19

8.6K 870 63
                                    

─────

"Ni orang malmingan ga ngajak-ngajak" ucap Nikey saat melihat story milik Karen yang sedang malmingan atau malam mingguan bersama Azra.

"Enak ya kalo punya gebetan" lanjutnya lalu keluar dari aplikasi tersebut dan mematikan ponselnya.

"Apa daya bocah nolep kaya gue" Nikey memejamkan matanya, sedang meratapi nasib.

Karena bosan, Nikey beranjak menuju ruang keluarga. Ternyata disana ada Naufal bersama seorang teman prianya yang sedang bermain game kartu UNO.

Nikey mendudukkan tubuhnya di sofa, menonton permainan kedua pria yang duduk di lantai.

"Itu, pake yang itu."
"Kenapa ngeluarin itu sih."
"Harusnya yang itu dong."

"AH LO BERDUA GA BISA MAIN UNO YA?!" akhirnya Nikey berteriak, merasa kesal karena permainan kedua pria di bawahnya. Sedari tadi Nikey mengomentari permainan Naufal dan temannya.

"Kak Dipta apa lagi, payah banget."

Dipta yang dikomentari hanya tersenyum canggung. Sedangkan Nikey yang mengomentari terlihat jengkel.

"Sini gue ajarin, gue masternya nih" ucap Nikey dengan bangga.

"Halah UNO doang bukan poker" ejek Naufal mendengar ucapan Nikey.

"Lo diem" ketus Nikey karena kesal dengan Naufal yang suka membuatnya emosi.

Lalu Nikey menjelaskan cara bermain UNO yang baik dan benar kepada kedua pria yang lebih tua darinya, Naufal dan Dipta.

"Nah jadi gitu, paham ga?" tanya Nikey setelah selesai menjelaskan. Naufal dan Dipta menganggukkan kepalanya dan menggumamkan kata "oh".

"Ya udah coba main" suruh Nikey kepada keduanya.

"Ga ah, bosen" jawab Naufal lalu disetujui oleh Dipta. Nikey yang mendengarnya mati-matian menahan amarah.

"Sabar, orang sabar disayang Jung Jaehyun" gumam Nikey sambil mengelus-elus dadanya.

"Main ToD aja gimana?" ajak Naufal kepada Nikey dan Dipta.

"Boleh."

"Oke ambil botol dulu" lalu Naufal beranjak dari duduknya menuju dapur.

"Botol apaan woi? Lo berdua minum ya?" tuduh Nikey pada kedua orang yang 2 tahun lebih tua darinya.

"Botol sirup bukan botol gituan dodol" balas Naufal setelah kembali dari dapur dan menyelentik dahi Nikey. Nikey mengumpati Naufal sembari mengelus dahinya.

"Mulai ya."

Botol diputar.

"Tolol kenceng banget" cibir Nikey karena botol yang diputar kencang oleh Naufal sehingga lama untuk berhenti.

"Mulutnya kaya ga punya agama" balas yang lebih tua. Dipta tertawa melihat interaksi dua saudara di hadapannya.

Setelah cukup lama, botol berhenti ke arah Dipta.

"Truth or dare Dip" tanya Naufal.

"Truth aja" jawab Dipta dengan santai.

"Cemen lu milih truth" ledek Naufal, Dipta menghedikkan bahunya acuh.

Nikey yang melihat kesempatan pun bertanya, "Lo suka sama Jihan kak? Atau ada hubungan apa?"

Naufal menyelentik dahi Nikey, lagi. "Main nyerobot aja lu bocil. Tapi gua juga kepo sih hubungan lu sama si Jihan Jihan itu"

"Gua ga tau" jawab Dipta dengan singkat.

"Lah ga tau gimana bro, lu aja sering bareng dia" komentar Naufal.

"Itu karena dia yang nyamperin gua. Lagian otak gua nyuruh harus suka dia, tapi hati gua nolak" jelas Dipta dengan sedikit keraguan.

Nikey sedikit paham mengapa bisa begitu. Di novel, Dipta sebenarnya tidak bisa move on dari mantan kekasihnya. Namun alur cerita mengharuskan dirinya terseret menjadi salah satu pria harem. Tetapi lama kelamaan Dipta luluh dengan Pamela dan melupakan mantan kekasihnya.

Dan sepertinya sekarang ini Jihan lebih memaksa Dipta berada disisinya untuk menjadi harem.

"Lagian gua udah punya istri" lanjut Dipta yang membuat Nikey terkejut.

"Hah? Beneran kak?" tanya Nikey penasaran. Karena di novel tidak ada yang menyebutkan bahwa Dipta mempunyai istri, dan lagi Dipta masih kelas 12 SMA mana mungkin sudah menikah.

"Beneran. Nih istri gua, Sakura-chan" ucap Dipta sembari memperlihatkan foto karakter 2 dimensi berambut merah muda di ponselnya.

"Halah cantikan bebeb Hinata" timpal Naufal menanggapi ucapan Dipta.

"Anjir dasar wibu, gue hampir percaya lagi" batin Nikey dan tersenyum kecut.

"Mereka udah punya suami kali"
Setelah mengatakan hal itu, Nikey mendapat tatapan tajam dari Naufal dan Dipta. Niatnya mau jadi air malah jadi bensin.

"Oke sorry gue salah ngomong. Ayo lanjut."

Botol diputar oleh Dipta, kali ini berhenti ke arah Nikey.

"Truth or dare? Oke dare" ucap Naufal dengan cepat.

"APAAN GUE BELUM JAWAB" sungut Nikey pada kakaknya.

"Udah terima aja Key" ujar Dipta melihat Nikey akan melemparkan bantal sofa ke arah Naufal.

Nikey menghembuskan nafasnya kasar, "Ya udah, apa dare-nya?"

"Beli sate mang Eko buat makan malem."

"Lo gila? Kenapa ga delivery aja sih?" protesnya karena Sate mang Eko berada jauh dari kompleks perumahan, apa lagi Nikey tidak bisa menggunakan motor.

Naufal menghedikkan bahunya tidak peduli. Nikey ingin sekali memukul kakaknya itu.

"Bareng aja Key, sekalian gua mau balik" Dipta menawarkan tumpangan pada Nikey untuk pergi bersama.

Nikey melirik jam di dinding, "Oke" jawabnya.

─────

to be continued  ➧

❲END❳ 𝗧𝗥𝗔𝗣𝗣𝗘𝗗 𝗜𝗡 𝗔 𝗛𝗔𝗥𝗘𝗠 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang