01. Om! Tolong Om!

181K 3.1K 67
                                    

Vote atuh euy😌

***

Seorang gadis berusia 17 tahun itu menenteng kopernya sambil berlari, kalau orang berlari pasti sedang di kejar, namun masalahnya dia bukan di kejar rejeki tapi di kejar rentenir.

Gadis yang bernama lengkap Launa Rivany itu berlari sambil menenteng sendal jepit serta kopernya.

Namun sialnya ia salah ambil jalan. Jalan yang ia lewati cukup sepi, gimana tidak sepi wong ini hampir jam 12 malam.

Launa mengucap Syukur kala melihat seorang lelaki berseragam polisi sedang menelpon di depan tokoh bunga yang sudah tutup.

"Om!!, tolong! Om!!" Ucapnya sambil berlari dan bersembunyi di balik punggung Polisi yang ber name tag Bumi Mangku Langit itu.

"Om tolongin Om, ada lintah darat ngejar aku" Ucap nya sambil menarik narik baju Bumi hingga kusut. Lelaki itu yang tak tahu apa yang terjadi hanya bisa menaikkan satu alisnya.

Dua lelaki algojo itu pun berhenti sedikit jauh dari tempat Bumi dan Launa berada, mereka mengatur napas yang ngos ngosan.

Tanpa bicara apapun, Bumi melirik seragam serta pistol yang berada di sebelah kanan pinggangnya seolah mengatakan pada kedua orang tersebut bahwa Bumi itu polisi.

Tanpa mengatakan apapun, Dua orang itu pergi dan meninggalkan Bumi serta Launa, mereka takut kalau berurusan dengan Polisi.

"Wuhhh! Cemen Lo!!" Ucap Launa yang berpindah kedepan Bumi sambil meneriaki kedua algojo tadi sembari menunjukkan jempol nya tanda cemen.

Bumi menatapnya heran sekaligus menatapnya aneh, ia melihat penampilan Launa dari atas sampai bawah, gadis ini sungguh berantakan. Lihat saja koper yang di apit di pinggang, sendal yang di tenteng, rambut acak-acakan, serta keringat yang bercucuran di pelipis dan sekitar wajahnya.

"Minggir!, saya mau pulang" Ucap Bumi dengan tampang juteknya.

Launa menyingkir, memberikan jalan untuk Bumi. Sedangkan Bumi yang melihat itu pun langsung berjalan menuju mobilnya.

Lelaki itu masuk ke dalam mobil berniat pulang ke apartemen namun ia kembali di kejutkan dengan gadis yang tidak dia tahu namanya itu memasuki mobilnya. Dia menghentikan gerakannya dan menatap gadis di sampingnya dengan alis yang di naikkan satu.

Launa nyengir, dan selanjutnya gadis itu menampilkan puppy eyes di matanya. Kali aja Bumi luluh kan.

"Apa lagi?" Tanya Bumi yang masih jutek.

"Om tolongin Om!, aku gak tau mau kemana, Om ini kan polisi, masa tega lihat gadis cantik kayak aku gini luntang lantung" Ucap Launa yang masih memasang puppy eyes nya.

Bumi yang melihatnya menghela napas gusar, namun dia juga kasihan melihat gadis ini karena sepertinya gadis ini baru saja di usir.

"Please, please, please, aku ikut ke rumah Om ya? Aku ikhlas kok buat jadi pembantu Om, atau tukang kebun, atau gak jadi istri Om deh" Ucap Launa tanpa pikir-pikir.

Bumi yang mendengar ucapan Launa di akhir kalimat gadis itupun menatapnya penuh tanya, namun sedetik kemudian ia mengembalikan ekspresi wajahnya seperti awal tadi. Jutek.

"Kenapa? Ohh Om udah ada istri?" Tanya Launa.

Bumi tak menggubrisnya, lelaki itu hanya berdehem dan menghilangkan kegugupannya di depan gadis yang baru ia kenal belum ada se jam ini.

"Turun atau saya yang seret turun?" Tanya Bumi dengan nada tak bersahabat.

"Om! Please banget aku gak tau mau kemana semalem ini" Mohon Launa menunduk dan mencium lutut Bumi.

Loving The Hot Police (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang