4. Mata batin yang kembali terbuka?

5.4K 295 1
                                    


~HAPPY READING~



(ʘᴗʘ)

Tanpa menunggu jawaban lebih lanjut, Maya beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar. Salsa hanya mendengus pelan, tapi perlahan mulai menggeliat, membuka mata sedikit demi sedikit.

...

Setelah selesai mandi, Salsa turun ke lantai bawah untuk menemui keluarganya yang sedang makan malam. 

"Good night, everyone!" sapa Salsa ceria sambil berlari menuju meja makan. 

"Night, Sayang," jawab Dirga dan Maya serempak sambil tersenyum hangat pada putrinya. 

"Ciee, kompak banget nih!" goda Salsa, membuat kedua orang tuanya tertawa kecil. 

"Good night juga, Kakak!" seru seorang anak laki-laki kecil berusia sekitar lima tahun. 

Salsa langsung menoleh ke adiknya dengan senyum lebar. "Aduh, gemes banget deh, Adek Kakak! Jadi pengen cubit ginjalnya!" ledek Salsa sambil mencubit kedua pipi bocah itu. 

"Aduh, Kakak, sakit tau! Nanti kalau pipi aku melar gimana? Kakak mau tanggung jawab?" protes bocah itu sambil mengembungkan pipinya, mencoba terlihat marah. 

Salsa tertawa kecil. "Abisnya kamu gemes banget sih!" godanya lagi sambil mencolek-colek pipi adiknya. 

Tiba-tiba, suara laki-laki lain terdengar dari arah pintu. "Good night juga," katanya santai. 

Salsa sontak menoleh ke arah suara itu. Begitu melihat siapa yang berbicara, ia terkejut bukan main. Tanpa pikir panjang, Salsa langsung berlari ke arahnya dan memeluknya erat. 

"Kakak!" serunya bahagia sambil melingkarkan lengannya pada tubuh pria itu, yang tak lain adalah kakak pertamanya. 

"Salsa kangen banget sama Kakak!" tambahnya sambil mempererat pelukan. 

Pria itu, Samuel, tersenyum hangat sambil mengusap lembut kepala adiknya. "Heh, padahal kita baru seminggu nggak ketemu, lho," ucapnya, dengan mencium pucuk kepala Salsa. 

Setelah beberapa saat, Salsa melepas pelukan itu dan mengajak Samuel menuju ke meja makan. 

"Kak Samuel datang ke sini jam berapa? Kok Salsa nggak tahu sih?" tanyanya dengan nada sedikit cemberut. 

Samuel tertawa kecil. "Kakak sampai sini jam lima tadi. Sebenarnya, niatnya langsung mau ketemu kamu. Tapi pas Kakak ke kamar, eh, kamu lagi tidur pulas banget. Kayaknya kecapekan, jadi Kakak nggak tega bangunin," jelas Samuel dengan nada lembut. 

Mendengar penjelasan itu, Salsa tersenyum malu. "Iya, sih... Tapi lain kali Kakak bangunin aja, biar Salsa nggak kelewatan momen kayak gini," jawabnya sambil menggaruk kepala pelan. 

Samuel hanya tertawa, lalu menyentuh pundak adiknya dengan lembut. "Tenang aja, Kakak nggak akan kemana-mana kok. Kita bisa ngobrol sampai puas malam ini." 

...
Samuel Rayyanza Winata, atau akrab disapa Samuel, adalah putra sulung pasangan Dirga Winata dan Maya Utami. Pria berusia 25 tahun ini hobi memasak dan kini tinggal bersama kakeknya, yang hidup sendiri sejak neneknya meninggal 12 tahun lalu. 

Samuel bekerja sebagai manajer di sebuah restoran bintang lima ternama. Meski ayahnya pernah membujuknya untuk bergabung di perusahaan keluarga, Samuel menolak karena ingin mandiri dan tidak terus bergantung pada orang tuanya. 
...

"Udah, udah. Lanjut ngobrolnya nanti aja, sekarang kita makan dulu. Kasihan tuh Papa sama Adek kalian" kata Maya sambil tersenyum, mencoba mengalihkan perhatian. 

Setelah selesai makan, mereka berkumpul di ruang keluarga sambil menonton TV bersama. 

"Sayang, gimana sekolah baru kamu? Bagus nggak?" tanya Maya pada putrinya, memecah keheningan. 

MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang