The Curse of The Moonlight

22. Happens

“Okay good! Kita istirahat lima belas menit!”
Nana menghentikan tariannya dan menjatuhkan tubuh ke lantai ruang latihan. Dia tidak ada jadwal dengan Dream atau NCT lainnya, sehingga seharian ini dia memfokuskan latihan pada vocal dan dancenya.

Nana hari ini bangun sekitar pukul tujuh pagi, dia olahraga sebentar sekitar satu jam, pukul setengah sembilan dia pergi mandi dan pergi ke agensi sekitar pukul sembilan kurang lima belas menit, dia naik ke ruangan dimana Yesung dan Baekhyun sudah menantinya. Latihan dimulai pada pukul sembilan lebih lima menit.

Nana berlatih vocal tidak hanya dengan Yesung dan Baekhyun, namun juga dengan salah seorang trainer vocal milik SM. Suara Nana itu unik, untuk ukuran seorang perempuan, suaranya halus namun juga terdengar sedikit berat. Dan suara Nana menurut Yesung juga trainer vocal mereka tidak cocok dengan nada tinggi, itu jelas akan menyiksa Nana, sehingga range vocal yang dilatih adalah setara dengan para lead atau sub vocal, bukan main vocal yang memang selalu dapat nada tinggi.

Pukul sepuluh kurang sepuluh menit, Nana mengakhiri sesi latihan vocal, dia diminta Baekhyun untuk melakukan pendinginan sehingga tenggorokannya tetap terjaga.

Para senior dan pelatih yang melatihnya mengatakan jika Nana mengalami perkembangan yang baik, bahkan sebenarnya dia juga bisa didebutkan segera, namun sekali lagi mereka semua masih mencari moment yang pas untuk ini.

Sekitar pukul sepuluh, Nana naik ke ruang latihan, dimana ternyata di sana Kai dan Yunho sudah menunggunya di sana.

“Baru selesai latihan vocal?” tanya Yunho.

“Mm, baru selesai latihan dengan Yesung sun- oppa dan Baekhyun oppa. Hari ini kita latihan apa? Pasti bukan latihan menari biasa karena Yunho oppa ada di sini.” tutur si cantik yang membuahkan tawa dari sang senior.

“Lakukan pemanasan lebih dulu sekarang.” Pinta Yunho, Nana segera meletakkan tas miliknya di sebelah  tas milik dua seniornya, baru setelah itu Nana mulai pemanasan.

Setelah dirasa cukup, Yunho meminta Nana dan Kai duduk bersamanya.

“Latihanmu sedikit lebih berat dari yang lain, mengingat ini sebagai bekal untukmu yang akan berkarier solo. Kita belum tahu kapan itu akan terjadi, tetapi aku sudah memastikan pada agensi jika kau juga akan mendapatkan masa depan yang menjanjikan. Tetapi semua itu tidak akan berarti jika kau tidak mengimbanginya.” Nana mengangguk paham.

“SM dikenal sebagai rumah para vokalis, berbagai macam jenis vokalis ada di tempat ini. Dari yang sejenis Kangta hyung, Boa, KRY, TTS, dan lainnya, semuanya ada di sini. Dan setelah aku melihat dan mengevaluasi semua video musik grupmu dan penampilan live, aku sadar, suaramu itu sangat cocok untuk harmonisasi, kau tahu bagaimana menggunakan suaramu supaya terdengar pas dengan member lainnya. Tapi kau tidak mungkin debut duet, karena saat ini belum ada trainee yang siap untuk didebutkan.” Ujar Yunho yang diangguki oleh Kai.

“Kalaupun ada trainee yang bisa didebutkan dan bergabung menjadi grup duet denganmu, kemampuannya akan terlihat sangat berbeda, kau adalah idol dengan masa pengalaman enam tahun. Jelas akan timpang sebelah, itulah mengapa solo karier adalah satu-satunya opsi yang bisa diberikan.” Ujar Kai yang diangguki oleh Yunho.

“Apa karena itu pelatihanmu lebih sering dengan para senior ketimbang pelatih seperti trainee lainnya?” tanya Nana.

“Benar, Tuan Na, ayahmu berpesan juga pada kami, untuk melatihmu lebih ‘keras’ karena beliau tahu, apa yang kau miliki sekarang tidak akan berguna nanti.” Nana terdiam, benar memang yang dikatakan seniornya, saat ini apa yang dia miliki, tidak bisa dikatakan cukup sebagai bekal untuk menjadi penyanyi solo.

“Dan kata Nyonya Na ini sebagai ganti karena kau saat awal masuk adalah trainee paling malas dan santai.” Nana mengerjap mendengar perkataan Kai, dia mendadak ingat masa traineenya yang memang dimana dia lebih banyak bersantai.