11. Roses

1.9K 277 51
                                    

Masih dihari yang sama, saat sore datang, Jaemin berlari masuk ke kamar, menghiraukan teriakan Taeil yang mengingatkannya agar hati-hati. Jaemin keluar kamar dengan membawa kameranya, dengan langkah riang ia keluar villa dan pergi jalan-jalan sendiri. Dia kemarin melihat ada taman tidak jauh dari villa, taman bunga cantik yang menghipnotisnya, dia tertarik untuk memotretnya.

“NANA HATI-HATI!! JANGAN LARIIIIII!!!” teriak Taeil saat Jaemin keluar dengan sangat cepat, bahkan nyaris berlari, seolah apa yang ingin ia temui keburu pergi, padahal bunganya tidak akan pergi kemana-mana.

“Dia mau kemana?” tanya Jeno pada Taeil, dia tadi melihat Jaemin nampak begitu semangat dan terburu.

“Mengambil foto mungkin, mengingat ia keluar membawa kameranya.” Xiaojun datang mendekati Jeno dan Taeil.

“Tapi tidak dengan berlari juga, astaga aku jantungan sendiri dibuatnya. Bagaimana kalau dia jatuh dan terluka?” omel Taeil, Jeno dan Xiaojun hanya saling pandang, mereka berdua memilih untuk pergi dari sana daripada ikut kena omel Taeil, keduanya memutuskan untuk kembali masuk dan melanjutkan game yang sempat mereka mainkan tadi.

Sedangkan di area pantai, ada Yuta, Winwin, Ten, Lucas, Mark, Haechan, dan Shotaro. Mereka tengah berenang, tidak sampai ke tengah juga sih.

Saat mereka tengah asyik berenang, tiba-tiba mata mereka melihat satu-satunya gadis di kelompok mereka yang berlari dengan cepat sembari membawa kamera.

“Astaga! NACCHAN JANGAN LARI-LARI!!!” teriak Yuta, namun sepertinya teriakan itu tidak di dengar oleh Jaemin.

“Dia tidak mendengarmu.” Komentar Lucas.

“Anak ituuu!!” gerutu Ten melihat Jaemin yang berlari dengan cepat tanpa melihat sekitarnya.

“Sudahlah, biarkan saja, selama dia tidak lari dan menenggelamkan diri tidak masalah.” Timpal Winwin.

“Dia sepertinya juga ke arah yang tidak jauh dari villa masihan.” Mark ikut bersuara.

“Oh, itu tadi arah Renjun bersepeda.” Tutur Haechan saat ingat arah kemana salah satu rekan segrupnya tadi izin pergi bersepeda.

“Semoga dia bertemu Renjun.” Ujar Shotaro, yang diamini lainnya.

Sedangkan di balkon villa lantai dua, terlihat Johnny, Taeyong, Jaehyun, dan Hendery mengamati tingkah Jaemin, mereka hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihatnya.

“Dia kalau sedang penuh energi dan moodnya bagus memang ada saja tingkahnya.” Hendery berujar sembari menatap ke arah Jaemin berlari.

“Mungkin dia merasa senang karena ditinggal oleh kedua orang tuanya.” Celetuk Johnny, membuat tiga yang lain tertawa.

Di tempat Jaemin, dia sangat bersemangat dengan memotret seluruh bunga yang ada di taman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat Jaemin, dia sangat bersemangat dengan memotret seluruh bunga yang ada di taman tersebut. Saking semangat dan fokusnya, ia sampai tidak menyadari kehadiran Renjun.

The Curse of The Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang