MISTRESS [Completed] ✓

Undeniable Fact

Seiring hari yang terus berjalan, IU mendapati dirinya mendambakan sentuhan, senyum, dan kedekatan suaminya. Semula IU khawatir hidupnya bersama Yoongi akan terasa terkekang dan membosankan. Namun ternyata kehidupan itu memberikan daya tarik yang tidak pernah dikenalnya.

Yoongi membuatnya tergantung dan bingung, membuatnya tidak bisa menebak harus mengharapkan apa. Terkadang Yoongi memperlakukan IU dengan sikap tegas dan maskulin seperti yang dia lakukan terhadap teman-temannya saat minum-minum dan berdebat politik sambil bermain kartu beberapa putaran.

Yoongi tidak ragu mengajak IU berkuda dan menembak, dia bahkan mengajak IU ke pertandingan tinju, tertawa saat IU mengernyit melihat aksi kekerasan di dalam ring lalu melompat untuk menyemangati jagoannya.

Yoongi membanggakan kecerdasan IU, tidak berusaha menyembunyikan kekagetannya saat melihat keahlian IU mengurus rekening rumah tangga. Dengan datar IU memberitahu Yoongi penghasilannya yang tidak tetap selama 2 tahun terakhir sudah membuatnya menjadi ahli berhemat.

IU senang mendengar pujian suaminya itu atas pencapaiannya, dan ia berterima kasih untuk rasa hormat Yoongi atas pendapatnya. IU bahkan menikmati saat Yoongi memancing emosinya, membuatnya bersikap tidak seperti wanita terhormat, lalu menghina sikapnya itu. Namun ada kalanya Yoongi membuat IU gelisah karena memperlakukannya bagaikan sekuntum bunga langka yang rapuh.

Pada malam-malam tertentu saat ia mandi, Yoongi mencucikan rambut dan mengeringkan tubuhnya seakan akan ia anak kecil. Lalu menggosokkan lotion ke tubuhnya, menyemprotkan minyak wangi, dan hal-hal kecil lainnya.

IU belum pernah dimanjakan seperti ini, setelah bertahun-tahun berjuang sendirian.. rasanya mengejutkan saat ada seseorang yang selalu membelanya dalam segala hal. IU hanya perlu mengucapkan keinginannya keras-keras dan semua itu akan menjadi miliknya, entah itu tambahan kuda di istal, tiket teater, konser.. berlian, atau hanya kenyamanan dalam pelukan Yoongi.

Saat IU mengalami mimpi buruk, Yoongi membangunkannya dengan ciuman dan menenangkannya sampai tertidur lagi dalam pelukan nya. Saat IU ingin memuaskannya di tempat tidur, Yoongi selalu penuh cinta dan sabar membimbingnya dalam percintaan yang menggairahkan dan memuaskan mereka berdua.

Gaya bercinta Yoongi sangat bervariasi, mulai dari sangat liar atau rayuan lembut yang membutuhkan waktu berjam-jam. Bagaimanapun suasana hati Yoongi pada akhirnya IU selalu merasa sangat puas. Hari demi hari IU mulai menanggalkan pertahanan dirinya, membuatnya lembut, terbuka, dan sangat rapuh. Namun IU Lebih bahagia dari yang pernah dibayangkannya selama ini.

Dalam sekejap Yoongi bisa berubah dari arogan menjadi lembut, memancing IU untuk menceritakan hal-hal pribadi yang tidak pernah diduganya ingin diketahui siapapun. Yoongi bisa melihat IU yang sebenarnya, memahami sifat malu dibalik penampilan luarnya. Berulang kali IU tergoda untuk menceritakan Nicole padanya, tapi ia menahan diri karena takut. Saat-saat bersama Yoongi menjadi sangat berharga. IU belum mau kehilangan pria itu.

IU menunggu kabar dari Justin tanpa hasil, diam-diam memperingatkan Jungkook.. agar langsung membawakan pesan apapun dari pria itu padanya, karena biasanya Justin mengirimkan pesannya ke ponsel Jungkook.. meskipun sudah mempertimbangkan untuk menyewa lagi detektif swasta, Mr. Han, untuk mencari Nicole, IU khawatir pria itu bisa membahayakan kemungkinannya mendapatkan putrinya kembali. Yang bisa dilakukannya hanyalah menunggu.. Terkadang tekanan itu membuat IU marah-marah pada orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan pada Yoongi.

Satu kali Yoongi menanggapinya dengan sangat tegas hingga nyaris membuat IU menangis, dan mereka bertengkar hebat. Keesokan paginya IU nyaris tidak sanggup menatap mata Yoongi, malu karena ledakan emosinya, IU juga khawatir Yoongi akan meminta penjelasan atas sikapnya yang tidak masuk akal. Sebaliknya, Yoongi bersikap seakan-akan tidak ada yang terjadi, sikapnya lembut dan hangat, IU menyadari Yoongi memberinya kelonggaran yang tidak akan diberikan kepada orang lain.