37. Kayak Cinderella

2.5K 156 0
                                    

~HAPPY READING~



(❂‿❂)

Sandra tertegun. Ia menatap wajah putrinya yang penuh luka, bukan hanya luka fisik, tetapi juga luka yang telah lama terpendam di hatinya. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh, mengalir tanpa bisa ia cegah. Dengan suara bergetar, ia menggeleng pelan.

Dengan lembut, ia menggenggam tangan Nurul erat. "Kamu nggak salah, sayang. Justru Mama yang salah. Seharusnya, sebagai orang tua, Mama dan Papa nggak cuma memenuhi kebutuhan materi kamu, tapi juga harus ada buat kamu. Ngasih perhatian, kasih sayang, dan waktu yang kamu butuhkan."

Ia mengelus pucuk kepala Nurul, sentuhan penuh kehangatan yang sudah lama sekali tak ia lakukan. "Maaf ya, Nak..." bisiknya penuh penyesalan.

Setelah beberapa saat, ia mencoba mengusir kesedihan dengan sedikit keceriaan. "Gimana kalau nanti kamu udah sembuh, Mama bikinin kue kesukaan kamu?"

Nurul menatap ibunya dengan tatapan penasaran. "Emangnya Mama masih inget kue kesukaan aku?" tanyanya ragu.

Sandra tertawa kecil. "Iya dong, sayang. Kamu kan paling suka kue coklat buatan Mama"

Nurul mengangkat tangannya lemah, berpura-pura menjadi pembawa acara kuis. "Selamat! Jawaban Anda benar! Hadiah 100 juta untuk Anda!" katanya dengan suara dibuat-buat.

Sandra terkejut sejenak sebelum akhirnya ikut tertawa. Tawa mereka memenuhi ruangan, menghangatkan hati yang selama ini terasa dingin.

Di dalam hatinya, Nurul merasa hangat. Sudah lama sejak terakhir kali ia merasakan kebersamaan seperti ini dengan ibunya. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, ia kembali merasakan kasih sayang yang selama ini ia rindukan.

Tok

Tok

Tok

"Bu Sandra, kami masuk ya" terdengar suara seorang wanita dari balik pintu.

Sandra segera menoleh. "Oh iya, masuk saja."

Pintu terbuka, menampakkan sosok Maya yang datang bersama suaminya.

"Assalamualaikum" Maya menyapa seraya melangkah masuk.

"Waalaikumussalam"jawab Nurul dan ibunya hampir bersamaan.

Maya tersenyum hangat, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. "Loh, Salsa, Nana, sama Dila ke mana, Nurul?"

"Mereka lagi keluar sebentar, katanya mau beli sesuatu, tante" jawab Nurul sopan.

Sandra, yang sejak tadi duduk di tepi ranjang, tiba-tiba memperhatikan kantong kresek besar yang dibawa oleh suami Maya. "Bu, Pak, itu apa?" tanyanya.

"Oh, ini?" Dirga, menunjukkan kantong yang dibawanya. "Kami bawakan makan siang buat kalian semua. Takut kalian belum sempat makan" katanya dengan senyum ramah.

Sandra terkejut sekaligus merasa tidak enak. "Aduh, maaf ya, jadi merepotkan..."

Belum sempat Maya menjawab, tiba-tiba pintu kembali terbuka.

"Assalamualaikum"

Tiga gadis masuk dengan wajah ceria, Salsa, Nana, dan Dila baru saja kembali.

MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang