Page 06

224 220 80
                                    

Saat ini tiga bestie ciwi-ciwi itu sedang bersantai-santai dirumah Nana, tepatnya dikamar. Orang tua gadis itu sedang pergi keluar kota untuk beberapa hari kedepan, jadi ini adalah kesempatan emas untuk mereka bertiga tidur serta bermanja-manja dikamar bersama.

Aktifitas yang dilakukan Nana adalah hanya berguling-guling layaknya manusia yang tidak berguna. Sesekali gadis itu melihat dua sahabatnya yang tengah asik memakai masker wajah sambil menonton adegan drakor di layar laptop milik Lutfy. Jangan kalian fikir jika Nana berminat untuk memanjakan dirinya juga? Tidak. Gadis itu sedari tadi hanya menikmati jajanan snack yang ia beli tadi.

"Na, sini lo gue maskerin. Biar Mas Lingga makin klepek-klepek." Mutia beralih menatap Nana, gadis itu kini tengah melakukan kegiatan push-up diatas kasurnya.

Atensi Mutia membuat Nana memberhentikan kegiatan work-out malamnya itu. "Boleh deh, gue juga mau diajakin kerumahnya besok" celetuk Nana, gadis itu mendekati Mutia dan mulai berduduk sila didepan Mutia.

Lutfy tersenyum geli lantaran melihat sahabatnya itu kini duduk didepan Mutia dengan wajah yang sangat polos. "Ngapain lo besok kerumah Lingga?" tanya Lutfy.

Gadis berambut cepol itu menggelengkan kepalanya. "Nggak ngerti gue, katanya penting." sahutnya acuh.

Mutia telaten mengolesi wajah Nana dengan masker wajah miliknya, cewek itu merasa senang karna sahabatnya sedikit demi sedikit sudah ingin berubah menjadi jiwa girl-ly nya. "Sebenernya hubungan lo sama tu cowo apaan sih?"

"Gue gatau juga," timpal Nana.

Lutfy menatap Nana heran, "Lo nggak diajakin pacaran atau apa gitu? Yakali asisten doang?" ucap Lutfy menanggapi, gadis itu beranjak menuju wastafel yang sudah tersedia didepan kamar mandi Nana.

"Pala lo belum pernah gue jedotin, ya, Fy?" jawab Nana dengan tatapan sengitnya. "Gue gak se-maruk itu." lanjutnya.

Mutia menghentikan aktifitasnya, ia menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang serius. "Kalau misal lo diajakin pacaran sama tuh cowo gimana?"

Nana memutar bola matanya jengah. Apa teman-temannya ini kehabisan topik? Sampai-sampai harus membahas tentang dirinya dan... Lingga.

"Gue gatau Mutiot, gue males ah kalau bahas tu cowok." jawab Nana kesal. Kedua gadis itu mengerti, Nana sudah diambang ke badmood an sekarang.

Keheningan menyelimuti mereka bertiga. Nana yang kini sibuk memantau instagram bujang-bujangnya itu, dan kedua gadis itu, Mutia serta Lutfy kini juga sedang merebahkan tubuhnya di karpet bulu bermotif BT21 itu.

"Eh Na, Bang Arion dirumah gak?" celetuk Mutia dengan wajah yang berseri-seri. Gadis itu menyukai Arion sejak Nana membawanya kerumah untuk ke pertama kalinya.

Nana tampak berfikir sejenak, gadis itu pun tidak mengerti apakah Kakaknya dirumah atau tidak. "Kayaknya lagi kerja, Mut"

Mutia tampak lesu. Sebenarnya, niat awal gadis itu meminta untuk kerumah Nana adalah ingin melihat wajah tampan milik Kakak dari sahabatnya itu. Memang benar, Arion memiliki wajah yang sangat tampan. Ditambah lagi dirinya adalah laki-laki yang cold, itu semakin menambah kesan tampan yang plus plus bagi Mutia.

****
Pagi ini, Lingga sudah siap dengan kemeja polos hitam serta celana jeans nya. Ditambah dengan wangi maskulin yang melekat di tubuh cowok itu. Setelahnya ia mulai menuruni satu persatu anak tangga yang mengarahkannya menuju lantai dasar.

Terlihat jelas di meja makan ada Enggal--Ayahnya yang sedang meminum secangkir teh dengan santainya. Enggal memalingkan matanya lantaran mendengar langkah kaki yang berasal dari tangga.

I'm Yours LAVINA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang