,namun mau bagaimana lagi rumahku bukan tempat untuk diriku pulang,aku harus apa sekarang? apakah aku salah jika menjadi anak yang tuli dan tidak sempurna?