~HAPPY READING~
•
•
•
(❂‿❂)Laki-laki tadi hanya menatap Dila, lalu kembali menatap Salsa dan tersenyum tipis pada gadis itu, dan setelah nya laki-laki itu memasang wajah datar. "Cabut" katanya sambil berdiri, memberi isyarat pada teman-temannya untuk pergi.
Setelah mereka pergi, Dila duduk di tempatnya sambil meletakkan semangkuk bakso di atas meja.
Wah, bakso gue!" seru Nurul dengan penuh semangat.
Dila lalu menatap Salsa. "Tadi Asraf ngomong apa ke lo, Sa?" tanyanya penasaran.
"Asraf?" Salsa mengerutkan kening, tampak bingung.
"Iya, cowok yang tadi ngobrol sama lo itu namanya Asraf," jelas Dila sambil menyeruput kuah baksonya.
Salsa mengangguk sambil mengingat-ingat. "Oh, cowok narsis tadi ya? Jadi namanya Asraf?" tanyanya memastikan.
Dila hanya mengangguk sambil menatap Salsa penuh rasa ingin tahu. "Iya, jadi dia ngomong apa ke lo?"
"Nggak ada yang penting, " jawab Salsa santai."Cowok narsis itu cuma kasih gue nomor handphone-nya."
"Hah? Asraf? Ngasih nomornya ke lo?" Dila terlihat terkejut.
"Kaget kan lo, Dil?" Nana tiba-tiba ikut menimbrung. "Kita semua juga kaget tadi. Gak nyangka sepupu lo yang kayak kulkas itu goda-goda si Salsa."
"Kulkas?" Salsa mengangkat alis, bingung. "Maksud lo dingin? Cowok narsis kayak dia lo bilang dingin? Nggak salah?."
"Eh, beneran! Dia tuh sebenarnya orangnya dingin banget" jawab Nana terlihat menggebu. "Makanya tadi kita semua kaget banget dia tiba-tiba bersikap kayak gitu ke lo."
"Asal lo tahu aja, Sa," lanjut Nana, "cowok-cowok tadi itu bukan sembarangan. Mereka tuh siswa paling berpengaruh di sekolah ini"
Yang gebrak meja sampai bikin kita kaget tadi itu Nando" tambah Nurul, yang mulai asyik menyantap baksonya. "Terus, cowok pakai almamater OSIS itu Raka, ketua OSIS kita. Yang duduk di tengah Raka sama Asraf itu Rama, wakil ketua OSIS."
"Dan terakhir, ada Asraf." Nana mengambil alih lagi. "Dia sepupu Dila dan bisa dibilang ketua dari geng mereka sekaligus yang paling ditakuti di sekolah ini. "
"Mereka berempat itu satu geng, dan semua murid di sekolah ini manggil mereka Most Wanted." tambah Nurul sambil mengunyah bakso di mulutnya.
Salsa terlihat penasaran. "Kenapa lo bilang si Asraf itu paling ditakuti?"
"Karena kejadian setahun yang lalu," jawab Nurul. "Waktu kita masih kelas XI, dia pernah berantem sama lima kakak kelas. Parahnya, lima-limanya sampai masuk UGD gara-gara dia."
Nurul menelan baksonya sebelum melanjutkan, "Gue rasa lo pasti bisa bayangin gimana brutalnya tuh cowok."
Salsa terdiam sejenak, mencoba mencerna cerita itu. "Seriusan? Dia sebrutal itu?" tanyanya dengan wajah tak percaya.
"Iya," sahut Nana sambil mengangguk tegas. "Makanya, di sekolah ini gak ada yang berani macam-macam sama dia."
"Belum lagi aura tuh cowok yang aur-auran banget" tambah Nurul dengan nada dramatis.
"Dan sejauh ini," Nana menambahkan lagi, "cuma Dila yang bisa marahin dan bikin Asraf nurut di sekolah ini."
Dila mendengus pelan sambil melipat tangan di dadanya. "Ya, karena dia sepupu gue. Dari kecil gue sama dia udah sering bareng. Makanya dia agak nurut sama gue, tapi itupun gak sepenuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI]
Horror❗WARNING ❗ Cerita ini sedang proses Revisi jadi agak berantakan!! Salsa Razella Winata atau yang akrab di sapa Salsa, seorang gadis dengan kemampuan yang jarang dimiliki oleh orang lain yaitu dapat melihat sesuatu yang tak kasat mata. Saat berusia...