Chapter 9 - Juggernaut Drive! & Seras Victoria

292 29 4
                                    

Tepat berada di pinggiran pantai, terdapat beberapa remaja dengan pakaian sekolah, sebagian besarnya adalah perempuan. Tiga perempuan dan dua laki-laki.

Mereka adalah salah satu iblis yang berkuasa di kuoh. Rias Gremory, dan bersama dengan Peerage nya. Akeno[Queen], Kiba[Knight], Koneko[Rook] dan terakhir adalah sang protagonis utama, Issei Hyoudou yang mewarisi 8 bidak pion.

Kelimanya sekarang sedang melihat sesuatu yang berada di kejauhan, itu berada ratusan kilometer didepan mereka. Mereka melihat seperti ada hantaman demi hantaman yang terjadi di udara. Itu adalah pertempuran.

Kiba : "Benar-benar... luar biasa..."

Koneko : "Siapa kira-kira mereka..??"

Rias : "Entahlah, namun sebaiknya kita tetap disini. Aku khawatir itu adalah musuh. Terlebih lagi aku menerima informasi dari Nii-sama kalau Hellsing sang Vampir Legenda sudah naik ke dunia manusia. Dia berbahaya..."

Issei : "Hellsing? Siapa itu Buchou?"

Akeno : "Seorang vampir dunia bawah yang terkenal memiliki kekuatan sekelas raja iblis. Alucard, atau lebih di kenal dengan sebutan Hellsing, sang Malapetaka."

Mendengar penjelasan itu, Issei sontak terkejut. Dia mulai sedikit khawatir dan melihat lagi ke pertarungan itu.

Rias : "Dia adalah neraka berjalan. Neraka yang hidup, pada puluhan tahun lalu, saat masih perang dunia kedua. Dia mengakhiri negara Uni Soviet dengan melahap semua pasukannya, dia membinasakan satu negara penuh."

Berkat tambahan fakta itu, Issei terkejut kembali. Bukan hanya dia, namun Kiba dan Koneko juga. Rupanya itulah alasan kenapa negara Uni Soviet lenyap dalam semalam.

Sebagai anak SMA, mereka sudah mengetahui banyak sejarah dari buku pelajaran. Dan akhirnya mereka mengerti kenapa negara Russia yang saat itu masih bernama Uni Soviet hilang hanya dalam semalam saja.

Mereka sedikit bergidik ngeri setelah membayangkannya.

Issei : "Semoga saja bukan dia, ya-yakan, Buchou?"

Rias : "Mau dia atau bukan itu tidak masalah. Asalkan posisi kita tidak diketahui, maka kita akan aman-aman saja. Akeno, siapkan sihir teleportasi darurat. Jaga-jaga kalau hal tak diinginkan terjadi."

Akeno : "Ara-ara. baiklah, Rias."

.

.

.

.

.

Valina berdiri diatas daratan Pulau dengan pakaian armornya yang sudah compang-camping, banyak yang retak, tak terkecuali yang hancur, sehingga beberapa sudut dari kulit dan badannya itu kelihatan keluar.

Tanpa menunggu lama, Rozen datang dengan mendarat sekitar dua puluh meter didepan Valina. Dia terlihat masih dengan tombaknya yang dia sandarkan ke pundaknya.

Rozen melihat lawannya sedang terengah-engah lelah.

Rozen : "Kau benar-benar kacau, padahal kekuatanku hanya sekelas iblis level tinggi biasa."

Valina : "Jangan sombong, itu karena tombak itu!"

Rozen : "Memang benar, aku melawanmu sambil menguji setiap potensinya. Bagaimana, menurutmu lebih indah mana antara aku dan Cao-Cao dalam hal tombak ini?"

Dia membuat Valina lagi-lagi tersulut emosinya, namun Valina sudah menyadari kalau dia hanya berniat untuk memprovokasinya.

Valina menghela nafas dalam dan menenangkan dirinya. Dari balik helmnya yang retak, dia kemudian menyeringai.

I Received A Second Life: The Legend Has ReturnedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang