NEONA 006

0 0 0
                                    

Happy reading!

"Gimana mah? Dia setuju kan pindah ke Raya Indah?" Tanya Ferdi kepadanya istrinya, Weni.

"Setuju dong pah. Tapi dia belum ngasih tau kepastiannya, dia bakal sekolah ditempatnya sekarang atau SMA Negeri Bakti Bandung" Jelas Weni. Mendengar hal itu, Ferdi hanya mengangguk-angguk kepalanya.

"Kayaknya papah yang harus turun tangan tentang ini, biar dia cepat ngasi kabarnya! Kalo sama mamah, dia bakal santai-santai aja!"

"Tenang mah, dia bukan tipe anak yang kayak gitu. Papah yakin, dia sedang memikirkan 2 pilihan itu"

"Oke deh, sekarang mamah mau arisan dulu. Ohiya, papah udah jadi beliin mamah tas Dior keluaran baru kan? Mau mamah pamerin soalnya"

"Dasar ibu-ibu sosialita! Kerjanya pamer barang mewah terus! Lain kali pamerin kesuskesan suaminya kek, ketampanan suaminya kek!" Kesal Ferdi, Weni yang mendengar itu langsung tersulut emosi.

"HAH?! KETAMPANAN SUAMI?!! OHH, JADI PAPAH MAU CAPER YA KETEMEN-TEMEN MAMAH?!!" Teriak Weni

"Astaga mamah! Mansion ini bakal roboh dengar teriakan cempreng mamah! Lagian kan ngga papa kalo ada yang muji ketampanan papa! Malah harusnya mamah bangga kalau ada yang muji, jadi kamu ngga salah pilih pasangan hidup dong!!"

"Dahlah, mamah mau pergi. Bye!!"

"Ishh, ngembek. Udah tua masih ngembek" Sindir Ferdi, saat Weni berjalan menuju garasi.

"Mamah masih denger ya!! Apalagi itu? Ngembek ngembek? Ngambek kalii?!!"

"Ampun suhu"

                                                   ***

Situasi dicafe saat ini, sungguh mencekam. Yang tadinya seru, sekarang menjadi tegang. Sudah jelas penyebabnya adalah Saka.

Saka melirik kearah Reza, memberi isyarat untuk meninggalkan Neona dan ia saja. Reza yang paham langsung berpamitan kepada Neona, dengan alasan yang bisa mencairkan suasana mencekam ini.

"Neona, gue sama ayang Yella izin pulang duluan ya. Soalnya tadi gue makan banyak, jadi kebelet berak, sedangkan WC disini lagi rusak"  Yella yang mendengar itu sontak merasa kesal, sudah jelas itu alasan yang sama sekali tidak bisa mencairkan suasana! Bahkan Saka sudah melayangkan tatapan tajamnya.

Reza sialan!-umpat Saka

"Tolol banget, yaudah gue juga ikut pulang" Neona mengambil tasnya dan mengambil ancang-ancang untuk beranjak dari tempat duduknya. Saat ingin melangkah, tangan seseorang mencekal lengannya.

"Lo disini!" Mendengar perintah tersebut, Neona takut dan duduk kembali. Melihat itu, Reza dan Yella bergegas pergi.

"Gue mau ngomong sesuatu" Saka memulai pembicaraan, Neona yang masih ketakutan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Gue, minta maaf"

Fenomena yang sangat langka pun terjadi. Seumur-umur Saka sangat benci mengatakan permintaan maaf, tapi kali ini? Saka mengatakan hal tersebut, bahkan kepada seorang cewe?! Yang dimana cewe tersebut juga orang yang dulu ia benci.

"Buat apa?" Neona sengaja memancing, agar Saka menjelaskan maksud permintaan maafnya. Yang seharusnya ia lakukan. Karna bagaimana pun, masalah ini berawal dari Neona, kan?

"Gue udah bentak lo"

"Oke, gue juga minta maaf karna bikin lo jadi emosi"

"Kembali lagi kayak kemarin, gue tau lo pasti kangen sama gue kan?" Neona terkekeh, ia merasakan sifat Saka berubah sangat drastis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NEONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang