MISTRESS [Completed] ✓

Agreement, All Or Nothing

Yoongi terbangun oleh hentakan dan tendangan kaki IU, sambil menggerutu Ia duduk di tengah kegelapan, lalu menggosok-gosok mata. "Ada apa?" Gumamnya sambil menguap lebar.

Kepalanya langsung berpaling saat mendengar tangisan pelan dan pilu di sampingnya. "IU? Sial, Apa.." Yoongi membungkuk di atas tubuh IU yang merintih di atas bantal. Tubuh wanita itu terpuntir, kepalan tangan mungilnya mencengkeram sejumput seprai. Kata-kata tidak jelas terlontar dari bibirnya di tengah helaan nafas yang tersengal-sengal..

"Sayang." Dengan lembut Yoongi menyapu rambut IU dari keningnya. "Ssstt... Kamu bermimpi. Hanya mimpi buruk."

"Tidak..."

"Bangun, sayang." Yoongi berniat terus berbicara padanya, tapi kemudian mendengar nama yang dibisikkan IU Saat berjalan dalam tidurnya di Castle Of Min. Dulu Yoongi menduga namanya Nick. Tapi sekarang suara IU lebih jelas. Yoongi tersadar IU terus mengulang nama perempuan..

"Nicole.. tidak... tidak.."  IU terisak tanpa air mata, tangannya menggapai-gapai liar, berkedut di atas dada berotot Yoongi. Tubuh IU gemetar karena takut, atau mungkin sedih.

Yoongi menunduk menatapnya dengan perpaduan iba sekaligus penasaran setengah mati. Nicole... Yoongi belum pernah mendengar nama ini disebut-sebut oleh salah seorang keluarga Lee! Pasti bagian dari masa lalu IU yang misterius..

Ia membelai rambut IU dan mencium keningnya. "Sayang, bangun.. tenanglah! Kamu tak apa-apa"

Tubuh IU mengejang di atas tubuh Yoongi, nafasnya terhenti seakan-akan ada seseorang yang melemparkan tubuhnya ke tanah. Yoongi mendekapnya, memeluknya. Tiba-tiba tangis IU pecah. Apapun dugaan Yoongi semula, yang pasti bukan ini. Sedu-sedan, sedih yang memperlihatkan duka yang terlalu dalam untuk digambarkan dengan kata-kata. Yoongi terpana. "IU.." dia berusaha menenangkan wanita itu, menyapukan tangan di tubuhnya yang gemetar.

Tangisan IU membuat Yoongi merinding. Dia belum pernah mendengar suara kesedihan yang misterius seperti ini.. Yoongi bersedia memberikan apapun, menjanjikan matahari dan bulan, apapun agar IU berhenti menangis. "IU.."  bisiknya dengan putus asa.. "Demi Tuhan, jangan menangis seperti itu."

Butuh waktu cukup lama sampai akhirnya IU tenang, membenamkan wajah basahnya di dada Yoongi. Saat itu Yoongi ingin bicara, mengorek penjelasan darinya. Namun IU mendesah lelah dan tertidur dengan sangat tiba-tiba, seakan-akan air matanya menguras semua kekuatannya. Dengan bingung Yoongi menatap sosok yang ada dalam pelukannya. "Siapa Nicole?"  Bisik Yoongi, meskipun tahu IU tidak bisa mendengarnya. "Apa yang dilakukannya padamu?"

Kepala mungil IU bersandar berat dilekukan lengannya. Yoongi membelai rambut gelap wanita itu dan merasakan ketegangannya sendiri mulai berkurang. Ketegangan itu tergantikan oleh sesuatu yang lebih menggelisahkan.

Yoongi merasa takjub dengan sikap protektif yang dirasakannya. Yoongi ingin menjaga IU, wanita penuh semangat yang menegaskan dirinya tidak menginginkan atau membutuhkan bantuan siapapun.